80
kreatifitas dan rasa senang belajar siswa dalam proses pembelajaran, sehingga berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.
Permasalahan tersebut tentunya tidak dapat dibiarkan saja, untuk mengatasinya peneliti beserta guru berusaha mencari
pemecahan masalah. Peneliti dan guru mata diklat sepakat untuk menerapkan metode baru yang dapat menarik rasa senang belajar
siswa dan melibatkan peserta didik secara aktif, kreatif dalam proses pembelajaran. Salah satu solusi yang digunakan yaitu menerapkan
metode belajar beraneka sumber resource based learning pada mata diklat tersebut.
2. Penyusunan Rancangan Penerapan Metode RBL
Dalam pelaksanaan tindakan diperlukan rancangan pembelajaran yang dijadikan sebagai pedoman bagi peneliti. Dalam hal ini rancangan
yang disusun menggunakan metode pembelajaran resource based learning RBL. Rancangan yang disusun merupakan rancangan dengan
setting pemberian tugas individu melalui lembar kerja siswa LKS. Lembar kerja siswa LKS disusun oleh peneliti yang kemudian
didiskusikan dengan guru mata pelajaran terkait untuk mengetahui keselarasan materi pelajaran dengan LKS, hal ini dikarenakan isi dari
jawaban LKS yang telah dikerjakan siswa merupakan materi yang akan dipelajari siswa pada pertemuan selanjutnya. Diharapkan dengan
mengerjakan LKS terlebih dahulu siswa memiliki gambaran apa yang
akan dipelajari dikelas.
81
Pembagian lembar kerja siswa LKS dilakukan pada akhir pelajaran yang kemudian dikerjakan siswa secara individu melalui
sumber-sumber belajar yang dapat dimanfaatkan siswa, misalnya internet, perpustakaan, dan sumber-sumber lain yang memungkinkan
siswa menemukan jawaban atas tugasnya. Selanjutnya pada pertemuan berikutnya, guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil
beranggotakan 5 siswa, kemudian guru meminta siswa untuk mendiskusikan hasil jawaban LKS yang telah dikerjakan bersama teman
kelompok mereka, selanjutnya dilakukan diskusi umum. Proses diskusi bertujuan untuk lebih memacu siswa aktif, kreatif dan memiliki perasaan
senang dalam mengikuti pembelajaran teknik perbaikan bodi otomotif.
Dalam desain penelitian ini peran guru sebagai pemandu dan fasilitator belajar, membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam
berdiskusi. Sedang peran peneliti adalah mengamati pelaksanaan pembelajaran ketika metode pembelajaran resource based learning
berlangsung. Melalui penerapan metode pembelajaran beraneka sumber resource based learning diharapkan dapat meningkatkan kualitas
proses pembelajaran yang ditinjau dari keaktifan, kreatifitas, dan rasa senang belajar siswa.
Adapun keaktifan siswa yang diamati meliputi 1 siswa berani bertanya tentang materi yang sedang dibahas, 2 siswa aktif berdiskusi
terkait materi yang sedang dibahas, 3 siswa mengisi LKS dari berbagai
sumber. Indikator kreatif yang diamati meliputi 1 mengemukakan
82
pendapat, 2 menjawab pertanyaan dengan bahasa sendiri, 3 menanggapi pertanyaan yang diajukan. Indikator terakhir yang diamati
dalam penerapan metode pembelajaran ini adalah rasa senang belajar siswa meliputi 1 memiliki perhatian tinggi, 2 intensitas keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan diskusi dengan guru dan pengamatan awal yang telah dilakukan peneliti berhasil membuat rancangan tindakan dengan
penerapan metode resource based learning. Rancangan tindakan yang digunakan menggunakan model kemmis dan taggart. Jumlah siklus yang
akan dilakukan dalam penelitian tindakan ini disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan tindakan, akan tetapi sebagai rancangan awal
akan dilaksanakan selama tiga siklus dan tolok ukur keberhasilan tindakan apabila indikator 75 keaktifan, kreatifitas dan rasa senang
belajar siswa telah tercapai dengan diikuti pencapaian hasil belajar siswa yaitu 7,6 pada standar kompetensi memahami dan melaksanakan
persiapan permukaan panel. Sebagai langkah refleksi diakhir pembelajaran peneliti dan guru mengkaji serta mendiskusikan hasil
tindakan yang diperoleh tindakan ini sebagai wujud dari kegiatan kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas yang bersangkutan untuk
mengetahui kelemahan dan kekurangan yang muncul dalam setiap siklus dan mencoba memperbaikinya pada siklus selanjutnya. Perbaikan-
perbaikan atau revisi rancangan yang dilakukan dalam suatu siklus
83
disesuaikan dengan kebutuhan akan permasalahan yang muncul dalam implementasi tindakan tersebut.
D. Pelaksanaan Tindakan