Menurut asumsi penulis faktor-faktor di atas dapat dijadikan acuan bagaiman masyarakat Batak Toba dalam aktifitas masyarakatnya sering
berkumpul sehingga memungkinkan adanya kerjasama yang juga tentunya dalam hal bernyanyi dapat kita lihat dari banyaknya trio yang menamakan trio nya
sesuai dengan marganya, seperti trio Nainggolan Sister, trio The Heart Simatupang Sister, trio Simbolon Sister.
Ada pepatah Batak yang mengatakan manuk ni pea langge hotek-hotek lao marpira, sirang marale-ale, lobian matean ina, artinya ada kalanya kehilangan
seorang sahabat pilunya melebihi kehilangan seorang ibu, bagi orang Batak Toba persahabatan juga sangat berperan penting, yang memungkinkan adanya
kerjasama yang juga tentunya dalam hal bernyanyi dapat kita lihat dari banyaknya trio yang awalnya dari pertemanan dan mereka menamakan trionya dengan
kesepakatan para personilnya seperti trio The King, trio Golden Heart, trio Lasidos, trio Ambisi, trio Maduma, trio Pratama, trio Lamtama, trio Santana, trio
Elexis, trio Marsada, trio Nirwana yang tentunya nama trio mempunyai arti sendiri bagi para personilnya.
Pada tahun 50 sampai 60-an istilah untuk kelompok penyaji instrumental dan vokal, lebih sering di sebut dengan istilah vokal grup, dapat kita lihat dari
kut ipan di bawah ini.
1.5.1.3.3 Munculnya istilah trio
… Ricky Siregar, salah satu personil Vokal Grup Tarombo pimpinan Jan Sinambela alm… Jan Sinambela alm adalah
mantan personil Solu Bolon VG dan Nahum Band pimpinan Nahum Situmorang yang bermarkas di kota Medan. Kemudian
Universitas Sumatera Utara
setelah hijrah ke Jakarta sekitar tahun 50-an, Jan Sinambela bergabung dengan Impola VG pimpinan Gordon Tobing sebelum
mendirikan Tarombo VG sekitar tahun 60-an dan mengisi acara hiburan di Oasis Restaurat… Sebelum bergabung di Tarombo VG,
Ricky Siregar… pernah bergabung di Maduma VG… kemudian pernah juga bergabung di bawah bendera Batubara VG bersama
Jack Marpaung Lasidos Trio, Bernardo Rajagukguk VG Parisma 71… kemudian pernah bergabung di Silindung Star VG… juga
pernah bergabung di bawah grup Barito VG.
77
… seorang bintang penyanyi Batak era 70-an. Namanya Thomson Napitupulu, anak balige yang pernah membentuk Grup Trio
Amores bersama Piter Napitupulu dan Bunthora Situmorang. Kemudian pernah satu grup dengan Harun Situmeang dan Asito
Situmeang di bawah atap Melody Trio… sedangkan Melody Trio pernah tercatat sebagai grup penyanyi langganan Istana Negara di
masa kejayaan Presiden Soeharto”. Pada tahun 70-an istilah trio untuk kelompok penyaji instrument vokal
mulai sering kita dengar, dapat kita lihat dari kutipan di bawahini.
78
Horas, 2008, h.64 “Mars trio, nama baru di bursa pop Batak, baru saja merilis album perdana. Menjagokan sebagian lagu lama, trio ini optimis mampu
bersaing dengan trio-trio Batak terdahulu … Sukses dengan album perdana Aut Adong di Au ciptaan Posther Sihotang, Mitra Trio baru saja merampungkan album
keduanya tetap di bawah bendera Ala Basa-Na Sejahtera”. Sampai saat ini istilah trio tidak bisa lepas untuk menunjukkan identitas kelompok
penyaji instrument vokal, dapat kita lihat dari banyaknya album-album trio, trio di cafe, trio di lapo warung dan maraknya festival trio.
79
77
“Ricky Siregar: “Seniman Tulen dari Silindung Mantan Personil Tarombo VG Pernah Menghibur Presiden Amerika”,Artista,Edisi Mei-Juni 2011, h. 52-53.
78
“Thomson Napitupulu: “Penyanyi Batak di Negeri Prancis Artista,Edisi 53 Tahun V- Juni 2012, h. 54-57.
79
Eni Teo, “Mars Trio: “Pede Dengan Lagu lama”, Horas, Edisi 91. 15-31Januari 2008, h.64.
Universitas Sumatera Utara
Trio di cafe, dapat kita lihat dari kutipan berikut: “Di panggung artis-artis Cafe Radot siap menghibur, antara lain Radotma Trio, Kans Trio, Pesona Trio,
Eldoma Trio, dan artis-artis tamu lainnya”.
80
“Trio Lamtama salah satu grup trio penyanyi Batak yang tetap eksis dan masih tetap bertahan dipapan atas dunia musik pop Batak, jumat, 18 Mei 2012
tampil show time di Boston Café”.
81
Ada juga penyanyi trio di cafe yang beranggotakan perempuan dapat kita lihat dari kutipan berikut:“Trio Lamtio Voice menghibur pengunjung dengan
membawakan lagu-lagu daerah Batak di Cafe Bakara”.
82
“… konsep lapo keluarga menjadi kenyataan… Saat bersantap, musik tradisional langsung bergema yang di dendangkan Hengky Sinaga… dan juga di
isi Trio Sipigo… serta Trio Ragana”. Trio di lapo, dapat kita lihat dari kutipan berikut
83
Festival trio Batak Toba dapat kita lihat dari kutipan berikut Horas, 2008, h. 32 “Festival Penyanyi Trio Batak se-Riau mencatat sejarah penting bagi
pengembangan seni musik Batak di daerah itu”.
84
Pada festival budaya Batak juga sering di jumpai perlombaan untuk penyanyi trio:
85
80
Ibid., 66.
81
Artista op. cit., h. 49.
82
Kompas, 3 Februari 2013, h. 13.
83
“Lapo Musikindo, Milik Keluarga”, Horas, Edisi 135. 5-20 Maret 2011, h. 37.
84
“Grand Final Festival Trio Batak se-Riau 2007: Malam Bertabur Bintang”, Horas, Edisi 91. 15-31Januari 2008, h. 32-35.
85
Ibid., hal. 52-55.
“Festival Budaya Batak yang diselenggarakan Ikabsu Kalsel mencapai puncak… Ada 5 jenis lomba yang dipertandingkan, yaitu Vokal grup,
Trio, Tari Kreasi, Tari Tradisional, dan Lomba Busana Tradisional Batak”.
Universitas Sumatera Utara
Istilah trio memang suatu fenomena mengingat kurang lebih 50-an tahun istilah trio tetap melekat pada masyarakat Batak Toba.
Dari beberapa penjelasan di atas penulis berkesimpulan yang di maksud dengan trio pada musik populer Batak Toba adalah tiga orang penyaji instrumen
vokal yang beranggotakan hanya laki-laki atau hanya perempuan atau penggabungan campuran laki-laki dan perempuan atau sebaliknya, yang dalam
penyajiannya masing-masing mempunyai suara tertentu yang membawakan tiga jenis suara yang menekankan perpaduan harmonis, baik antara suara masing-
masing penyanyi yang bernyanyi bersama-sama, serta keseimbangan yang serasi antara masing-masing kategoritipe suara penyanyi marsada untuk menyebut
suara satu atau sopran, mardua untuk menyebut alto atau suara dua, martolu untuk menyebut tenor atau suara tiga, marlima untuk menyebut alto tingioktaf
atau suara lima dan mempunyai kebiasaan bernyanyi bersama-sama sehingga di kenal orang kelompoknya itu dengan lagu musik yang di gubah dengan tiga suara,
dan juga dengan musik yang tumbuh dan berkembang ditengah-tengah masyarakat Batak Toba, dimana lirik lagunya menggunakan bahasa Batak Toba
dan perpaduan dua ensambel antara musik tradisi Batak Toba dan musik Barat atau mencakup musik tradisional dan musik populer yang dalam
perkembangannya dibantu oleh berbagai media massa, yang mana personil trio mempunyai asal-muasal marga
86
86
dan daerah budayanya meliputi Kabupaten: a Tapanuli Utara, b Toba Samosir, c Samosir, dan d Humbang Hasundutan.
Marga atau nama keluarga adalah bagian nama yang merupakan pertanda dari keluarga mana ia berasal. Orang Batak Toba selalu memiliki nama margakeluarga. Namamarga ini
diperoleh dari garis keturunan ayah secara patrilinear yang selanjutnya akan diteruskan kepada keturunannya yang berjenis kelamin laki-laki secara terus menerus.
Universitas Sumatera Utara
Menurut penulis trio merupakan suatu fenomena pada masyarakat Batak Toba, yang dapat dilihat dari banyaknya trio yang masih eksis, dan terus
bermunculan trio-trio baru yang menghiasi musik populer Batak Toba, baik sebagai penyanyi trio dan pendengar lagu trio. Kegunaan trio pada aktifitas
masyarakat Batak Toba dapat ditemukan seperti pada acara pesta yang biasanya selalu menyertakan trio, dan bernyanyi di lapokedai dengan format trio. Dari segi
komersial, penjualan kaset trio lebih banyak kita jumpai pada masayarakat Batak Toba.
1.5.1.3.4 Fenomena trio pada masyarakat batak toba