Alternatif Model 1 Alternatif Model 2

unit jahitan lis, dan terakhir adalah penyusunan kembali dengan penambahan 1 unit rakitan kawat lis dan penambahan 1 unit jahitan lis. Kemudian dari skenario yang dilakukan akan dianalisis hasil outputnya dengan melihat performansi masing-masing alternatif model yang dibangkitkan tersebut.

6.3.1. Alternatif Model 1

Pada alternatif model 1 dilakukan penambahan 1 unit rakitan kawat lis yang dipasang paralel terhadap rakitan kawat lis sebelumnya sementara itu pada WC penjahitan dikurangi 1 unit peralatan. Penambahan ini dilakukan untuk meningkatkan produksi rangka per yang merupakan masukan bagi WC perekatan yang terdiri dari 2 unit peralatan. Jarak antara rakitan kawat lis ini diberikan 2 meter. Penambahan 1 unit rakitan kawat lis menyebabkan proses masukan ke WC perekatan akan semakin cepat dari sebelumnya dan meningkatkan utilitas dari operator dari WC perekatan. Adapun pengurangan 1 unit penjahitan dilakukan karena waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan masih lebih optimal apabila dikerjakan 1 unit mesin penjahitan hal ini dapat dilihat dari analisis terhadap model awal bahwa utilisasi 1 unit mesin penjahitan 2 sangat kecil. Adapun tampilan layout alternatif model 1 dapat dilihat pada Gambar 6.4. Universitas Sumatera Utara Gambar 6.4. Tampilan Layout Alternatif Model 1 Parameter performansi dari alternatif model 1 dapat dilihat pada persentasi utilisasi stasiun kerja pada Gambar 6.5. Utilization Alte rnatif Mode l 1 53.81 71.92 30.67 85.34 57.81 56.29 86.25 77.33 48.70 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 W C R aki ta n Pe r Bu la t W C J ahi t Q ui lting Buf fer R an gk a P er W C R ak ita n K aw at Li s W C P em ot on gan W C P enj ahi ta n W C Pe re ka ta n W C J ahi t Li s W C Pa cki ng U ti li za ti o n Utilization Gambar 6.5. Persentasi Utilisasi Stasiun kerja Alternatif Model 1 Universitas Sumatera Utara

6.3.2. Alternatif Model 2

Pada alternatif model 2 dilakukan penambahan 1 unit jahitan lis yang dipasang paralel terhadap jahitan lis sebelumnya dan sama seperti alternatif model 1 pada WC penjahitan juga dikurangi 1 unit peralatan. Penambahan peralatan 1 unit ini menyebabkan buffer yang terdapat pada jahit lis ditiadakan. Oleh karena itu buffer jahit lis digantikan oleh penambahan 1 unit peralatan jahit lis. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan output hasil dari WC perekatan yang terdiri dari 2 unit yang dipasang secara paralel untuk segera diproses di WC jahit lis sehingga jumlah produk matras yang dihasilkan dapat ditingkatkan. Jarak antara jahitan lis ini diberikan 1 meter. Dengan dilakukan penambahan 1 unit jahit lis maka operator yang terdapat pada jahit lis ini juga dilakukan penambahan 1 operator. Pengurangan 1 unit penjahitan karena waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan masih lebih optimal apabila dikerjakan 1 buah unit mesin penjahitan sedangkan dari analisis terhadap model awal bahwa utilisasi 1 unit mesin penjahitan 2 sangat kecil. Adapun tampilan layout alternatif model 2 dapat dilihat pada Gambar 6.6. Universitas Sumatera Utara Gambar 6.6. Tampilan Layout Alternatif Model 2 Parameter performansi dari alternatif model 2 dapat dilihat pada persentasi utilisasi stasiun kerjalocation pada Gambar 6.8. Utilization Alternatif Model 2 51,73 71,27 39,97 92,67 57,57 56,06 76,75 55,29 45,40 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 W C R aki ta n Pe r Bu lat W C J ahi t Q ui lting Buf fer R an gk a P er W C R ak ita n K aw at Li s W C P em ot on gan W C P enj ahi ta n W C Pe re ka ta n W C J ahi t Li s W C Pa cki ng U til iz at io n Utilization Gambar 6.7. Persentasi Utilisasi Stasiun kerja Alternatif Model 2 Universitas Sumatera Utara

6.3.2. Alternatif Model 3