menjadi manusia yang menjalankan hidupnya dengan arah yang di ridhoi oleh Allah SWT.
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan pendidikan agama Islam adalah ingin membentuk manusia yang taat dan patuh kepada Allah, sebagaimana firman Allah di dalam Al-
Qur’an surat Az-Dzariyat ayat 56 :
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku
”. Q.S. Az-Dzariyat: 56 Ayat di atas menunjukan bahwa pendidikan agama Islam adalah
memberikan suatu petunjuk agar hidup manusia semata-mataa untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT. Tentunya dengan usaha yang
maksimal untuk mencapai tujuan tersebut, dengan bekerja keras dan beribadah, sehingga terjelma suatu keimanan dan ketaqwaan yang sebenar-
benarnya yaitu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi semua larangan- Nya.
Menurut Zakiah Daradjat dalam bukunya yang berjudul “Ilmu Pendidikan
Islam ” menyatakan bahwa tujuan pendidikan agama Islam yaitu “kepribadian
yang membuatnya menjadi ”insan kamil” dengan pola taqwa Insan kamil artinya manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup berkembang secara
wajar dan normal karena takwanya kepada Allah SWT .”
23
Adapun menurut Mahmud Yunus mengatakan bahwa tujuan pendidikan agama Islam adalah
“mendidik anak-anak, pemuda-pemudi ataupun orang dewasa supaya menjadi seorang muslim sejati, beriman teguh, beramal shaleh
dan berakhlak mulia, sehingga ia menjadi salah seorang masyarakat yang sanggup hidup di atas kakinya sendiri
.”
24
Sehubungan dengan ini maka tujuan mempunyai arti yang sangat penting bagi keberhasilan sasaran yang diinginkan, dan mutu kegiatan yang
23
Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, Cet. 5, h.59
24
Mahmud Yunus, Metode Khusus Pendidikan Agama, Jakarta: Al-Hidayah, 1974, h. 11
dilakukan. Oleh karena itu kegiatan yang tanpa disertai tujuan sasarannya akan kabur, akibatnya program dan kegiatannya akan berantakan.
Secara praktis, Muhammad Athiyah Al-Abrasyi sebagaimana yang dikutip oleh Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, menyimpulkan bahwa tujuan
Pendidikan Agama Islam terbagi atas 5 sasaran, yaitu : a.
Membentuk akhlak mulia b.
Mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat c.
Persiapan untuk mencari rizki dan memelihara segi kemanfaatannya d.
Menumbuhkan semangat ilmiah di kalangan peserta didik e.
Mempersiapkan tenaga professional yang terampil.
25
Berdasarkan rumusan tujuan di atas, dapat dipahami tujuan pendidikan Islam merupakan pengalaman nilai-nilai Islami yang hendak diwujudkan
dalam pribadi manusia terdidik yang diikhtiarkan oleh pendidik muslim melalui proses akhir yang dapat membuat peserta didik memiliki kepribadian
Islami yang beriman, bertaqwa dan berilmu pengetahuan dan sanggup mengembangkan dirinya menjadi hamba Allah yang taat.. Melalui sosok
pribadi yang demikian, peserta didik diharapkan akan mampu memadukan fungsi iman, ilmu dan amal secara seimbang bagi terbinanya kehidupan yang
harmonis di dunia dan akherat.
3. Fungsi Pendidikan Agama Islam di Sekolah
Menurut Zakiah Daradjat mengatakan bahwa pendidikan agama Islam mempunyai fungsi yang sangat penting untuk pembinaan dan penyempurnaan
kepribadian dan mental anak, karena pendidikan agama Islam mempunyai dua aspek terpenting yaitu :
a. Ditujukan pada jiwa atau pembentukan kepribadian. Artinya bahwa
melalui pendiidikan agama Islam ini anak didik diberikan keyakinan tentang adanya Allah SWT.
b. Ditujukan kepada aspek pikiran intelektualitas, yaitu pengajaran
Agama Islam itu sendiri. Artinya, bahwa kepercayaan kepada Allah SWT, beserta seluruh ciptaan-Nya tidak akan sempurna manakal isi,
25
Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, op.cit, h.37
makna yang dikandung oleh setiap firman-Nya ajaran-ajaran-Nya tidak dimengerti dan dipahami secara benar.
4. Materi PAI di SMA
Agama memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, bahkan agama seolah mendominasi sebagai besar kehidupan. Karena agama
merupakan motivator untuk mejawab segala persoalan-persoalan yang di luar jangkauan akal manusia. Agama juga sebagai alat untuk mengembangkan
serta pengendalian diri yang efektif. Maka dari itu, perting kiranya agama untuk diketahui, dimengerti atau dipahamai, dan diamalkan oleh manusia
sebagai dasar pembentukan kepribadian sehingga menjadi manusia seutuhnya. Lebih dalam, agama juga sebagai alat untuk mengatur hubungan manusia
dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam, bahkan hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Sehingga
dari berbagai aturan hubungan yang ada tersebut dapat menciptakan keselarasan, keseimbangan, serta keserasian dalam kehidupan dirinya maupun
masyarakat. Dari sini dapat disimpulkan bahwa secara garis besar agama sebagai dasar
tata nilai merupakan penentu dalam perkembangan dan pembinaan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, manusia yang adil dan beradab
merupakan komponen untuk menciptakan kesatuan suatu bangsa. “Sabagai
manusia tidak cukup menjadi manusia adil dan beradab, lebih dari itu juga harus menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, hal ini sejalan dengan
salah satu tujuan pendidikan nasional, yaitu meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
,”
25
dalam hal ini agama yang dimaksud adalah terkhusus agama Islam.
Sesuai dengan keterkaitannya tujuan pendidikan nasional tersebut, maka pendidikan agama Islam perlu diberikan atau diajarkan pada semua jenjang
dan jenis sekolah dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
25
Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, Cet. VI, h. 87
Pendidikan agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia
yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling
menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar kompetesi sesuai
dengan jenjang persekolahan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri: 1.
Lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaaan materi;
2. Mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan
yang tersedia; 3.
Memberiklan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk mengembangkan strategi dan program pembelajaran seauai dengan
kebutuhan dan ketersedian sumber daya pendidikan. Pendidikan agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu
berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan
peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam
pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global. Pendidikan agama Islam di SMAMA bertujuan untuk:
1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
2. Mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi tasamuh, menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.