Nilai Jual Objek Pajak NJOP Kesadaran Perpajakan

pidana penjara paling 2 dua tahun atau pidana denda paling banyak 4 empat kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar. Pengenaan sanksi perpajakan kepada wajib pajak dapat menyebabkan terpenuhinya kewajiban perpajakan oleh wajib pajak sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak itu sendiri. Menurut Suyatmin 2004 masyarakat akan mematuhi pembayaran PBB bila memandang sanksi denda akan lebih banyak merugikannya. Semakin banyak sisa tunggakan PBB yang harus dibayar oleh WP, maka akan semakin berat bagi wajib pajak PBB untuk melunasinya. Oleh sebab itu, sanksi pajak diduga akan berpengaruh terhadap tingginya tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB. Semakin tinggi sanksi pajak yang diberikan maka semakin tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB.

2.4.4 Nilai Jual Objek Pajak NJOP

Nilai Jual Objek Pajak adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau NJOP pengganti Mardiasmo, 2009:312. Penentuan luas tanah, luas bangunan, dan jenis bangunan adalah hak wajib pajak PBB. Namun fiskus dapat mengoreksinya berdasarkan bukti-bukti sahih yang diperoleh fiskus dari sumber lain. Fiskus berhak menetapkan Nilai jual Objek Pajaknya. Penetapan NJOP ini berdasarkan informasi yang didapat dari Pejabat Pembuat Akte Tanah PPAT, aparat pemerintah daerah setempat, dan dari kegiatan fiskus untuk mencari data tersebut ke lapangan. Universitas Sumatera Utara Penetapan NJOP harus penuh keadilan karena semakin tinggi NJOP maka semakin tinggi pula jumlah pajak PBB yang harus dibayarkan. Hal ini dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak karena ada kecenderungan wajib pajak tidak sanggup membayar pajaknya. Selain itu, dalam penelitian Fraternesi 2002, apabila tanah dan rumah yang dianggap wajib pajak sama ukuran dan konstruksinya, tetapi penetapan pajaknya berbeda maka mereka merasa keberatan. Perbedaan perhitungan NJOP antara fiskus dan wajib pajak ini dapat menyebabkan penundaan pembayaran pajak oleh wajib pajak. Oleh karena itu, variabel NJOP dianggap perlu untuk digunakan dalam penelitian ini.

2.4.5 Kesadaran Perpajakan

Kesadaran adalah keadaan mengetahui atau mengerti. Kesadaran dapat diartikan pula sebagai rasa rela untuk melakukan sesuatu yang sebagai kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat. Kesadaran perpajakan dapat diartikan sebagai rasa yang timbul dari dalam diri wajib pajak atas kewajibannya membayar pajak dengan ikhlas tanpa adanya unsur paksaan. Menurut Muliari 2011, kesadaran perpajakan adalah suatu kondisi dimana seorang mengetahui, mengakui, menghargai dan menaati ketentuan perpajakan yang berlaku serta memiliki kesungguhan dan keinginan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Tingkat kesadaran perpajakan menunjukkan seberapa besar tingkat pemahaman seseorang tentang arti, fungsi dan peranan pajak. Semakin tinggi tingkat kesadaran wajib pajak maka pemahaman dan pelaksanaan kewajiban perpajakan semakin baik sehingga dapat meningkatkan kepatuhan. Universitas Sumatera Utara Kesadaran perpajakan masyarakat yang rendah seringkali menjadi salah satu sebab banyaknya potensi pajak yang tidak dapat dijaring. Indikasi tingginya tingkat kesadaran dan kepedulian wajib pajak menurut Susanto 2012, adalah: 1. Realisasi penerimaan pajak terpenuhi sesuai dengan target yang telah ditetapkan. 2. Tingginya tingkat kepatuhan penyampaian SPT Tahunan dan SPT Masa. 3. Tingginya Tax Ratio. 4. Semakin Bertambahnya jumlah wajib pajak baru. 5. Rendahnya jumlah tunggakan tagihan wajib pajak. 6. Tertib, patuh dan disiplin membayar pajak atau minimnya jumlah pelanggaran pemenuhan kewajiban perpajakan. Wajib pajak yang memiliki kesadaran yang tinggi akan melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Sedangkan wajib pajak yang memiliki kesadaran yang rendah akan cendrung untuk tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya atau melanggar peraturan perpajakan yang berlaku. Semakin tinggi tingkat kesadaran wajib pajak maka semakin tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Penelitian Utomo 2011 telah membuktikan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Penelitian Suyatmin 2004 juga membuktikan bahwa sikap wajib pajak terhadap kesadaran perpajakan berpengaruh positif terhadap pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan. Untuk itu variabel kesadaran perpajakan relevan untuk digunakan dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan untuk melihat kesadaran wajib pajak adalah berdasarkan replikasi penelitian Utomo 2011, antara lain: 1. Kesadaran wajib pajak terhadap kewajiban membayar pajak 2. Kesadaran wajib pajak terhadap tujuan pemungutan pajak 3. Kesadaran wajib pajak untuk melaporkan perubahan objek pajaknya 4. Wajib pajak membayar pajak dengan benar dan sukarela.

2.4.6 Pengetahuan Perpajakan