martabat manusia, memiliki makna jorokmesumcabulvulgar, danatau menghina agama dan Tuhan.
” Kata-kata kasar dan makian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatas mencakup kata-kata dalam bahasa Indonesia,
bahasa daerah, dan bahasa asing.
3. Tukang Bubur Naik Haji Episode 564 Tanggal 3 Mei 2013
Analisis:
Pada episode ini sosok Kardun yang diperankan oleh Eddy Oglek ini sering mengeluarkan kata-kata yang tidak sepantasnya diucapkan, tokoh kardun
disini mengucapkan kembali adegan “emang dasar bini pea kalo bukan karna
anak gue cerein lo ”Sambil membentak. Lalu di bagian adegan lainnya kembali
Kardun mengucap kan kata “pea” kepada kedua istrinya
Pelanggaran diatas berdasarkan UU Penyiaran No. 322002 masuk pada Pasal 4 ayat 1 berbunyi
“Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat,
kontrol dan perekat sosial. ” Pada Pasal 36 ayat 1berbunyi “Isi siaran wajib
mengandung informasi, pendidikan, hiburan, dan manfaat untuk pembentukan intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan bangsa, menjaga persatuan
dan kesatuan, serta mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia. ”
Dan pada Pasal 36 ayat6berbunyi “Isi siaran dilarang memperolokkan,
merendahkan, melecehkan dan atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak hubungan internasional.
”
Berdasarkan Pedoman Perilaku Penyiaran P3 adegan diatas masuk kedalam Bab X Perlindungan Anak Pasal 14 ayat 1 dan 2 mengenai
perlindungan kepada anak yang berbunyi “Lembaga penyiaran wajib
memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada anak dengan menyiarkan program siaran pada waktu yang tepat sesuai dengan penggolongan program
siaran. ”
Berdasarkan Standar Program Siaran SPS pelanggaran yang terjadi masuk kedalam Bab X Perlindungan Kepada Anak Bagian Pertama
Perlindungan Remaja dan Anak-Anak terdapat pada Pasal 15 ayat 1 berbunyi “Program siaran wajib memeperhatikan dan melindungi kepentingan anak-
anak danatau remaja. ” Bab XIII Pelarangan dan Pembatasan Kekerasan
Bagian Kedua Ungkapan Kasar dan Makian Pasal 24 ayat 1 dan ayat 2 pasal ini berbunyi
“Program siaran dilarang menampilkan ungkapan kasar dan makian, baik secara verbal maupun nonverbal, yang mempunyai kecendrungan
menghina atau
merendahkan martabat
manusia, memiliki
makna jorokmesumcabulvulgar, danatau menghina agama dan Tuhan.
” “Kata-kata kasar dan makian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatas mencakup kata-
kata dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing. ”
4. Tukang Bubur Naik HajiEpisode 565-567 Tanggal 4 Mei 2013
Analisis:
Dalam episode ini seorang tokoh yang bernama Mak Enok membentak dan berbicara kasar kepada dua ibu-ibu yang sedang membicarakan anaknya
yang bernama Epih yang tidak mendapatkan jodoh, “ Heh ibu-ibu ngapain bisik-bisik diditu mana ngatain saya kejam-kejam, yee dasar gelo
maneh teh”. “Gelo” bahasa sunda yang berarti Gila dalam bahasa Indonesia ini sering sekali
diucapkan oleh sosok Mak Enok yang diperankan oleh Lenny Charlotte.
Lalu adegan selanjutnya adalah Restu dan Ketie yang sedang minum- minuman keras didalam bar dengan kamera close-up ke arah mereka berdua.
Kamera yang mengambil gambar gelas yang berisi minuman keras di dalam
adegan tersebut mereka berdua terlihat mabuk.
Adegan tersebut masuk ke dalam pelanggaran berdasarkan UU Penyiaran No. 322002 Pasal 4 ayat 1 berbunyi
“Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang
sehat, kontrol dan perekat sosial. ” Lalu pada Pasal 36 ayat 1berbunyi “Isi
siaran wajib mengandung informasi, pendidikan, hiburan, dan manfaat untuk pembentukan intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan bangsa,
menjaga persatuan dan kesatuan, serta mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia.
” Di dalam pasal 36 ayat6 pasal ini berbunyi
“Isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan dan atau mengabaikan nilai-nilai
agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak hubungan internasional. ”
Berdasarkan Pedoman Perilaku Penyiaran Bab X Perlindungan Anak Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2
“Lembaga penyiaran wajib memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada anak dengan menyiarkan program
siaran pada waktu yang tepat sesuai dengan penggolongan program siaran. ”