Hasil Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.6 Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Persamaan regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas, yaitu: pelayanan X 1 , sanksi pajak X 2 , NJOP X 3 , kesadaran X 4 , pengetahuan X 5 , dan Pendapatan wajib pajak X 6 terhadap kepatuhan masyarakat membayar PBB Y, baik di daerah desa maupun daerah kota. Berdasarkan perhitungan regresi linear berganda dengan program SPSS 22.0, persamaan regresi untuk daerah desa dapat dituliskan sebagai berikut: Y = 0,601 + 0,240 X 1 + 0,524 X 2 – 0,075 X 3 + 0,252 X 4 + 0,045 X 5 + 0,103 X 6 SE 1,986 0,094 0,076 0,091 0,092 0,062 0,107 Sig 0,763 0,013 0,000 0,407 0,007 0,471 0,338 F-test = 17,444 F Sig. = 0,000 R 2 = 0,538 Bilangan konstanta dalam persamaan sebesar 0,601 menunjukkan bahwa apabila pelayanan X 1 , sanksi pajak X 2 , NJOP X 3 , kesadaran X 4 , pengetahuan X 5 dan pendapatan wajib pajak X 6 nilainya sama dengan nol, maka variabel kepatuhan di desa bernilai sebesar 0,601. Berdasarkan hasil perhitungan regresi linear berganda untuk daerah kota, persamaan regresinya disusun sebagai berikut: Y = 0,589 + 0,348 X 1 + 0,219 X 2 – 0,085 X 3 + 0,219 X 4 + 0,232 X 5 + 0,358 X 6 SE 1,958 0,089 0,073 0,101 0,082 0,083 0,135 Sig. 0,764 0,000 0,003 0,399 0,009 0,006 0,010 F-test = 16,727 F Sig. = 0,000 R 2 = 0,522 Universitas Sumatera Utara Bilangan konstanta dalam persamaan sebesar 0,589 menunjukkan bahwa apabila variabel pelayanan X 1 , sanksi X 2 , NJOP X 3 , kesadaran X 4 , pengetahuan X 5 dan pendapatan wajib pajak X 6 nilainya sama dengan nol, maka variabel kepatuhan bernilai sebesar 0,589. Perbandingan hasil regresi linear berganda antara desa dan kota secara ringkas ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 4.28. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Daerah Desa dan Daerah Kota Variabel Desa Kota Koefisien Regresi Std. Error Sig. Koefisien Regresi Std. Error Sig. Constant 0,601 1,986 0,763 0,589 1,958 0,764 X 1 Pelayanan 0,240 0,094 0,013 0,348 0,089 0,000 X 2 Sanksi Pajak 0,524 0,076 0,000 0,219 0,073 0,003 X 3 NJOP -0,075 0,091 0,407 -0,085 0,101 0,399 X 4 Kesadaran 0,252 0,092 0,007 0,219 0,082 0,009 X 5 Pengetahuan 0,045 0,062 0,471 0,232 0,083 0,006 X 6 Pendapatan 0,103 0,107 0,338 0,358 0,135 0,010 Sumber: Output SPSS, 2014 Penjelasan mengenai hasil regresi linear berganda pada daerah desa dan daerah kota tersebut sebagai berikut. 4.6.1.1 Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 menunjukkan seberapa besar sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat yang dapat dinyatakan dalam persentase. Dari hasil analisis regresi berganda diperoleh nilai R 2 desa sebesar 0,538. Artinya, kemampuan variabel bebas untuk menjelaskan besarnya variasi yang terjadi dalam variabel terikat atau kepatuhan membayar PBB di desa adalah sebesar 53,8 dan 46,2 sisanya dijelaskan variabel lain yang tidak digunakan dalam model regresi. Hasil analisis regresi berganda pada daerah kota menunjukkan nilai R 2 sebesar 0,522. Artinya, kemampuan variabel bebas untuk menjelaskan besarnya variasi yang terjadi dalam variabel terikat atau kepatuhan masyarakat membayar Universitas Sumatera Utara Pajak Bumi dan Bangunan di daerah kota adalah sebesar 52,2 sementara sisanya sebesar 47,8 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dipergunakan dalam model regresi.

4.6.1.2 Uji F Simultan

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil analisis regresi linear berganda daerah desa menunjukkan nilai F hitung = 17,444 dan signifikan pada 0,000. Nilai signifikansi 0,05 berarti secara serentak dan bersama-sama variabel pelayanan, sanksi pajak, NJOP, kesadaran, pengetahuan dan pendapatan wajib pajak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan membayar PBB di daerah desa. Dari hasil analisis regresi linear berganda daerah kota didapat nilai F hitung = 16,727 dan signifikan pada 0,000. Nilai signifikansi 0,05 berarti secara serentak dan bersama-sama variabel pelayanan, sanksi pajak, NJOP, kesadaran, pengetahuan dan pendapatan wajib pajak juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan membayar PBB di daerah kota.

4.6.1.3 Uji t Parsial

Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel bebas lainnya konstan. Pengaruh dari setiap variabel bebas dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Koefisien regresi variabel pelayanan daerah desa sebesar 0,240 menunjukkan bahwa pelayanan mempunyai pengaruh positif terhadap kepatuhan masyarakat desa membayar PBB. Artinya, apabila terjadi peningkatan pelayanan perpajakan maka kepatuhan masyarakat juga akan Universitas Sumatera Utara meningkat. Nilai signifikansinya sebesar 0,013 atau kecil dari 0,05 0,0130,05. Hal ini berarti pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan membayar PBB di daerah desa. Koefisien regresi variabel pelayanan daerah kota sebesar 0,348 menunjukkan bahwa pelayanan mempunyai pengaruh positif terhadap kepatuhan masyarakat kota membayar PBB. Artinya, apabila terjadi peningkatan pelayanan perpajakan maka kepatuhan masyarakat juga akan meningkat. Nilai signifikansinya sebesar 0,000 atau kecil dari 0,05 0,0000,05. Hal ini berarti pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan membayar PBB di daerah kota. 2. Koefisien regresi variabel sanksi pajak daerah desa sebesar 0,524 menunjukkan bahwa sanksi pajak mempunyai pengaruh positif terhadap kepatuhan masyarakat desa membayar PBB. Artinya, apabila terjadi peningkatan sanksi pajak maka kepatuhan masyarakat juga akan meningkat. Nilai signifikansinya sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 0,0000,05. Hal ini berarti sanksi pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan membayar PBB di desa. Koefisien regresi variabel sanksi pajak daerah kota sebesar 0,219 menunjukkan bahwa sanksi pajak mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepatuhan masyarakat kota membayar PBB. Artinya, apabila terjadi peningkatan sanksi pajak maka kepatuhan masyarakat juga akan meningkat. Nilai signifikansinya sebesar 0,003 atau lebih kecil dari 0,05 0,0030,05. Hal ini berarti sanksi pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan membayar PBB di kota. Universitas Sumatera Utara 3. Koefisien regresi variabel NJOP daerah desa sebesar -0,075 menunjukkan bahwa NJOP mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kepatuhan masyarakat desa membayar PBB. Artinya, apabila NJOP meningkat maka kepatuhan masyarakat akan menurun. Namun, NJOP berpengaruh tidak signifikan terhadap kepatuhan masyarakat desa dalam membayar PBB. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikannya sebesar 0,407 atau lebih besar dari 0,05 0,4070,05. Koefisien regresi variabel NJOP daerah kota sebesar -0,085 menunjukkan bahwa NJOP juga mempunyai pengaruh negatif terhadap kepatuhan masyarakat kota membayar PBB. Artinya, apabila NJOP meningkat maka kepatuhan masyarakat akan menurun. NJOP berpengaruh tidak signifikan terhadap kepatuhan masyarakat kota. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikannya sebesar 0,399 atau lebih besar dari 0,05 0,3990,05. 4. Koefisien regresi variabel kesadaran di desa sebesar 0,252 menunjukkan bahwa kesadaran perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan masyarakat desa membayar PBB. Artinya, apabila terjadi peningkatan kesadaran perpajakan maka kepatuhan masyarakat juga meningkat. Nilai signifikansinya sebesar 0,007 atau lebih kecil dari 0,05 0,0070,05. Hal ini berarti kesadaran perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan membayar PBB di desa. Koefisien regresi variabel kesadaran daerah kota sebesar 0,219 menunjukkan bahwa kesadaran mempunyai pengaruh positif terhadap kepatuhan masyarakat kota membayar PBB. Artinya, apabila terjadi peningkatan kesadaran perpajakan maka kepatuhan masyarakat juga Universitas Sumatera Utara meningkat. Nilai signifikansinya sebesar 0,009 atau lebih kecil dari 0,05 0,0090,05. Hal ini berarti kesadaran perpajakan berpengaruh signifikan terhadap terhadap kepatuhan membayar PBB di kota 5. Koefisien regresi variabel pengetahuan daerah desa sebesar 0,045 menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh positif terhadap kepatuhan masyarakat desa membayar PBB. Namun, pengetahuan berpengaruh tidak signifikan terhadap kepatuhan membayar PBB di desa karena nilai signifikansinya sebesar 0,471 atau lebih besar 0,05 0,4710,05. Koefisien regresi variabel pengetahuan daerah kota sebesar 0,232 menunjukkan bahwa pengetahuan mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepatuhan masyarakat kota membayar PBB. Artinya, apabila terjadi peningkatan pengetahuan perpajakan maka kepatuhan masyarakat juga meningkat. Nilai signifikansinya sebesar 0,006 atau lebih kecil dari 0,05 0,0060,05. Hal ini berarti pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak di kota. 6. Koefisien regresi variabel pendapatan daerah desa sebesar 0,103 menunjukkan bahwa pendapatan berpengaruh positif terhadap kepatuhan masyarakat desa membayar PBB. Namun, pendapatan berpengaruh tidak signifikan terhadap kepatuhan membayar PBB di desa karena nilai signifikansinya sebesar 0,338 atau lebih besar dari 0,05 0,3380,05. Koefisien regresi variabel pendapatan daerah kota sebesar 0,358 menunjukkan bahwa pendapatan juga berrpengaruh positif terhadap kepatuhan masyarakat kota membayar PBB. Artinya, apabila terjadi peningkatan pendapatan maka kepatuhan masyarakat juga meningkat. Nilai Universitas Sumatera Utara signifikansinya sebesar 0,010 atau lebih kecil dari 0,05 0,0100,05. Hal ini berarti pendapatan wajib pajak berpengaruh signifikan terhdap kepatuhan membayar PBB di kota.

4.7 Hasil Pengujian Mann-Whitney