Pendahuluan Landasan Teori Peran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Dalam Mengawasi Tayangan Sinetron Tukang Bubur Naik Haji Di Rcti

13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Regulasi Penyiaran di Indonesia

1. Definisi Penyiaran dan Regulasi

Kehidupan media massa juga diatur dalam peraturan-peraturan perundang- undangan tentang penyiaran, yaitu Undang-undang No. 24 Tahun 1997 tentang penyiaran kemudian di ganti dengan Undang-undang No. 32 Tahun 2002 tentang penyiaran dan Peraturan-peraturan Pemerintah PP tentang pelaksnaannya. 1 Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancarluasan atau sarana transmisi di darat, di laut, atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. 2 Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa penyiaran adalah proses pemancarluasan siaran dengan menggunakan gelombang elektromagnetik melalui jalur darat, laut, udara secara serentak dengan media penyiaran. Penyiaran pada hakikatnya adalah salah satu keterampilan dasar manusia ketika berada pada posisi tidak mampu untuk menciptakan dan menggunakan pesan secara efektif untuk berkomunikasi. Penyiaran dalam konteks ini adalah alat untuk mendongkrak kapasitas dan efektivitas komunikasi massa. 1 Sudirman Tebba, Hukum Media Massa Nasional, Ciputat: Penerbit Pustaka irVan, 2007 hal 71 2 Muhammad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, Jakarta: Kencana, 2007 hal. 67 Dalam sebuah karya, Ogus dan Selznick membahas definisi tentang regulasi, yakni menunjukkan peraturan yang berkelanjutan, terfokus dan terkontrol yang dilakukan oleh sebuah lembaga publik melalui kegiatan yang sedang dilakukan oleh sebuah komunitas. 3 Regulasi adalah semua proses yang mempunyai fungsi mengubah proses lain, pengalaman aksi, yang ditimbulkan oleh situasi stimulus. Dengan demikian ada dualisme regulasi, yakni sebagai kegiatan yang mengatur dan sebagai kegiatan yang diatur. 4

2. Bentuk dan Model Regulasi Penyiaran

Etika dimana media dikontrol dalam suatu masyarakat yang demokratis mereflesikan ketidakmampuan media menyalurkan diri pada bisnis, politik, nilai sosial sehari-hari dan kehidupan berbudaya, serta imunitas relatif mereka terhadap regulasi pemerintah. Sebagian kontrol pemerintah, pembatasan, dan aturan perlu dilakukan, namun prinsip freedom of speech memerlukan pendekatan kontrol regulasi yang hati- hati. Term „governance‟ atau kontrol dalam hal ini digunakan untuk menggambarkan rangkaian hukum, regulasi, aturan, dan adat yang melayani tujuan untuk mengontrol kepentingan umum, termasuk industri media. 5 Kontrol media dalam berbagai negara berbeda tergantung dari aturan standar dan tujuan, juga prosedur yang bervariasi atas ketegasan kebijakan dan pelaksanaan kontrol media. Variasi bentuk 3 Mike Feintuck, Media Regulation, Public Interest and Law, Edinburg University Press hal 202. 4 Muhammad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, hal 67 5 Denis McQuail, Mass Communication Theory , 5 th edition hal. 234

Dokumen yang terkait

INTERPRETASI MASYARAKAT TENTANG SINETRON RELIGI KOMEDI Studi Resepsi Pemirsa Sinetron Tukang Bubur Naik Haji RCTI di Dusun Sukotirto Desa Badang Kec. Ngoro Jombang

0 16 45

Peranan komisi penyiaran Indonesia (KPI) pusat terhadap tayangan infotaimen di Televisi

1 36 103

Respon Perilaku Jamaah Majelis Ta’lim Nurul Iman Kedaung Ciputat Tangerang Selatan Terhadap Sinetron Tukang Bubur Naik Haji Di RCTI

2 7 86

Variasi Bahasa Dalam Sinetron Tukang Bubur Naik Haji (TBNH) Kajian Etnografi Komunikasi"Reviwer

0 4 4

PENGARUH SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI TERHADAP PENDIDIKAN AKHLAK REMAJA Pengaruh Sinetron Tukang Bubur Naik Haji Terhadap Pendidikan Akhlak Remaja (Studi Kasus Di Dukuh Pengkol, Kaligawe, Pedan, Klaten).

0 1 13

PENGARUH SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI TERHADAP PENDIDIKAN AKHLAK REMAJA Pengaruh Sinetron Tukang Bubur Naik Haji Terhadap Pendidikan Akhlak Remaja (Studi Kasus Di Dukuh Pengkol, Kaligawe, Pedan, Klaten).

0 2 18

KONSTRUKSI KARAKTER KEJUJURAN PADA SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI ANALISIS ISI EPISODE 839-840 DALAM Konstruksi Karakter Kejujuran Pada Sinetron Tukang Bubur Naik Haji Analisis Isi Episode 839-840 Dalam Perspektif Pembelajaran Pendididikan Pancasila Dan

0 1 15

MOTIF PEMIRSA MENONTON SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI THE SERIES DI RCTI (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Pemirsa di Surabaya Dalam Menonton Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series di RCTI).

0 0 107

PERAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA KPI TER

0 0 12

MOTIF PEMIRSA MENONTON SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI THE SERIES DI RCTI (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Pemirsa di Surabaya Dalam Menonton Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series di RCTI) SKRIPSI

1 0 20