80
Universitas Negeri Yogyakarta 66 memiliki skor kecerdasan adversitas yang tergolong tinggi, dan sebanyak 66 mahasiswa 34
memiliki skor kecerdasan adversitas tergolong sedang. Hal tersebut juga dapat dilihat dalam grafik berikut:
Gambar 3. Grafik Kategorisasi Kecerdasan Adversitas Mahasiswa BK FIP UNY
Berdasarkan Tabel 21 dan Gambar 3 di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum kecerdasan adversitas pada mahasiswa Bimbingan
dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta berada pada kategori tinggi.
b. Kategorisasi kecerdasan adversitas berdasarkan jenis kelamin
Dari 195 jumlah sampel mahasiswa Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri
dari angkatan 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015 berdasarkan jenis kelamin diperoleh data yang terbagi menjadi 3 tiga kategori, yakni
66
34
Tinggi Sedang
Rendah
Kategori Kecerdasan Adversitas Mahasiswa BK FIP UNY
81
tinggi, sedang, dan rendah. Distribusi data kecerdasan adversitas berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam tabel dan grafik berikut:
Tabel 22. Kategorisasai Kecerdasan Adversitas Berdasarkan Jenis Kelamin
Kategorisasi Interval
Jenis Kelamin L
P N
N
Tinggi 46
24 83
43 Sedang
19 10
47 24
Rendah
Total 65
33 130
67
Gambar 4. Grafik Kategorisasai Kecerdasan Adversitas Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan Tabel 22 dan Gambar 4 di atas, dapat dilihat bahwa mahasiswa Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta yang menjadi sampel penelitian, dengan jenis kelamin laki laki sebanyak 46 mahasiswa 24 memiliki
kecerdasan adversitas yang tergolong tinggi, dan 19 mahasiswa 10 termasuk dalam kategori sedang. Pada jenis kelamin perempuan
sebanyak 83 mahasiswa 43 memiliki kecerdasan adversitas yang
24 43
10 24
Laki-laki Perempuan
Kategori Kecerdasan Adversitas Berdasarkan Jenis Kelamin
Tinggi Sedang
Rendah
82
tergolong tinggi, dan 47 mahasiswa 24 termasuk dalam kategori sedang. Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang menjadi sampel penelitian berdasarkan jenis kelamin, pada laki-laki maupun
perempuan memiliki kecerdasan adversitas yang cenderung tinggi.
c. Kategorisasi kecerdasan adversitas berdasarkan usia
Dari 195 jumlah sampel mahasiswa Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri
dari angkatan 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015 berdasarkan usia diperoleh data yang terbagi menjadi 3 tiga kategori, yakni tinggi,
sedang, dan rendah. Distribusi data kecerdasan adversitas berdasarkan usia disajikan dalam tabel dan grafik berikut:
83
Tabel 23. Kategorisasi Kecerdasan Adversitas Berdasarkan Usia
Kategori Usia
18 19
20 21
22 23
24 25
26 N
N N
N N
N N
N N
Tinggi 5
3 23 12 21
11 33
17 28
14 10 5 6
3 2
1 1
0,5 Sedang
0 19 10 14
7 8
4 19
10 4
2 1
0,5 1 0,5
Rendah
Jumlah 5
3 42 22 35
18 41 21 47 24 14 7 7
3,5 3 1,5 1
0,5
Gambar 5. Grafik Kategorisasi Kecerdasan Adversitas Berdasarkan Usia
3 12
11 17
14
5 3
1 1
10 7
4 10
2 1
1
2 4
6 8
10 12
14 16
18
18th 19th
20th 21th
22th 23th
24th 25th
26th
Per sen
tase
Usia
Kategori Kecerdasan Adversitas Berdasarkan Usia
Tinggi Sedang
Rendah
84
Berdasarkan Tabel 23 dan Gambar 5 di atas, dapat dilihat pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta dengan usia 18 tahun diperoleh 5 sampel 3, 19 tahun sebanyak 23 sampel 12 tergolong memiliki
kecerdasan adversitas tinggi dan sebanyak 19 sampel 10 termasuk dalam kategori sedang. Pada usia 20 tahun sebanyak 21 sampel 11
tergolong memiliki kecerdasan adversitas tinggi dan sebanyak 14 sampel 7 termasuk dalam kategori sedang. Pada usia 21 tahun sejumlah 33
sampel 17 tergolong memiliki kecerdasan adversitas tinggi dan 8 4 termasuk dalam kategori sedang. Sampel dengan usia 22 tahun
sejumlah 28 sampel 14 tergolong memiliki kecerdasan adversitas tinggi dan 19 10 termasuk dalam kategori sedang.
Selanjutnya pada usia 23 tahun diperoleh 10 sampel 5 tergolong memiliki kecerdasan adversitas tinggi, dan 4 sampel 2
termasuk dalam kategori sedang. Pada usia 24 tahun diperoleh 6 sampel 3 tergolong memiliki kecerdasan adversitas tinggi, dan 1 sampel
0,5 termasuk dalam kategori sedang. Pada usia 25 tahun diperoleh 2 sampel 1 tergolong memiliki kecerdasan adversitas tinggi , dan 1
sampel atau 0,5 termasuk dalam kategori sedang. Terakhir pada usia 26 tahun diperoleh 1 sampel 0,5 termasuk memiliki kecerdasan
adversitas yang tergolong tinggi. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, kecerdasan
adversitas mahasiswa Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu
85
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang menjadi sampel penelitian berdasarkan usia, pada usia 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, dan
26 tahun memiliki kecerdasan adversitas yang cenderung tinggi.
d. Kategorisasi kecerdasan adversitas berdasarkan semester