103
sedang dan tidak terdapat mahasiswa BK FIP UNY yang menjadi sampel penelitian termasuk dalam kategori rendah dalam dimensi kendali control.
Pada dimensi asal-usul dan pengakuan origin dan ownership sejumlah 174 mahasiswa 89 termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan sejumlah 21
mahasiswa 11 termasuk dalam kategori sedang, dan tidak ditemukannya mahasiswa yang tergolong dalam kategori rendah pada dimensi asal-usul dan
pengakuan origin dan ownership. Kemudian pada dimensi jangkauan reach, sejumlah 57 mahasiswa 29 termasuk dalam kategori tinggi, sejumlah 125
mahasiswa 64 termasuk dalam kategori sedang, dan terdapat 13 mahasiswa 7 yang tergolong dalam kategori rendah pada dimensi jangkauan reach.
Terakhir pada dimensi daya tahan endurance, sejumlah 146 mahasiswa 75 termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan sejumlah 49 mahasiswa
25 termasuk dalam kategori sedang, dan tidak ditemukan mahasiswa yang tergolong dalam kategori rendah pada dimensi daya tahan endurance.
a. Kecerdasan adversitas berdasarkan dimensi kendali control
Kecerdasan adversitas beradarkan dimensi kendali control pada mahasiswa BK terdapat sebanyak 88 mahasiswa 45 termasuk dalam
kategori tinggi, sejumlah 107 55 termasuk dalam kategori sedang, dan tidak terdapat mahasiswa BK yang menjadi sampel penelitian, yang
memiliki skor rendah pada dimensi kendali control. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa BK yang menjadi sampel penelitian berada
pada kategori sedang berdasarkan dimensi kendali control, yang menunjukkan mahasiswa BK memiliki kemampuan yang cukup baik
104
dalam mengendalikan diri dan kesulitan yang terjadi. Senada dengan penjelasan Stoltz 2007: 145, individu yang memiliki skor sedang pada
dimensi kendali control terkadang mengalami kesulitan dalam
memegang kendali bila dihadapkan pada situasi yang lebih berat. b. Kecerdasan adversitas berdasarkan dimensi asal-usul dan pengakuan
origin and ownership
Kecerdasan adversitas berdasarkan dimensi asal-usul dan pengakuan origin and ownership pada mahasiswa Bimbingan dan
Konseling terdapat 174 89 mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi, sejumlah 21 mahasiswa 11 termasuk dalam kategori sedang, dan tidak
ditemukan mahasiswa BK yang tergolong kategori rendah berdasarkan dimensi asal-usul dan pengakuan origin and ownership. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa BK yang menjadi sampel penelitian berada pada kategori tinggi pada dimensi asal-usul dan
pengakuan origin and ownership, yang berarti mahasiswa Bimbingan dan Konseling memiliki kemampuan yang baik dalam memahami
penyebab timbulnya kesulitan. Sejalan dengan hal tersebut, Stoltz 2007: 156 berpendapat bahwa individu yang memiliki skor tinggi pada dimensi
asal-usul dan pengakuan origin and ownership mampu menghindari perilaku menyalahkan diri sendiri dan bertanggung jawab semestinya atas
kesulitan yang terjadi. Didukung dengan Canivel 2010: 23, menyatakan bahwa individu dengan skor tinggi pada dimensi asal-usul dan pengakuan,
105
individu akan belajar untuk menjadi lebih baik dan cerdas saat menghadapi situasi sulit yang sama.
c. Kecerdasan adversitas berdasarkan dimensi jangkauan reach