Parameter Perbandingan Jumlah Produk matras Parameter Perbandingan Average Time In System Parameter Perbandingan Persentasi Idle Stasiun Kerja

Utilization Alternatif Model 3 50,97 72,57 26,27 85,77 58,00 56,19 87,53 68,12 45,36 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 W C R ak itan P er B ul at W C J ahi t Q ui lting Buf fer R ang ka Per W C R ak itan K aw at Li s W C P em ot ong an W C P enj ahi ta n W C P er ek at an W C J ahi t L is W C P ac king U ti li za ti o n Utilization Gambar 6.9. Persentasi Utilisasi Stasiun kerja Alternatif Model 3

6.4. Perbandingan Model Awal Dengan Alternatif Model

Dalam hal ini dilakukan perbandingan 3 parameter performansi model awal dengan alternatif model. Perbandingan ini dilakukan untuk menguji apakah model alternatif yang telah dibangkitkan lebih baik atau tidak dari model awal.

6.4.1. Parameter Perbandingan Jumlah Produk matras

Perbandingan parameter rata-rata jumlah produk matras antara model awal dengan alternatif model dapat dilihat pada Gambar 6.10. Universitas Sumatera Utara Rata-rata Produk Matras 119 131 122 122 110 115 120 125 130 135 MODEL AWAL ALT1 ALT2 ALT3 Simulasi run J u m la h P ro d u k U n it Rata-rata Produk Matras Gambar 6.10. Perbandingan Rata-rata Jumlah Produk Matras Berdasarkan pada Gambar 6.10. dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah produk matras pada model awal adalah 119 unit. Sementara itu, rata-rata jumlah produk matras untuk alternatif model 1 adalah 131 unit, alternatif model 2 adalah 122 unit selanjutnya rata-rata jumlah produk matras alternatif model 3 adalah 122 unit. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa alternatif model yang dibangkitkan memberikan suatu peningkatan rata-rata jumlah produk matras. Peningkatan rata- rata jumlah produk matras yang signifikan adlah pada alternatif model 3 sebesar 131 unit.

6.4.2. Parameter Perbandingan Average Time In System

Perbandingan parameter waktu rata-rata produk matras dalam sistem antara model awal dan alternatif model dapat dilihat pada Gambar 6.11. Universitas Sumatera Utara Avg Time Matras In System Min 254,97 262,51 287,85 272,04 230 240 250 260 270 280 290 300 MODEL AWAL ALT1 ALT2 ALT3 Simulasi run M e n it Avg Time Matras In System Min Gambar 6.11. Perbandingan Rata-rata Waktu Matras Dalam Sistem Berdasarkan pada Gambar 6.12. dapat dilihat bahwa waktu rata-rata produk matras dalam sistem untuk model awal adalah 254,97 menit. Sementara itu, waktu rata-rata untuk alternatif model 1 adalah 262,51 menit, alternatif model 2 adalah 287,85 menit, dan alternatif model 3 adalah 272,04 menit. Untuk ke tiga alternatif model yang dibangkitkan dapat dilihat bahwa alternatif model 1 yang memiliki waktu produksi rata-rata dalam sistem yang terkecil sebesar 262,51 menit.

6.4.4. Parameter Perbandingan Persentasi Idle Stasiun Kerja

Dalam hal ini untuk setiap alternatif model yang diberikan terjadi penurunan persentasi waktu idle untuk masing masing stasiun kerja. Adapun gambaran persentasi idle tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.4. Gambaran Persentasi Idle Stasiun kerja No. Stasiun Kerja Idle Model Awal ALT1 ALT2 ALT3 1 WC Rakitan Per Bulat 47,47 46,19 48,27 49,03 2 WC Jahit Quilting 27,76 28,08 28,73 27,44 3 WC Rakitan Kawat Lis 8,29 14,66 7,33 14,23 4 WC Pemotongan 42,80 42,19 42,43 42,00 5 WC Penjahitan 71,90 43,71 43,94 43,81 6 WC Perekatan 26,43 13,75 23,25 12,47 7 WC Jahit Lis 29,55 22,67 44,71 31,88 8 WC Packing 55,47 51,30 54,60 54,65 Rata-rata 38,71 32,82 36,66 34,44 Berdasarkan pada Tabel 6.4. di atas dapat dilihat bahwa besarnya persentasi idle pada masing-masing stasiun kerja. Pada model awal rata-rata besarnya persentasi idle adalah 38,71, pada alternatif model 1 rata-rata besarnya persentasi idle adalah 32,84, pada alternatif model 2 rata-rata besarnya persentasi idle adalah 36,66, dan pada alternatif model 3 rata-rata besarnya persentasi idle adalah 34,44. Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis pemecahan masalah pada penelitian tugas akhir ini maka dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Keseimbangan lintasan kondisi awal di lantai pabrik PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintaraco dengan pendekatan heuristik metoda bobot posisi masih belum cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai balance delay dan efisiensi lintasan sebesar 34,22 dan 65,78. 2. Sebuah model keseimbangan lintasan berhasil dibangun. Perancangan model konseptual ini diterjemahkan ke dalam bahasa program simulasi ProModel. Pengujian validasi dengan confidence interval 95 dan analisis simulasi menggunakan terminating simulation terhadap model ini menyatakan bahwa model simulasi telah valid dalam merepresentasikan sistem nyata di lantai pabrik PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco dengan menghasilkan jumlah produksi rata-rata 119 unit matras. 3. Pengembangan alternatif model dilakukan dengan membangkitkan 3 alternatif model yaitu alternatif model 1 dengan penambahan 1 unit rakitan kawat lis bersamaan dengan pengurangan 1 unit mesin penjahitan dimana menghasilkan jumlah produksi rata-rata 131 unit matras, alternatif model 2 dengan penambahan 1 unit jahitan lis bersamaan dengan pengurangan 1 unit mesin penjahitan dimana menghasilkan jumlah produksi rata-rata 122 unit matras. Universitas Sumatera Utara