untuk membayar pajaknya. Jadi dapat disimpulkan, semakin tinggi kesadaran masyarakat maka semakin meningkat juga kepatuhannya dalam membayar Pajak
Bumi dan Bangunan.
4.8.5 Pengaruh Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Masyarakat Dalam Membayar PBB
Dari hasil analisis regresi berganda pada daerah desa diperoleh nilai signifikansi variabel pengetahuan sebesar 0,471 dan daerah kota sebesar 0,006.
Hasil ini menunjukkan bahwa daerah desa memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05. Artinya, pengetahuan perpajakan berpengaruh tidak signifikan
terhadap kepatuhan PBB masyarakat desa. Pada daerah kota, nilai signifikansinya lebih kecil 0,05. Artinya, pengetahuan perpajakan berpengaruh signifikan
terhadap kepatuhan PBB masyarakat kota. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap
kepatuhan masyarakat dalam membayar PBB di Kota Padangsidimpuan, dapat diterima untuk daerah kota. Namun untuk daerah desa, hipotesis tersebut ditolak.
Hasil penelitian pada masyarakat kota sejalan dengan penelitian Utomo 2011 yang menemukan bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh secara
signifikan terhadap kepatuhan WP. Dengan pengetahuan perpajakan yang dimiliki WP, mereka akan lebih mengerti bagaimana cara mendaftarkan objek pajak, cara
pembayarannya, dan mengerti fungsi penting dari pembayaran PBB itu sendiri. Selain itu, adanya pengetahuan perpajakan juga dapat membantu WP untuk
melunasi pajaknya tepat waktu dan tidak melewati tanggal jatuh temponya. Pengetahuan perpajakan berpengaruh tidak signifikan terhadap kepatuhan
masyarakat desa dapat disebabkan beberapa faktor, antara lain pengetahuan perpajakan yang minim dan kesadaran hukum yang buruk. Berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
pengamatan di lapangan, responden desa mengetahui bahwa ada petugas yang memungut pajak tetapi tidak semuanya mengerti akan aturan atau prosedur dalam
pemungutan PBB itu sendiri. Ketika responden ditanya apakah mereka mengerti cara mendaftarkan pajaknya atau berapa tarif pajaknya, sebagian besar menjawab
tidak tahu dan ragu-ragu. Bagi WP desa umumnya, yang terpenting adalah ketika petugas pengutip pajak datang, mereka harus membayar pajaknya. Jika besarnya
pajak masih sesuai maka mereka tidak begitu mempersoalkan hal lain, seperti sesuai atau tidaknya besar NJOP. Hal ini dapat terjadi karena penyuluhan
perpajakan yang diperoleh masyarakat desa sangat minim, sehingga menyebabkan pengetahuan mereka juga minim.
Kesadaran hukum WP yang buruk juga dapat menyebabkan pengetahuan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan membayar PBB. Kesadaran
hukum yang dimiliki masyarakat belum menjamin bahwa masyarakat akan menaati suatu aturan hukum atau perundang-undangan Ali, 2009. Kesadaran
hukum yang buruk akan menyebabkan WP melakukan pelanggaran, sekalipun ia memiliki pengetahuan yang tinggi. Sebagian WP, meskipun telah mengetahui
adanya pengenaan sanksi denda bagi yang terlambat atau tidak membayar pajak, namun tetap melakukan pelanggaran. Hal tersebut terjadi karena WP memiliki
kesadaran hukum yang buruk, sehingga pengetahuan yang dimilikinya tidak lagi mempengaruhi kepatuhannya.
4.8.6 Pengaruh Pendapatan Terhadap Kepatuhan Masyarakat Dalam Membayar PBB