Masa konstelasi Periodisasi Musik Populer Batak Toba

mereka merupakan saudara kandung atau kakak beradik. Trio The Heart Simatupang Sister pada tahuan 90-an mereka masih kecil-kecil sudah mulai tampil di panggung-panggung Bonapasogit mulai dari Pakkat, Dolok Sanggul hingga Tarutung. Mereka sudah memproduksi beberapa album, diantaranya pada album pertama “Pop Koplo” kerjasama dengan “Binsar Silahahi” yg dipublish tahun 2004, album “Bunga Harotas” yang meledak di pasaran, disusul album “Songon Nipi” album indonesia juga turut dikeluarkan bertajuk “Prahara Cinta” hasil kerjasama dengan “Obbie Messakh” di tahun 2005.

3.3.4 Masa konstelasi

Menurut Panggabean 218 Viky Sianipar lahir di masa konstelasi adalah, hal-hal yang terdapat dalam masa tradisi tersebut, dimodernisasikan kembali ke dalam gaya-gaya musik yang sedang berkembang sekarang dengan masih menunjukkan adanya unsur- unsur tradisional pada sebuah lagu atau gabungan-gabungan dari berbagai masa tersebut di kategorikan sebagai masa konstelasi. Pada masa konstelasi nama Viky Sianipar perlu dikedepankan walaupun pada tahun 1990 trio 3 S sudah melakukannya, mereka menyanyikan kembali lagu-lagu pada masa tradisi seperti pada lagu Luga-luga solu dan juga lagu pada masa 1950-an seperti lagu Sitogol kemudian pada lagu Disco Tortor. Jakarta pada 26 Juni 1976 merupakan seorang penyanyi dan komponis, berkebangsaan Indonesia. Dia merupakan penyanyi atau 218 Panggabean.op. cit., h. 38. Universitas Sumatera Utara musisikomponis bersuku Batak Toba, yang mampu memainkan berbagai alat musik modern dan tradisional. Berkarier di dunia musik sejak tahun 2002. 219 Dan telah mengeluarkan lima album yaitu Toba Dream 2002, Toba Dream II Didia Ho 2003, Datanglah KerajaanMu 2004, Viky Sianipar Featuring Dipo Pardede 2007, Toba Dream III 2008. Seperti pada lagu O Tao Toba ciptaan Nahum Situmorang yang diaransement ulang oleh Viki Sianipar yang dinyanyikan oleh Johnson Hutagalung dan Mega Sihombing dan juga pada lagu Sinanggar Tulo yang dinyanyikan Arie Syaf dengan menggunakan penggabungan instrumen tradisional seperti sulim Batak dipadukan dengan alat instrumen modern atau yang berasal dari kebudayaan Barat, seperti seperangkat alat band dan program keyboard synthesizer, kemudian pada lagu O Tano Batak lagu ini digarap oleh Vicky Sianipar dengan bentuk rock dengan memasukkan unsur-unsur orkestra Barat. Yang tetap dipertahankan pada lagu ini adalah instrumen tradisi beserta style aslinya, notasi vokal dan lirik lagu yang dibuat oleh penciptanya. 219 http:id.wikipedia.orgwikiViky_Sianipar. Halaman ini terakhir diubah pada 1 Maret 2013. Universitas Sumatera Utara

BAB IV FUNGSI DAN ANALISIS STRUKTUR MUSIK

TRIO PADA MASYARAKAT BATAK TOBA

4.1 Fungsi Trio Pada Masyarakat Batak Toba

Menurut Merriam musik dipergunakan dalam situasi tertentu yang menjadi bagian darinya, fungsi ini dapat atau tidak dapat menjadi fungsi yang lebih dalam, jika seseorang menggunakan nyanyian untuk kekasihnya, maka fungsi musik seperti itu dapat dianalisis sebagai kontinuitas dan kesinambungan kelompok biologis keturunan. Mekanismenya adalah seperti penari, pembaca doa, ritual yang diorganisasikan, dan kegiatan-kegiatan seremonial. “Penggunaan” menunjukkan situasi musik dipakai dalam kegiatan manusia; sedangkan “fungsi” memperhatikan pada sebab yang ditimbulkan oleh pemakaiannya, dan terutama tujuan-tujuan yang lebih jauh dari apa yang dilayaninya. Fungsi trio pada musik populer Batak Toba yang penulis maksud di sini adalah fungsi yang dihasilkan oleh musik dari trio dan sekaligus trio itu juga ada fungsinya, dan kedua hal ini akan dikaji kemudian membedakan dan mengaitkan atau menghubungkan antara makna guna dengan makna fungsi. Dari hasil pengamatan dan hasil wawancara penulis dengan pencipta, penyanyi, personil, pengiring musik penyanyi trio pada musik populer Batak Toba, pemilik usaha musik dan masyarakat Batak Toba ada beberapa guna dan fungsi trio pada masyarakat Batak Toba yang akan di bahas di bawah ini: Universitas Sumatera Utara