Tukang Bubur Naik Haji The Series Episode 563 Tanggal 2 Mei 2013

martabat manusia, memiliki makna jorokmesumcabulvulgar, danatau menghina agama dan Tuhan. ” Kata-kata kasar dan makian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatas mencakup kata-kata dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing.

3. Tukang Bubur Naik Haji Episode 564 Tanggal 3 Mei 2013

Analisis: Pada episode ini sosok Kardun yang diperankan oleh Eddy Oglek ini sering mengeluarkan kata-kata yang tidak sepantasnya diucapkan, tokoh kardun disini mengucapkan kembali adegan “emang dasar bini pea kalo bukan karna anak gue cerein lo ”Sambil membentak. Lalu di bagian adegan lainnya kembali Kardun mengucap kan kata “pea” kepada kedua istrinya Pelanggaran diatas berdasarkan UU Penyiaran No. 322002 masuk pada Pasal 4 ayat 1 berbunyi “Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial. ” Pada Pasal 36 ayat 1berbunyi “Isi siaran wajib mengandung informasi, pendidikan, hiburan, dan manfaat untuk pembentukan intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, serta mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia. ” Dan pada Pasal 36 ayat6berbunyi “Isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan dan atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak hubungan internasional. ” Berdasarkan Pedoman Perilaku Penyiaran P3 adegan diatas masuk kedalam Bab X Perlindungan Anak Pasal 14 ayat 1 dan 2 mengenai perlindungan kepada anak yang berbunyi “Lembaga penyiaran wajib memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada anak dengan menyiarkan program siaran pada waktu yang tepat sesuai dengan penggolongan program siaran. ” Berdasarkan Standar Program Siaran SPS pelanggaran yang terjadi masuk kedalam Bab X Perlindungan Kepada Anak Bagian Pertama Perlindungan Remaja dan Anak-Anak terdapat pada Pasal 15 ayat 1 berbunyi “Program siaran wajib memeperhatikan dan melindungi kepentingan anak- anak danatau remaja. ” Bab XIII Pelarangan dan Pembatasan Kekerasan Bagian Kedua Ungkapan Kasar dan Makian Pasal 24 ayat 1 dan ayat 2 pasal ini berbunyi “Program siaran dilarang menampilkan ungkapan kasar dan makian, baik secara verbal maupun nonverbal, yang mempunyai kecendrungan menghina atau merendahkan martabat manusia, memiliki makna jorokmesumcabulvulgar, danatau menghina agama dan Tuhan. ” “Kata-kata kasar dan makian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatas mencakup kata- kata dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing. ”

4. Tukang Bubur Naik HajiEpisode 565-567 Tanggal 4 Mei 2013

Analisis: Dalam episode ini seorang tokoh yang bernama Mak Enok membentak dan berbicara kasar kepada dua ibu-ibu yang sedang membicarakan anaknya yang bernama Epih yang tidak mendapatkan jodoh, “ Heh ibu-ibu ngapain bisik-bisik diditu mana ngatain saya kejam-kejam, yee dasar gelo maneh teh”. “Gelo” bahasa sunda yang berarti Gila dalam bahasa Indonesia ini sering sekali diucapkan oleh sosok Mak Enok yang diperankan oleh Lenny Charlotte. Lalu adegan selanjutnya adalah Restu dan Ketie yang sedang minum- minuman keras didalam bar dengan kamera close-up ke arah mereka berdua. Kamera yang mengambil gambar gelas yang berisi minuman keras di dalam adegan tersebut mereka berdua terlihat mabuk. Adegan tersebut masuk ke dalam pelanggaran berdasarkan UU Penyiaran No. 322002 Pasal 4 ayat 1 berbunyi “Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial. ” Lalu pada Pasal 36 ayat 1berbunyi “Isi siaran wajib mengandung informasi, pendidikan, hiburan, dan manfaat untuk pembentukan intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, serta mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia. ” Di dalam pasal 36 ayat6 pasal ini berbunyi “Isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan dan atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak hubungan internasional. ” Berdasarkan Pedoman Perilaku Penyiaran Bab X Perlindungan Anak Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 “Lembaga penyiaran wajib memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada anak dengan menyiarkan program siaran pada waktu yang tepat sesuai dengan penggolongan program siaran. ”

Dokumen yang terkait

INTERPRETASI MASYARAKAT TENTANG SINETRON RELIGI KOMEDI Studi Resepsi Pemirsa Sinetron Tukang Bubur Naik Haji RCTI di Dusun Sukotirto Desa Badang Kec. Ngoro Jombang

0 16 45

Peranan komisi penyiaran Indonesia (KPI) pusat terhadap tayangan infotaimen di Televisi

1 36 103

Respon Perilaku Jamaah Majelis Ta’lim Nurul Iman Kedaung Ciputat Tangerang Selatan Terhadap Sinetron Tukang Bubur Naik Haji Di RCTI

2 7 86

Variasi Bahasa Dalam Sinetron Tukang Bubur Naik Haji (TBNH) Kajian Etnografi Komunikasi"Reviwer

0 4 4

PENGARUH SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI TERHADAP PENDIDIKAN AKHLAK REMAJA Pengaruh Sinetron Tukang Bubur Naik Haji Terhadap Pendidikan Akhlak Remaja (Studi Kasus Di Dukuh Pengkol, Kaligawe, Pedan, Klaten).

0 1 13

PENGARUH SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI TERHADAP PENDIDIKAN AKHLAK REMAJA Pengaruh Sinetron Tukang Bubur Naik Haji Terhadap Pendidikan Akhlak Remaja (Studi Kasus Di Dukuh Pengkol, Kaligawe, Pedan, Klaten).

0 2 18

KONSTRUKSI KARAKTER KEJUJURAN PADA SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI ANALISIS ISI EPISODE 839-840 DALAM Konstruksi Karakter Kejujuran Pada Sinetron Tukang Bubur Naik Haji Analisis Isi Episode 839-840 Dalam Perspektif Pembelajaran Pendididikan Pancasila Dan

0 1 15

MOTIF PEMIRSA MENONTON SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI THE SERIES DI RCTI (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Pemirsa di Surabaya Dalam Menonton Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series di RCTI).

0 0 107

PERAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA KPI TER

0 0 12

MOTIF PEMIRSA MENONTON SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI THE SERIES DI RCTI (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Pemirsa di Surabaya Dalam Menonton Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series di RCTI) SKRIPSI

1 0 20