Analisis Keseimbangan Lintasan Kondisi Awal Analisis Hasil Model Simulasi Awal

BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Keseimbangan Lintasan Kondisi Awal

Keseimbangan lintasan kondisi awal di lantai pabrik PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintaraco belum cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari performansi keseimbangan lintasan setiap stasiun kerja yaitu kriteria balance delay yang masih tinggi yaitu 34,22 dan efisiensi lintasan yang masih rendah 65,78. Penentuan penilaian terhadap balance delay dan efisiensi lintasan tersebut dengan menggunakan pendekatan heuristik bobot posisi dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Pembebanan Operasi Berdasarkan Stasiun Kerja Stasiun kerja Pembebanan operasi Waktu operasi stasiun kerja menit Efisiensi stasiun kerja I 1 15,82 15,8221,13 x 100 = 74,85 II 2 5,46 5,4621,13 x 100 = 25,83 III 3 16,95 16,9521,13 x 100 = 80,20 IV 4,7,8 9,84 9,8421,13 x 100 = 46,57 V 5,6 14,90 14,9021,13 x 100 = 70,50 VI 9 21,13 21,1321,13 x 100 = 100 VII 10 16,46 16,4621,13 x 100 = 77,86 VIII 11 10,66 10,6621,13 x 100 = 50,43 Efisiensi Lintasan 65,78 Sumber: hasil pengolahan data Adapun balance delay dan efisiensi lintasan dapat diberikan sebagai berikut: c. Balance delay BD N = 8 stasiun kerja Tc = 21,13 menit Universitas Sumatera Utara Te = 111,22 menit BD = 22 , 34 100 x 21,13 x 8 111,22 - 21,13 x 8 100 x N.Tc Te N.Tc i = = − ∑ d. Sedangkan Efisiensi Lintasan EL EL = 100 - BD EL = 100 - 34,22 = 65,78 Dalam hal ini usulan perbaikan dengan penggabungan beberapa operasi yang memiliki sifat pekerjaan yang sama tidak dilakukan karena sifat operasi- operasi kerja tersebut adalah tidak sama dan telah sesuai dengan stasiun kerja untuk pekerjaan operasi tersebut di lantai pabrik berdasarkan lokasi mesin dan peralatan yang digunakan. Sedangkan perancangan keseimbangan lintasan di lantai pabrik yang akan dilakukan dengan teknik simulasi ini adalah beberapa skenario untuk menilai performansi sistem sesuai dengan analisis hasil performansi dari model simulasi awal yang telah dibangun.

6.2. Analisis Hasil Model Simulasi Awal

Analisis terhadap hasil model simulasi bertujuan untuk memprediksi performansi sebuah sistem atau untuk membandingkan performansi dua atau lebih alternatif rancangan sistem yang diusulkan. Adapun output hasil simulasi yang akan dianalisis adalah jumlah matras dalam periode satu minggu, utilisasi stasiun kerja, waktu rata-rata entitas dalam sistem dan utilisasi resources. Analisis dilakukan dengan running model 10 replikasi. Universitas Sumatera Utara Adapun hasil simulasi awal dengan confidence interval 95 dapat dilihat pada Tabel 6.2. dan Tabel 6.3. Tabel 6.2. Hasil Model Simulasi Awal Dengan Confidence Interval 95 Simulasi run Jumlah matras Average time in system menit Utilisasi Op. Kereta sorong Utilisasi Operator 2 Utilisasi Operator 3 Utilisasi Operator 4 1 119 254.61 77.93 91.73 48.43 71.15 2 123 301.24 80.19 92.51 50.00 73.47 3 126 297.96 85.51 94.24 50.98 75.01 4 118 230.84 76.65 95.34 47.65 69.86 5 111 235.69 72.58 94.67 44.96 66.10 6 114 250.13 73.56 92.82 46.38 68.10 7 123 246.09 81.70 94.18 50.73 74.47 8 112 262.13 72.89 93.09 45.23 66.53 9 124 242.23 81.40 93.32 50.43 74.22 10 121 228.83 77.70 93.21 48.91 71.96 Average 119 254.97 78.01

93.51 48.37