24
tantangan atau kesulitan dalam hidupnya. Individu dengan tipe ini telah mencapai puncak kebutuhan aktualisasi diri dalam teori hirarki Maslow.
5. Faktor Kecerdasan Adversitas a. Daya saing
Menurut penelitian Jasson Stterfield dan Martin Seligmen terhadap retorika Saddam Hussein dan George Bush, menemukan bahwa
orang-orang yang merespon kesulitan secara lebih optimis, bisa diramalkan akan bersika lebih agresif dan mengambil lebih banyak
resiko, sedangkan reaksi yang lebih pesimis terhadap kesulitan menimbulkan lebih banyak sikap pasif dan berhat-hati.
b. Produktifitas
Selligmen membuktikan bahwa orang yang tidak merespon kesulitan dengan baik menjual lebih sedikit, kurang berproduksi, dan
kinerjanya lebih buruk dari pada mereka yang merespon kesulitang dengan baik.
c. Kreativitas
Inovasi pada pokoknya merupakan tindakan berdasarkan sesuatu harapan. Inovasi membutuhkan keyakinan bahwa sesuatu yang
sebelumnya tidak ada dapat menjadi ada. Menurut Joel Barker, kreativitas juga muncul dari keputusan. Oleh karena itu, kreatifitas
menuntut kemampuan untuk mengatasi kesulitan yang ditimbulkan oleh hal-hal yang tidak pasti. Orang-orang yang tidak mampumenghadapi
kesulitan menjadi tidak mampu bertindak kreatif.
25
d. Motivasi
Dalam sebuah perusahaan farmasi seorang direktur mengurutkan timnya sesuai dengan motivasi merekan yang terlihat. Kemudian
mengukur kecerdasan adversitas anggota timnya tanpa kecuali, baik berdasarkan pekerjaan harian maupun untuk jangka panjang, mereka
yang kecerdasan adversitasnya tinggi dianggap sebagai orang-orang yang memiliki motivasi tinggi.
e. Mengambil resiko
Orang-orang yang merespon kesulitan secara lebih konstruktif bersedia mengambil resiko. Resiko merupakan aspek esensial dalam
mengambil sebuah tantangan.
f. Perbaikan
Perbaikan sangat diperlukan dalam upaya mempertahankan hidup. Diperlukan perbaikan untuk mencegah supaya tidak ketinggalam
zaman dalam karier dan hubungan-hubungan dengan orang lain.
g. Ketekunan
Ketekunan adalah inti dari kecerdasan adversitas, yaitu sebuah kemampuan untuk terus-menerus berusaha, bahkan ketika dihadapkan
pada kemunduran-kemunduran atau kegagalan. Jadi kecerdasan adversitas menentukan keuletan yang dibutuhkan untuk tetap tekun.
h. Belajar
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Carol Dweck dalam Stoltz, 2007: 95 membuktikan bahwa anak-anak dengan respon
26
pesimistis terhadap kesulitan tidak akan banyak belajar dan berprestasi jika dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki pola-pola yang lebih
optimis.
i. Merangkul perubahan