Berdasarkan Standar Program Siaran di dalam Bab X Perlindungan Kepada Anak Bagian Pertama Perlindungan Remaja dan Anak-Anak Pasal 15
ayat 1 berbunyi “Program siaran wajib memeperhatikan dan melindungi
kepentingan anak-anak danatau remaja. ”
Bab XIII Pelarangan dan Pembatasan Kekerasan Bagian Kedua Ungkapan Kasar dan Makian Pasal 24 ayat 1 dan ayat 2 bab ini juga menjelaskan
tentang Program siaran dilarang menampilkan ungkapan kasar dan makian, baik secara verbal maupun nonverbal, yang mempunyai kecendrungan
menghina atau
merendahkan martabat
manusia, memiliki
makna jorokmesumcabulvulgar, danatau menghina agama dan Tuhan.Kata-kata
kasar dan makian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatas mencakup kata- kata dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing.
Bab XIV Pelarangan dan Pembatasan Materi Siaran Rokok, Napza, dan Minuman Beralkohol.Bagian Pertama Pelarangan Rokok, NAPZA, dan
Minuman Beralkohol dalam Program Siaran Pasal 26 aProgram siaran dilarang
membenarkan penyalahgunaan
rokok, NAPZA
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif, danatau konsumsi minuman beralkohol sebagai
hal lumrah dalam kehidupan sehari-hari.
5. Tukang Bubur Naik Haji Episode 568-571 Tanggal 5 Mei 2013
Analisis:
Di dalam episode ini Kardun dan Bu Romlah datang menjenguk Rumanah yang sedang sakit lalu pemeran Pak Haji Muhidin mencela tokoh Kardun
“eehh
Bu Romlah.. si Cemong ikut juga nih”. Mengatakan Cemong adalah termasuk kata memperolok sesorang dengan keadaan fisik yang dimiliki.
Lalu tokoh Bu Romlah mengatakan kepada Rumanah dengan menyebut kata “Sarap” yang bisa juga diartikan gila. “maklum yee emang kan dari dulu
udah tau orang sarap kaya gitu.” Di adegan berikutnya tokoh Pak Haji Muhidin yang diperankan oleh
Latief Sitepu ini mengatakan seperti ini kepada Kardun “ ini nih tampang- tampang neraka jahanam.” Apakah pantas seorang haji berbicara hal demikian
dengan orang lain. Lalu pemeran Kardun mengatakan lagi hal yang sering dikatakan yaitu
“Pea”, berbicara kepada hansip yang bernama Malih dan Tarmizi. Adegan berbeda lagi pemeran yang bernama Hari yang diperankan oleh
Adipura mengucapkan kata-kata brengsek kepada kardun. Lalu Aki Dawud yang diperankan oleh Wingky Harun ini mengucapkan
kata “Goblok” kepada hansip maliki dan tarmizi. Lalu Mak Enok mengucapkan kata-kata
“gelo” lagi kepada Sakyat. Eti Suketi istri pertama Kardun mengucapkan kata-kata kasar sambil
membentak kepada Kardun suaminya dan tidak sepantasnya seorang istri berkata demikian kepada seorang suami.
“lu waras kaga sih otaknya, makan bareng sama ayam udah setres goblok lagi, emang elu setres makan ama ayam
dilarang malah marah- marah”.
Lalu Kardun menjawab istrinya “ ngapa lu yang ribet, gue makan sama
ayam kek, sama apa kek ngapa jadi lu yang ribet, dasar bini pea lo”.
Adegan selanjutnya Pak Haji Muhidin berbicara kepada orang-orang “
ngapa lu liat-liat gua gampar lu”. Lalu Kardun berbicara kepada H. Muhidin
ketika Pak H. Muhidin lewat di depan Kardun “ wehh.. wehh… saya salut nih
sama makhluk Allah yang satu ini, rajin banget ibadahnya bedug belom dipukul dia udah dateng, nih saya rasa pak haji abis minum jamu nafsu sembahyang
kali ya, eh pak haji nih ceritanya pak haji mau jadi ahli syurga nih tapi maaf- maaf kata, bukannya ape-ape pak haji, pak haji kan dulu banyak dosanya
sebelum ke sorga mau kaga mau pak haji mapir dulu ke neraka di gecek dulu di neraka.
” Lalu di adegan yang berbeda Kardun datang menghampiri tempat kerja
Badar lalu mengacak-acak meja kerja badar sambil marah-marah dan berteriak- teriak kepada badar
“ heh Badar pea, jangan sekali-kali lu ngejual tanah tanah kampung ini ke orang yang namanya H
ari Sukardi”.
Lalu adegan lain Badar menonjok Kardun sampai Kardun mengekuarkan darah dari mulut dan hidungnya.Pada episode ini memang banyak sekali
pelanggaran yang terjadi Pelanggaran berdasarkan UU Penyiaran No. 322002 Pasal 4 ayat 1 berbunyi
“Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat,
kontrol dan perekat sosial.
”
Pada pasal 36 ayat 1 berbunyi “Isi siaran wajib mengandung informasi,
pendidikan, hiburan, dan manfaat untuk pembentukan intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, serta
mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia. ” Dan di dalam pasal 36