Uji Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik

4.5.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini, uji yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan Uji Glejser dan Uji Grafik Plot. Pendeteksian dengan menggunakan metode Uji Glejser yaitu dengan meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen. Apabila nilai absolut residual signifikan pada tingkat kepercayaan di atas 5 sig 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heterokedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas daerah desa dengan Uji Glejser dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.26. Hasil Uji Heteroskedastisitas Daerah Desa No. Variabel Signifikansi Alpha 1 Pelayanan 0,799 0,05 2 Sanksi 0,971 0,05 3 NJOP 0,089 0,05 4 Kesadaran 0,594 0,05 5 Pengetahuan 0,407 0,05 6 Pendapatan 0,346 0,05 Sumber: Output SPSS, 2014 Hasil perhitungan pada tabel 4.26 menunjukkan tidak ada gangguan heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi parameter model penduga, dimana nilai signifikansi seluruh variabel lebih dari 0,05 p 0,05. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas pada model regresi daerah desa. Universitas Sumatera Utara Hasil uji heteroskedastisitas daerah kota dengan Uji Glejser ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 4.27. Hasil Uji Heteroskedastisitas Daerah Kota No. Variabel Signifikansi Alpha 1 Pelayanan 0,051 0,05 2 Sanksi 0,173 0,05 3 NJOP 0,381 0,05 4 Kesadaran 0,504 0,05 5 Pengetahuan 0,670 0,05 6 Pendapatan 0,057 0,05 Sumber: Output SPSS, 2014 Hasil perhitungan pada Tabel 4.27 menunjukkan tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas dalam proses estimasi parameter model penduga, dimana nilai signifikansi seluruh variabel lebih dari 0,05 p0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas pada model regresi daerah kota. Uji Grafik Plot dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan nilai residualnya SRESID. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006. Hasil uji heteroskedastisitas daerah desa dan daerah kota dengan Uji Grafik Plot ditunjukkan oleh Grafik 4.2 dan Grafik 4.3 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2. Hasil Grafik Scatterplot Daerah Desa Gambar 4.3. Hasil Grafik Scatterplot Daerah Kota Dari hasil grafik scatterplot pada gambar 4.2 dan gambar 4.3 diatas, terlihat bahwa titik- titik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi baik daerah desa maupun daerah kota, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi. Universitas Sumatera Utara

4.6 Hasil Pengujian Hipotesis