43
Selain itu, sebagian besar dari individu pada masa dewasa awal yang telah menyelesaikan pendidikan, umumnya telah memasuki dunia
pekerjaan guna meraih karir tertinggi. Dari sini, individu mempersiapkan dan membuktikan diri bahwa individu sudah mandiri secara ekonomi,
yang artinya sudah tidak bergantung lagi kepada orangtua. Sikap mandiri ini merupakan langkah positif bagi individu karena sekaligus dijadikan
sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang baru.
d. Belajar mengasuh anak
Setelah melewati masa pernikahan dan membentuk sebuah rumah tangga, individu yang memasuki fase dewasa awal akan mulai belajar
bagaimana mengasuh anaknya, memberikan pendidikan dan pengasuhan pada anaknya.
e. Mengelola rumah tangga
Setelah terjadi pernikahan, individu akan berusaha mengelola rumah tangganya. Individu akan berusaha membentuk, membina, dan
mengembangkan kehidupan rumah tangganya dengan baik agar dapat tercapai kebahagiaan baru.
f. Mulai bekeja atau membangun karier
Seteleh menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau universitas, umumnya dewasa awal memasuki dunia kerja
guna menerapkan ilmu dan keahlian yang dimiliki. Individu berupaya menekuni karir sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, serta
memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Dengan penghasilan
44
yang layak, indivdiu akan dapat membangun kehidupan ekonomi rumah tangga yang mantap dan mapan. Masa dewasa awal merupakan adalah
masa untuk mencapai puncak prestasi. Dengan tekat dan semangat yang kuat, individu bekerja keras untuk menunjukkan presatasi kerja. Dengan
mencapai prestasi kerja yang baik, indivdiu akan mampu memberi kehidupan yang makmur dan sejahtera bagi keluarganya.
g. Bergabung dengan suatu aktifitas atau perkumpulan sosial
Masa dewasa awal ditandai juga dengan membentuk kelompok- kelompok yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya. Salah satu
contohnya adalah membentuk suatu ikatan sesuai dengan profesi atau keahlian.
Berdasarkan paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa tugas perkembangan dari masa dewasa awal yakni diantaranya,
Memilih pasangan hidup, belajar hidup bersama sebagai pasangan suami- istri, mulai hidup dalam satu keluarga, pasangan dan anak, belajar mengasuh
anak, mengelola rumah tangga, mulai bekerja atau membangun karir, dan bergabung dengan suatu aktivitas atau perkumpulan sosial. Tugas
perkembangan yang telah dijelaskan merupakan tugas yang idealnya dilewati oleh individu yang memasuki masa dewasa awal.
C. Kecerdasan Adversitas Mahasiswa Berdasarkan Beberapa Tinjauan 1. Kecerdasan Adversitas Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil penelitian Rany Fitriany 2008: 84, menunjukkan bahwa perempuan memiliki nilai rata-rata kecerdasan adversitas lebih tinggi
45
dibanding dengan laki-laki. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata kecerdasan adversitas untuk perempuan sebesar 91,19 dan laki-laki sebesar
90,57. Sedangkan Menurut hasil penelitian Nikam dan Megha 2013 :307 tidak terdapat jumlah skor rata-rata yang cukup berbeda antara laki-laki
dengan perempuan yaitu 133,19 untuk laki-laki dan skor rata-rata 133,80 untuk perempuan. Sementara itu hasil penelitian Abejo dalam Huijuan,
2009: 73 juga mengatakan bahwa jenis kemalin tidak berpengaruh terhadap kecerdasan adversitas seseorang, kemampuan coping pada dasarnya sama
bagi kedua jenis kelamin.
2. Kecerdasan Adversitas Berdasarkan Usia