Memilih pasangan hidup Belajar hidup bersama sebagai pasangan sumai-istri Mulai hidup dalam satu keluarga, pasangan dan anak

42

a. Memilih pasangan hidup

Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa awal semakin memiliki kematangan fisiologis seksual, sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya. Individu mencari pasangan untuk bisa menyalurkan kebutuhan biologis. Individu pada masa dewasa awal akan berupaya mencari calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan dalam dalam perkawinan ataupun untuk membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya.

b. Belajar hidup bersama sebagai pasangan sumai-istri

Ketika memulai sebuah pernikahan, individu pada masa dewasa awal akan saling menerima dan memahami pasangan masing-masing, saling menerima kekurangan dan saling bantu membantu membangun rumah tangga. Terkadang terdapat batu sandungan yang tidak bisa dilewati, sehingga berakibat pada pertengkaran bahkan perceraian. Hal ini lebih banyak diakibatkan oleh ketidakpastian atau ketidakdewasaan dalam menanggapi masalah yang dihadapi bersama.

c. Mulai hidup dalam satu keluarga, pasangan dan anak

Masa dewasa yang memiliki rentang usia 20 tahun-40 tahun dianggap sebagai rentang yang cukup panjang. Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda yang berusia di atas 25 tahun, umunya telah menyelesaikan pendidikannya mimimal SLTA SMU-Sekolah Menengah Umum, akademi atau universitas. 43 Selain itu, sebagian besar dari individu pada masa dewasa awal yang telah menyelesaikan pendidikan, umumnya telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih karir tertinggi. Dari sini, individu mempersiapkan dan membuktikan diri bahwa individu sudah mandiri secara ekonomi, yang artinya sudah tidak bergantung lagi kepada orangtua. Sikap mandiri ini merupakan langkah positif bagi individu karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang baru.

d. Belajar mengasuh anak

Dokumen yang terkait

Kemampuan Manajemen Diri Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Di Universitas Negeri Semarang Skripsi, Fakultas ilmu pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

0 0 1

Upaya Mengembangkan Empati Mahasiswa dengan Memanfaatkan Media Bimbingan (Penelitian pada Mahasiswa Angkatan 2005 Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2005/2006).

0 0 2

Kecenderungan Ekstraversi Pola Kepribadian Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2004/ 2005.

0 0 2

PENENTU PEMILIHAN PASANGAN HIDUP PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 3 214

AKULTURASI PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA PENDATANG TERHADAP BUDAYA YOGYAKARTA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN TAHUN 2012 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

4 46 294

PERBEDAAN TINGKAT KECERDASAN ADVERSITY MAHASISWA BIDIKMISI DAN NON BIDIKMISI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

1 1 146

TINGKAT KEBAHAGIAAN (HAPPINESS) PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

3 21 115

PROBLEMATIKA DAN STRATEGI COPING MAHASISWA BIDIKMISI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 0 142

TINGKAT ALTRUISME MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (Studi Angkatan Tahun 2013,2014 dan 2015) -

0 0 56

PERBANDINGAN PROFIL PRIBADI CALON KONSELOR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

0 1 75