Hasil Pengujian Mann-Whitney Terhadap Variabel Pengetahuan Hasil Pengujian Mann-Whitney Terhadap Variabel Pendapatan

Tabel 4.38. Hasil Mann-Whitney Test Variabel Kesadaran Test Statistics a Kesadaran Mann-Whitney U 3239,500 Wilcoxon W 7992,500 Z -4,028 Asymp. Sig. 2-tailed ,000 a. Grouping Variable: Kelompok Sumber: Output SPSS, 2014 Tabel 4.37 menunjukkan bahwa rata-rata peringkat Mean Rank kesadaran perpajakan antara daerah desa dan daerah kota adalah berbeda. Pada daerah desa, nilai rata-rata peringkat Mean Rank kesadaran menunjukkan sebesar 82,40. Angka tersebut lebih kecil dari rata-rata peringkat Mean Rank daerah kota yang sebesar 114,28. Kemudian untuk mengetahui pebedaan tersebut signifikan atau tidak secara statistik dapat dilihat dari hasil pengujian pada tabel 4.38. Tabel 4.38 merupakan hasil Mann-Whitney untuk variabel kesadaran, dimana diperoleh nilai Z sebesar -4,028 dan nilai Asymp. Sig 2-tailed sebesar 0,000. Hasil menunjukkan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Artinya, terdapat perbedaan tingkat kesadaran antara masyarakat desa dan masyarakat kota dalam membayar PBB di Kota Padangsidimpuan. Berdasarkan nilai Mean Rank pada tabel 4.37 dapat disimpulkan bahwa tingkat kesadaran perpajakan masyarakat di kota lebih tinggi daripada desa. Hal itu karena nilai Mean Rank daerah kota yang lebih besar dari Mean Rank desa 114,2882,40 dan perbedaannya signifikan secara statistik.

4.7.5 Hasil Pengujian Mann-Whitney Terhadap Variabel Pengetahuan

Berdasarkan pengujian Mann-Whitney yang dilakukan terhadap variabel pengetahuan perpajakan X 5 , diperoleh hasil sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.39. Perbandingan Mean Rank Variabel Pengetahuan Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Pengetahuan Desa 97 79,66 7727,00 Kota 99 116,96 11579,00 Total 196 Sumber: Output SPSS, 2014 Tabel 4.40. Hasil Mann-Whitney Test Variabel Pengetahuan Test Statistics a Pengetahuan Mann-Whitney U 2974,000 Wilcoxon W 7727,000 Z -4,646 Asymp. Sig. 2-tailed ,000 a. Grouping Variable: Kelompok Sumber: Output SPSS, 2014 Tabel 4.39 menunjukkan bahwa rata-rata peringkat Mean Rank pengetahuan perpajakan antara daerah desa dan daerah kota adalah berbeda. Pada daerah desa, nilai rata-rata peringkat Mean Rank pengetahuan menunjukkan sebesar 79,66. Angka tersebut lebih kecil dari rata-rata peringkat Mean Rank pada daerah kota yang sebesar 116,96. Kemudian untuk mengetahui apakah pebedaan tersebut signifikan atau tidak secara statistik dapat dilihat dari hasil pengujian pada tabel 4.40. Tabel 4.40 merupakan hasil pengujian Mann-Whitney untuk variabel pengetahuan, dimana nilai Z diperoleh sebesar -4,646 dan nilai Asymp. Sig 2- tailed sebesar 0,000. Nilai probabilitas pengetahuan lebih kecil dari 0,05. Artinya, terdapat perbedaan tingkat pengetahuan perpajakan yang signifikan antara masyarakat yang tinggal di daerah desa dengan yang tinggal di daerah kota. Berdasarkan nilai Mean Rank pada tabel 4.39 juga dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan perpajakan masyarakat kota lebih tinggi dari masyarakat desa. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai Mean Rank pengetahuan perpajakan Universitas Sumatera Utara daerah kota yang lebih besar dari nilai Mean Rank pada daerah desa 116,9679,66 dan perbedaanya signifikan secara statistik.

4.7.6 Hasil Pengujian Mann-Whitney Terhadap Variabel Pendapatan

Berdasarkan pengujian Mann-Whitney yang dilakukan terhadap variabel pendapatan WP X 6 , diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.41. Perbandingan Mean Rank Variabel Pendapatan Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Pendapatan Desa 97 81,70 7925,00 Kota 99 114,96 11381,00 Total 196 Sumber: Output SPSS, 2014 Tabel 4.42. Hasil Mann-Whitney Test Variabel Pendapatan Test Statistics a Pendapatan Mann-Whitney U 3172,000 Wilcoxon W 7925,000 Z -4,237 Asymp. Sig. 2-tailed ,000 a. Grouping Variable: Kelompok Sumber: Output SPSS, 2014 Tabel 4.41 menunjukkan bahwa rata-rata peringkat Mean Rank pendapatan antara daerah desa dan daerah kota adalah berbeda. Pada daerah desa, nilai rata-rata peringkat Mean Rank pendapatan menunjukkan sebesar 81,70. Angka tersebut lebih kecil dari rata-rata peringkat Mean Rank daerah kota yang sebesar 114,96. Untuk mengetahui pebedaan tersebut signifikan atau tidak secara statistik dapat dilihat dari hasil pengujian tabel 4.42. Tabel 4.42 merupakan hasil pengujian Mann-Whitney untuk variabel pendapatan, dimana nilai Z diperoleh sebesar -4,237 dan nilai Asymp. Sig 2- tailed sebesar 0,000. Hasil menunjukkan nilai probabilitas pendapatan WP lebih kecil dari 0,05. Artinya, terdapat perbedaan tingkat pendapatan antara WP desa Universitas Sumatera Utara dan WP kota di Kota Padangsidimpuan. Berdasarkan nilai Mean Rank pada tabel 4.41 juga dapat disimpulkan bahwa tingkat pendapatan WP di daerah kota lebih tinggi daripada desa. Hal itu ditunjukkan oleh nilai Mean Rank daerah kota yang lebih besar dari Mean Rank daerah desa 114,9681,70 dan perbedaannya signifikan secara statistik. 4.8 Pembahasan dan Implikasi Hasil Penelitian 4.8.1 Pengaruh Pelayanan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Masyarakat Dalam Membayar PBB Dari hasil pengujian analisis berganda pada daerah desa diperoleh nilai signifikan variabel pelayanan sebesar 0,013 dan pada daerah kota sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa baik daerah desa maupun daerah kota memiliki tingkat signifikan yang lebih kecil dari 0,05. Artinya, pelayanan perpajakan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan masyarakat di Kota Padangsidimpuan membayar PBB, baik di desa maupun di kota. Selain itu, koefisien regresinya menunjukkan nilai positif. Artinya, apabila terjadi peningkatan pelayanan perpajakan maka kepatuhan masyarakat juga meningkat. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa pelayanan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan masyarakat dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Padangsidimpuan, dapat diterima. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Fraternesi 2002, Kahono 2003, Suyatmin 2004 dan Jatmiko 2006 yang juga menemukan bahwa sikap wajib pajak terhadap pelayanan fiskus berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB. Menurut Kahono 2003, hal ini dapat Universitas Sumatera Utara diterima karena jika fiskus tidak memberikan pelayanan yang baik kepada WP, maka ada kecenderungan WP untuk melalaikan kewajibannya membayar PBB. Pelayanan perpajakan yang baik terbukti dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam membayar PBB. Peningkatan pelayanan perpajakan akan memberikan kepuasan bagi WP dalam mentaati kewajibannya. Pelayanan tersebut antara lain kemudahan dalam menjangkau tempat pembayaran pajak, pelayanan petugas pajak yang baik dan ramah, penetapan SPPT yang adil, dan kemudahan dalam menyelesaikan permohonan dan keberatan wajib pajak. Selain itu, adanya sistem pembayaran pajak yang semakin mudah melalui petugas desa atau kelurahan menjadikan WP tidak lagi repot pergi ke tempat pembayaran pajak. Salah satu hal yang minim diperoleh masyarakat Kota Padangsidimpuan dari pelayanan perpajakan adalah penyuluhan perpajakan. Dari hasil penelitian di lapangan, penyuluhan perpajakan sangat jarang dilakukan oleh petugas pajak terutama di daerah desa. Sebesar 67 WP desa menjawab mereka tidak menerima penyuluhan perpajakan. Hal ini perlu ditingkatkan melihat penyuluhan merupakan bagian dari pelayanan perpajakan dan dapat meningkatkan kepatuhan WP.

4.8.2 Pengaruh Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Masyarakat Dalam Membayar PBB