2. Fungsi Motivasi dalam Belajar Siswa
Motivasi dianggap penting dalam upaya belajar dan pembelajaran dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya.
Fungsi motivasi adalah: a.
Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan
untuk mencapai tujuan yang di inginkan. c.
Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau
lambatnya suatu pekerjaan.
14
3. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang saksama tentang upaya yang mendorong motivasi belajar siswa, khususnya pada sekolah yang menganut
pandangan demokrasi pendidikan dan yang mengacu pada pengembangan self motivation.
Kenneth H. Hoover, sebagaimana yang dikutip oleh Oemar Hamalik, mengemukakan prinsi-prinsip motivasi belajar, sebagai berikut:
a. Pujian lebih efektif daripada hukuman. Hukuman bersifat
menghentikan suatu perbuatan, sedangkan pujian bersifat menghargai apa yang telah dilakukan.
b. Para siswa mempunyai kebutuhan psikologis yang bersifat dasar
yang perlu mendapat kepuasan. Kebutuhan-kebutuhan itu berwujud dalam bentuk yang berbeda-beda.
c. Motivasi yang bersumber dari dalam diri individu lebih efektif
daripada motivasi yang berasal dari luar. Motivasi dari dalam memberi kepuasaan kepada individu sesuai dengan ukuran yang ada
dalam diri siswa itu sendiri.
d. Motivasi yang kuat erat hubungannya dengan kreativitas. Dengan
strategi pembelajaran tertentu, motivasi belajar dapat ditunjukan ke arah kegiatan-kegiatan kreatif. Apabila motivasi yang dimiliki oleh
siswa diberi berbagai tantangan, maka akan tumbuh kegiatan kreatifnya.
e. Motivasi mudah menjalar kepada orang lain. Guru yang berminat dan
antusias dapat mempengaruhi siswa, sehingga berminat dan antusias pula, yang pada gilirannya akan mendorong motivasi rekan-rekannya,
terutama dalam kelas bersangkuta.
15
14
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Ed. 1, Cet, 9, h. 108
15
Oemar Hamalik, ibid, h. 114-116
4. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Secara umum guru wajib berupaya sekeras mungkin untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Secara khusus guru perlu melakukan berbagai upaya
tertentu secara nyata untuk meningkatkan motivasi belajar siswanya. Guru di sekolah menghadapi banyak siswa dengan bermacam-macam
motivasi belajar. Oleh karena itu peran guru cukup banyak untuk meningkatkan belajar.
Tampak selaras dengan kajian di atas ada juga beberapa cara lain untuk mengembangkan motivasi belajar siswa, yaitu: pertama, tumbuhkan minat;
kedua, alami; ketiga, namai; keempat; demonstrasikan, kelima, ulangi dan keenam, beri pengakuan. Berkaitan dengan mata pelajaran PAI, keenam cara
mengembangkan motivasi belajar siswa dapat dipaparkan sebagai berikut:
16
a. Berkaitan erat dengan upaya menumbuhkan minat, hal ini sejalan dengan
niat dan tujuan yang ditanamkan bahwa sebelum melakukan suatu pekerjaan, perlu diniatkan niat ikhlas semata-mata karena Allah, SWT.
Sebagaimana terdapat dalam Q.S. Al-Bayyinah: 5
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
Itulah agama yang lurus” Q.S. Al-Bayyinah: 5 b. Alami, hal ini dimaksudkan agar guru senantiasa memberikan pengalaman-
pengalaman belajar kepada siswa secara efektif dan efisien. Seperti berkaitan dengan membiasakan berkata yang baik, menghormati orang tua
dan guru, mengerjakan sholat menolong orang lain dan sebagainya.
c. Namai, bahwa segala sesuatu aktivitas pembelajaran guru dapat memberikan identitas atau nama perbuatan belajar. Sejalan dengan Q.S.
Al-Baqarah: 31
16
Abduddin Nata, Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, Bogor: Kencana, 2003, h. 41
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama benda-benda seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar Q.S. Al-Baqarah: 31
d. Demonstrasikan, adalah menunjukkan apa yang sudah dihasilkan dalam
kegiatan belajar. Hal ini, sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Nabi Adam di hadapan para malaikat, ketika Nabi Adam diminta
mendemonstrasikan hasil didikan Allah, SWT. Q.S. Al-Baqarah: 33
“Allah berfirman: Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah
berfirman: Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan
apa yang kamu sembunyikan? Q.S. Al-Baqarah: 33
e. Ulangi, dalam arti setiap materi belajar harus senantiasa diulangi dengan
maksud agar materi yang dipelajari memperoleh pemahaman lebih mendalam. Dalam ayat al-Quran juga sering terdapat pengulangan dengan
maksud agar ajaran yang disampaikan lebih tegas dan jelas.
f. Beri pengakuan, hal ini dimaksudkan untuk memberikan predikat kepada
siswa yang berhasil atau belum berhasil dalam materi pembelajaran. Jika berhasil, siswa yang bersangkutan dapat memperoleh predikat memuaskan
atau baik atau hadiah sementara bagi yang belum berhasil diberikan remidi atau pengulangan materi sesuai dengan tingkat ketidakberhasilannya.
C. PAI sebagai Materi Pelajaran
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Sebelum membahas pengertian pendidikan agama Islam, penulis akan mengemukakan terlebih dahulu mengenai arti pendidikan pada umumnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menjelaskan bahwa “pendidikan
adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan;
proses, perbuatan, cara mendidik .”
17
17
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, Cet. 1, h. 204
Ilmu pengetahuan yang diperoleh dari proses pendidikan itu merupakan bekal penting bagi setiap orang untuk menjalankan kehidupan. Dalam Q.S.
Al-Mujadilah ayat 11 Allah berfirman:
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: Berlapang- lapanglah dalam majlis, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Q.S. Al-Mujadillah: 11 Ayat tersebut dapat diketahui bahwa dalam menjalankan kehidupan yang
penuh dengan permasalahan yang beraneka ragam ini orang membutuhkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang dimiliki dapat dijadikan sebagai
kunci bagi permasalahan-permasalahan yang dihadapi selain sebagai bekal dalam menjalankan kehidupan di dunia ilmu pengetahuan juga dapat
mengantarkan seseorang untuk mencapai kebahagiaan hidup di akhirat. Dan ilmu pengetahuan itu dapat diperoleh dengan melalui proses belajar.
Berdasarkan kepada pembahasan yang dimaksud, bahwa pendidikan disini adalah pendidikan agama Islam. Menurut Abdul Majid berpendapat,
bahwa “pendidikan agama Islam adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik
dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk menyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau
pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
.”
18
Menurut Ramayulis, pengertian dari pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, mengamalkan ajaran
18
Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. 1, h. 130