mudah rusak. Setelah itu dibungkus dengan menggunakan plastik mika yang direkatkan dengan menggunakan isolatip. Kemudian stiker yang berisikan
informasi spesifikasi diletakkan pada plastik mika.
Adapun blok diagram proses pembuatan matras spring bed dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Perakitan Per Bulat
Perakitan Per Pinggir
Perekatan Pemotongan
Busa Quilting
Pemotongan Kain blacu
Penjahitan Lis
Packing Pemotongan
Hard padd Pemotongan
Kain quilting Penjahitan
Gambar 2.3. Blok Diagram Proses Pembuatan Matras Spring Bed
2.4.2.3. Pembuatan Dipan Spring Bed
Proses pembuatan Dipan spring bed adalah sebagai berikut: 1.
Perakitan Per Bulat Per bulat dirakit dengan kawat lilitan membentuk balok yang berukuran 200 x
180 x 15 cm dengan menggunakan 500 buah per bulat yang berdiameter 2,5 mm dan 3 kg kawat lilitan.
Universitas Sumatera Utara
2. Perakitan Kawat Lis
Kemudian rakitan per bulat tersebut dirakit dengan kawat lis berdiameter 4,2 mm menggunakan gun CL-73. Untuk memperkuat rakitan per ini, dilakukan
penambahan per pinggir 500 buah berdiameter 3,5 mm di sekeliling rakitan per. Per pinggir ditempatkan pada sekeliling bagian luar rakitan per dengan
menggunakan gun CL-73. Fungsi dari penembakan gun CL-73 ini adalah untuk menguatkan konstruksi per dan menambah kekuatan tekan.
3. Quilting
Kain polos dijahit di mesin quilting untuk mendapatkan kain quilting dengan ukuran 50 x 2,1 m.
4. Pemotongan
Goni bagor dipotong dengan ukuran 200 x 180 cm, kemudian kain quilting dipotong sesuai spesifikasi dipan spring bed 6 kaki yaitu 200 x 180 cm untuk
matras atas dan untuk tabung 2 x 200 + 180 x 15 cm. Setelah itu dilakukan pemotongan hard pad dengan ukuran luas sama dengan dipan. Kegunaan hard
pad ini adalah untuk melapisi dan meredam per. Pemotongan selanjutnya adalah pemotongan busa AII dan SII dengan spesifikasi 200 x 180 x 4 cm
untuk matras bawah dan atas dan untuk tabung 2 x 200 + 180 x 15 cm. 5.
Penjahitan Kain quilting tabung dijahitkan kekain quilting bagian atas menggunakan
mesin jahit biasa bersamaan dengan pemasangan label dan kartu garansi. 6.
Perekatan Rangka dipan direkatkan dengan rakitan per menggunakan gun Bostitch.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya pada rangka dipan atas direkatkan goni bagor dengan gun etona 3001J Kemudian hard pad yang telah dipotong direkatkan pada sisi atas
rangka dipan dengan menggunakan gun HR-22. Setelah itu direkatkan busa dan kain quilting dengan menggunakan lateks.
7. Penjahitan Lis
Selanjutnya dilakukan perekatan plastik non woven pada bagian bawah dipan dengan gun etona 3001J yang diikuti dengan proses penjahitan lis. Kain lis
dijahit dengan menggunakan mesin corner. 8.
Packing Berikutnya adalah meletakkan kartun sudut setelah itu dilakukan
pembungkusan dipan dengan plastik mika yang direkatkan dengan menggunakan isolatip.
9. Pemasangan kaki
Kaki dipan dipasang dengan menggunakan skrup.
Blok diagram proses pembuatan dipan spring bed dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Universitas Sumatera Utara
Perakitan Per Bulat
Perakitan Per Pinggir
Perekatan Pemotongan
Busa Quilting
Penjahitan Lis Packing
Pemotongan Hard padd
Pemotongan Kain quilting
Penjahitan Perakitan
Rangka
Perekatan Pemotongan
Goni bagor
Perekatan gun etona 3001J
gun HR-22 gun etona 3001J
Pemasangan kaki
Gambar 2.4. Blok Diagram Proses Pembuatan Dipan Spring Bed
2.5. Mesin dan Peralatan