Tingkat Kesulitan Kecerdasan Adversitas

26 pesimistis terhadap kesulitan tidak akan banyak belajar dan berprestasi jika dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki pola-pola yang lebih optimis.

i. Merangkul perubahan

Individu yang melakukan perubahan cenderung merespon kesulitan secara lebih konstruktif dengan memanfaatkannya untuk memperkuat niat mereka. Individu merespon dengan mengubah kesulitan menjadi peluang. Orang-orang yang hancur oleh perubahan akan hancur oleh kesulitan.

j. Keuletan, stres, tekanan, kemunduran

Suzanne Oulette dalam Stoltz, 2007: 97 peneliti terkemuka untuk sifat tahan banting, memperlihatkan bahwa orang-orang yang merespon kesulitan dengan sifat tahan banting –pengendalian, tantangan dan komitmen, akan tetap ulet dalam menghadapi kesulitan-kesulitan. Individu yang tidak merespon dengan pengendalian dan komitmen cenderung akan menjadi lemah akibat situasi yang sulit. Semua faktor di atas merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi kecerdasan adversitas seseorang.

6. Tingkat Kesulitan Kecerdasan Adversitas

Menurut Stoltz 2007:50 mengklasifikasikan kesulitan menjadi tiga tingkatan yang tergambar dalam piramida yang terdapat pada Gambar 2. sebagai berikut: 27 Gambar 2. Tiga Tingkatan Kesulitan Sumber: Stoltz,2007: 51 Dari gambar di atas dijelaskan bahwa bagian puncak piramida menggambarkan social adversity kesulitan di masyarakat. Kesulitan ini meliputi ketidakjelasan masa depan, kecemasan tentang keamanan, ekonomi, serta hal-hal yang dihadapi seseorang ketika berada dan berinteraksi dalam lingkungan masyarakat. Kesulitan kedua yaitu berkaitan dengan workplace adversity kesulitan di tempat kerja yang meliputi keamanan di tempat kerja, pekerjaan, jaminan penghidupan yang layak. Dalam kaitannya dengan mahasiswa pada umunya digambarkan sebagai aktivitas dan kegiatan di kampus yang tidak jarang menemui tantangan ataupun kesulitan, meliputi penyesuaian sosial, menyelesaikan tugas kuliah, dan memenuhi kewajibannya apabila seorang mahasiswa mengikuti sebuah organisasi intra kampus. Kesulitan ketiga yaitu individual adversity kesulitan individu yaitu individu menanggung dari seluruh kesulitan dari ketiga tingkat, yaitu Masyaraka t Tempat Kerja Individu 28 kesulitan di masyarakat dan kesulitan di tempat kerja. Pada tingkat kesulitan ini individu mulai mengalami suatu perubahan dan dapat membuat perbedaan. Pada mahasiswa, masing-masing mahasiswa pasti akan menghadapi kesulitan, sehingga kemampuan masing-masing mahasiswa untuk menyelesaikan kesulitan tersebut berpengaruh dalam bidang akademik dan masa depannya. Jika individu dapat menangani permasalahan dirinya sendiri dengan baik, maka permasalahan yang ada di tempat kerja dan lingkungan masyarakat pun akan tertangani dengan baik. Dengan demikian, kecerdasan adversitas yang tinggi akan membawa individu untuk menyelesaikan permasalahan sampai dengan lingkungan masyarakat Emita Destiana, 2010: 20. Piramida di atas merupakan gambaran dari tiga tingkat kesulitan, yang memperlihatkan bahwa perubahan positif pada ketiga tingkatnya berawal dari diri individu, kemudian mempengaruhi tempat kerja, dan akhirnya masyarakat pada umumnya. Untuk menciptakan perubahan individu harus memiliki keuletan dalam menghadapi dan mengatasi semua kesulitan.

7. Pengembangan Kecerdasan Adversitas

Dokumen yang terkait

Kemampuan Manajemen Diri Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Di Universitas Negeri Semarang Skripsi, Fakultas ilmu pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

0 0 1

Upaya Mengembangkan Empati Mahasiswa dengan Memanfaatkan Media Bimbingan (Penelitian pada Mahasiswa Angkatan 2005 Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2005/2006).

0 0 2

Kecenderungan Ekstraversi Pola Kepribadian Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2004/ 2005.

0 0 2

PENENTU PEMILIHAN PASANGAN HIDUP PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 3 214

AKULTURASI PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA PENDATANG TERHADAP BUDAYA YOGYAKARTA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN TAHUN 2012 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

4 46 294

PERBEDAAN TINGKAT KECERDASAN ADVERSITY MAHASISWA BIDIKMISI DAN NON BIDIKMISI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

1 1 146

TINGKAT KEBAHAGIAAN (HAPPINESS) PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

3 21 115

PROBLEMATIKA DAN STRATEGI COPING MAHASISWA BIDIKMISI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 0 142

TINGKAT ALTRUISME MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (Studi Angkatan Tahun 2013,2014 dan 2015) -

0 0 56

PERBANDINGAN PROFIL PRIBADI CALON KONSELOR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

0 1 75