Verifikasi Model Jumlah Replikasi

5.2.7.2. Verifikasi Model

Tujuan dari verifikasi model simulasi adalah untuk menjamin apakah model konseptual yang telah digambarkan telah terepresentasikan ke dalam program komputer. Verifikasi model tersebut dapat dilakukan dengan pengecekan output hasil simulasi. Dalam hal ini rata-rata jumlah matras aktual yang dihasilkan dalam satu minggu adalah 120 unit. Sehingga output hasil simulasi setelah dirunning harus berkisar mendekati 120 unit matras.

5.2.7.3. Jumlah Replikasi

Pada metoda terminating simulation menggunakan replikasi dalam menganalisis output hasil simulasi. Oleh karena itu, steady state yang sesuai digunakan untuk menentukan kecukupan simulasi adalah menggunakan steady state berdasarkan replikasi. 22 Replikasi Replikasi dilakukan untuk mengidentifikasi kehandalan output hasil simulasi. Output hasil simulasi akan lebih akurat apabila dilakukan jumlah replikasi yang banyak. Pada model simulasi ini akan dilakukan eksperimen dengan 10 replikasi pendahuluan dimana 10 replikasi sama dengan 10 minggu. Replikasi ini dipengaruhi oleh variabilitas acak pada waktu proses. Output hasil simulasi jumlah matras setelah dilakukan running 10 replikasi dapat dilihat pada Tabel 5.30. Tabel 5.30. Jumlah Matras 10 Replikasi Jumlah Matras 1 119 22 Ginting, Rosnani, Penjadwalan Mesin, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009, Hal 209 Universitas Sumatera Utara 2 123 3 126 4 118 5 111 6 114 7 123 8 112 9 124 10 121 Total 1191 Mean 119 Standard deviation 5,258 Untuk mengetahui apakah jumlah replikasi yang telah dilakukan sebanyak 10 replikasi telah dapat merepresentasikan kondisi real sistem, maka hasil output dari model keseimbangan lintasan ini perlu dilakukan uji statistik terhadap jumlah replikasi yang telah dilakukan. Estimasi awal jumlah replikasi 23 2 α2 e S Z R       ≥ dapat dilihat pada ketidaksamaan 5.1. 5.1 Setelah estimasi awal terhadap jumlah replikasi, maka nilai R harus diuji dengan menggunakan ketidaksamaan pada 5.2. 2 α2 e S t R       ≥ 5.2 Dengan menggunakan persamaan 5.1, estimasi terhadap nilai standar error ε diberikan 5 unit dari nilai rata-rata dengan confidence interval 95 , dimana α = 0,05 maka estimasi awal jumlah replikasi dapat diberikan sebagai berikut: 23 Banks, J., J.S. Carson, and B.L. Nelson, Discrete-Event System Simulation, Prentice Hall, New Jersey, 1996, Hal 449-450 Universitas Sumatera Utara 2 5 58 1.965,2 R       ≥ R ≥ 4,24 Dari hasil perhitungan estimasi awal jumlah replikasi di atas maka nilai kemungkinan R yang dipilih adalah R = 5, 6, 7, 8 dan seterusnya. Uji ketidaksamaan terhadap nilai-nilai R tersebut di atas untuk menentukan nilai R dapat dilihat pada Tabel 5.31. Tabel 5.31. Uji Ketidaksamaan Jumlah Replikasi R R 5 6 7 8 t 0.025,R-1 2,78 2,57 2,45 2,36 2 ε S 1 R 0.025, t     − 8,549 7,306 6,640 6,161 Berdasarkan perhitungan pada Tabel 5.31 di atas maka dapat dilihat bahwa jumlah replikasi yang dapat memenuhi persamaan 5.2 adalah 7, dimana 7 6,640. Oleh karena itu sedikitnya 7 replikasi dibutuhkan untuk memperoleh confidence interval 95 . Adapun replikasi awal yang telah dilakukan sebanyak 10 replikasi telah mencukupi 7 replikasi hasil perhitungan tersebut maka jumlah replikasi yang digunakan adalah 10 replikasi.

5.2.7.4. Validasi Model