berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pajak merupakan iuran rakyat atau kontribusi wajib kepada negara yang diambil
berdasarkan undang-undang yang sifatnya memaksa, tetapi tidak dapat ditunjukkan kontraprestasi individunya secara langsung oleh pemerintah. Pajak
dipungut oleh pemerintah dan digunakan untuk membiayai pengeluarannya.
2.2.2 Fungsi Pajak
Pajak memiliki kegunaan dan manfaat pokok dalam meningkatkan kesejahteraan umum suatu negara. Pajak mempunyai peranan yang penting
khususnya dalam pelaksanaan pembangunan karena merupakan sumber pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pembangunan.
Menurut Siahaan 2010:43-49, ada 4 fungsi pajak yaitu: 1. Fungsi BudgetairPenerimaan
Fungsi Budgetair, disebut juga fungsi utama pajak atau fungsi fiskal, adalah suatu fungsi dimana pajak digunakan sebagai alat untuk memasukkan dana
secara optimal ke kas negara berdasarkan undang-undang perpajakan yang berlaku. Pajak berfungsi sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk
membiayai berbagai kepentingannya. Fungsi budgetair disebut fungsi utama pajak, karena fungsi ini secara historis pertama kali muncul.
2. Fungsi Regulerend Mengatur Fungsi Regurelerend atau disebut juga fungsi tambahan adalah suatu fungsi
dimana pajak yang dipergunakan oleh pemerintah sebagai alat kebijakan
Universitas Sumatera Utara
untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi ini disebut fungsi tambahan karena fungsi ini hanya sebagai pelengkap dari fungsi utama pajak.
3. Fungsi Redistribusi Pendapatan Fungsi pajak sebagai alat redistribusi pendapatan berarti pajak digunakan
sebagai alat untuk mengalihkan kekayaan dari sebagian masyarakat ke golongan masyarakat lain yang berpenghasilan rendah.
4. Fungsi Demokrasi Fungsi ini dimaksudkan bahwa pajak merupakan salah satu perwujudan dari
sistem kekeluargaan dan kegotongroyongan rakyat yang sadar akan baktinya kepada negara. Dengan membayar pajak, rakyat berperan serta dalam
pelaksanaan kehidupan kenegaraan, termasuk kegiatan pemerintahan dan pembangunan.
2.2.3 Jenis-Jenis Pajak
Pengenaan pajak di Indonesia dapat di kelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu Pajak Pusat dan Pajak Daerah.
1 Pajak Pusat Pajak Negara, merupakan pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat yang pelaksanaannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pajak-
Kementrian Keuangan. Pajak pusat meliputi www.pajak.go.id: a. Pajak Penghasilan PPh
b. Pajak Pertambahan Nilai PPN c. Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM
d. Bea Materai
Universitas Sumatera Utara
e. Pajak Bumi dan Bangunan PBB. Paling lambat 1 Januari 2014, PBB Perdesaan dan Perkotaan telah menjadi Pajak Daerah, sedangkan untuk
PBB Perkebunan, Perhutanan, Pertambangan masih tetap Pajak Pusat. 2 Pajak Daerah, merupakan pajak yang dikelola oleh pemerintah daerah baik
ditingkat provinsi maupun ditingkat kabupatenkota. Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2009, pajak daerah terdiri dari:
1. Pajak Propinsi, meliputi: a. Pajak Kendaraan Bermotor
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor
d. Pajak Air Permukaan e. Pajak Rokok.
2. Pajak KabupatenKota, meliputi: a. Pajak Hotel
b. Pajak Restoran c. Pajak Hiburan
d. Pajak Reklame e. Pajak Penerangan Jalan
f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan g. Pajak Parkir
h. Pajak Air Tanah i. Pajak sarang Burung Walet
j. Pajak Bumi dan Bangunan perdesaan dan perkotaan k. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan