Hasil Belajar Teknik Perbaikan Bodi Otomotif

34 Cara-cara baru dalam belajar harus diciptakan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global yang semakin komplek dalam setiap dimensi ilmu, termasuk dalam teknik perbaikan bodi otomotif. Cepatnya perkembangan teknologi khususnya menyangkut teknik perbaikan bodi otomotif, seorang guru perbaikan bodi otomotif dengan keterbatasannya tidak akan dapat mengcover semua perubahan yang terjadi dengan maksimal dan tepat waktu. Oleh karena itu dibutuhkan suatu implementasi model pembelajaran yang tidak monoton dan membuat siswa pasif, namun suatu model pembelajaran yang mengedepankan peran aktif siswa untuk melengkapi pengetahuannya sendiri. Peran aktif siswa ini akan membuat proses pembelajaran berkualitas.

7. Hasil Belajar Teknik Perbaikan Bodi Otomotif

Pada dasarnya hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam siswa dan dari luar siswa atau lingkungan. Faktor dari dalam siswa terutama kemampuan yang dimiliki siswa merupakan faktor paling besar yang mempengaruhi hasil belajar. Clark dalam Nana Sudjana 1989: 39 berpendapat “bahwa hasil belajar siswa siswa disekolah 70 dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 dipengaruhi oleh lingkungan”. Faktor kemampuan siswa meliputi motivasi belajar, keaktifan, minat, perhatian, sikap, kemudian faktor fisik dan psikis. 35 Selanjutnya menurut Nana Sudjana 1989: 3 hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dari pengertian tersebut berarti hasil belajar merupakan suatu gambaran dari penguasaan kemampuan para peserta didik sebagaimana telah ditetapkan untuk suatu pelajaran tertentu. Setiap usaha yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran baik oleh guru sebagai pengajar dan siswa sebagai pelajar bertujuan untuk mencapai hasil belajar yang setinggi-tingginya. Hasil belajar mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan pembelajaran melalui kegiatan proses pembelajaran. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut. Benyamin Bloom dalam Nana Sudjana 2009: 22 secara garis besar mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu: 1 Ranah kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2 Ranah afaktif Ranah afaktif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi dan internalisasi. 3 Ranah psikomotoris Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar meliputi keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan personal, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan akspresif dan interpretatif. 36 Secara eksplisit ketiga ranah tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Setiap mata pelajaran selalu mengandung ketiga ranah tersebut, namun penekananya selalu berbeda. Mata ajar praktik lebih menekankan pada ranah psikomotor, sedangkan ranah ajar pemahaman konsep lebih menekankan pada ranah kognitif. Namun kedua ranah tersebut mengandung ranah afaktif. Hasil belajar aspek kognitif dapat diperoleh dari test berupa pilihan ganda atau soal uraian. Hasil belajar aspek psikomotoris dan afaktif dapat diperoleh dari portofolio dan performance dalam kegiatan pembelajaran. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Namun diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitif paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai bahan pelajaran. Nana Sudjana 2009: 23. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat dilihat dari tiga ranah, yaitu ranah kognitif yang merupakan kemampuan berpikir, ranah afaktif berisi minat dan sikap dan ranah psikomotoris merupakan keterampilan motorik. Hasil belajar teori teknik perbaikan bodi otomotif adalah hasil yang telah dicapai siswa melalui suatu kegiatan evaluasi pembelajaran teori teknik perbaikan bodi otomotif yang dapat dilihat dari ranah kognitif, dan memenuhi kriterian minimal yang ditentukan. 37

8. Resource Based Learning Belajar Beraneka Sumber

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25