Tapasada ma rohanta Analisis Struktur Musik

9 Setelah melihat progresi akord pada lagu Bulu Sihabuluan, arah gerak akor selalu mengikuti melodi dan mempunyai suatu pusat patokan yang teratur, kaidah harmoni yang selalu dipakai akor I yang kaidah harmoninya bebas bergerak ke akor lainnya, pergerakan akor I ke akor VI dapat dilihat dari bar 1, 2, 3 merupakan akor I ke bar 4 merupakan akor VI, pergerakan akor I ke akor VI dapat dilihat dari bar 8 merupakan akor I ke bar 9 merupakan akor IV, kemudian bar 12 merupakan akor I ke bar 13 merupakan akor IV, bar 17 merupakan akor I ke bar 18, 19, 20 merupakan akor IV. Pergerakan akor VI ke akor V dapat dilihat dari bar 4, 5 merupakan akor VI ke bar 6 merupakan akor V, maka dapat disimpulkan bahwa lagu tersebut memiliki susunan akord yang harmonis, karena tidak ditemukan adanya pelanggaran-pelanggaran terhadap kaidah-kaidah harmoni.

4.3.3 Tapasada ma rohanta

Pada lagu Tapasada Ma Rohanta mengalami dua kali modulasi, hal ini sangat jarang dijumpai pada lagu trio pada musik populer Batak Toba. Pada lagu Tapasada Ma Rohanta terlebih dahulu penulis memaparkan partitur dengan pola suara satu, diikuti dengan partitur pola suara dua, kemudian partitur pola suara tiga dan partitur dinyanyikan dengan gaya trio, untuk memberikan perbandingan bentuk pola lagu jika dinyanyikan dalam bentuk trio. Penggunaan jenis suara ParsadaMarsada pada partitur lagu Tapasada Ma Rohanta sama artinya dengan Universitas Sumatera Utara jenis suara satu atau sopran, ParduaMardua sama artinya dengan jenis suara dua atau alto dan PartoluMartolu sama artinya dengan jenis suara tiga atau tenor. Penulis menggunakan transkripsi deskriptif memakai symbol notasi konvensional Barat notasi balok. Berikut partitur lagu Tibu Do Ahu Ro, partitur dengan pola suara satu, diikuti dengan partitur pola suara dua, kemudian partitur pola suara tiga dan partitur jika dinyanyikan dengan gaya trio. Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Universitas Sumatera Utara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Universitas Sumatera Utara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Universitas Sumatera Utara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Universitas Sumatera Utara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Universitas Sumatera Utara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Universitas Sumatera Utara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Universitas Sumatera Utara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Universitas Sumatera Utara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Universitas Sumatera Utara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Universitas Sumatera Utara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Universitas Sumatera Utara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola satu suara Universitas Sumatera Utara Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara dua Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta dengan pola suara tiga Partitur lagu Tapasada Ma Rohanta jika dinyanyikan dengan gaya trio Ket: • Tanda vibra atau teknik vibrasi adalah suatu bentuk suara yang bergetar dan bergelombang. • I, ii, IV, V, VI Tanda progresi akord. • Tanda legato artinya bersambung. • Tanda crescendo artinya suara makin keras. • Tanda forte artinya keras, fortissimo artinya sangat keras tanda piano artinya lirih. 1 Pada lagu Tapasada Ma Rohanta menggunakan tangga nada musik diatonik yaitu tangga nada C,D,E,F,G,A,B, dan pada lagu ini juga sudah menggunakan A rendah di bawah C tengah dan D’, E’ oktaf di atas C’ oktaf. Pada lagu ini pemakaian melodi yang sudah “harmonis” kedengarannya dan pengaruh Universitas Sumatera Utara lagu-lagu gerejani dalam sisi teks nya yang berisikan pesan moral dan sudah mempunyai susunan harmoni dan tonalitas. 2 Dari hasil analisis transkripsi lagu Tapasada Ma Rohanta di atas, khususnya analisis tangga nada dan jumlah nada digunakan penulis sebagai acuan untuk menjawab ketujuh pendekatan untuk menemukan nada dasar pada sebuah reportoarlagu sehingga dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : a. Nada yang sering dipakai adalah nada A. b. Nada yang memiliki ritmis harga ritmis yang besar adalah nada A. c. Nada awal komposisi adalah nada E, dan nada akhirnya adalah nada A. d. Nada paling rendah adalah nada A dan nada paling tengah adalah nada Fis dan Gis. e. Interval-interval yang terdapat diantara nada kadang-kadang sebagai patokan - f. Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada yaitu nada A. g. Pengenalan yang akrab dengan gaya musik. Penulis menyimpulkan dari pemakaian urutan melodinya kedengaran seperti dalam tonalitas A Mayor dan pada lagu ini diakhiri dengan nada A Mayor, jadi tangga nada yang digunakan pada lagu Tapasada Ma Rohanta tersebut adalah tangga nada Mayor yaitu tangga nada A Mayor. 3 Setelah penulis analisis dengan menyesuaikan rumusan, interval yang digunakan pada lagu Tapasada Ma Rohanta, Interval yang digunakan pada lagu ini banyak menggunakan langkah bukan lompatan. interval yang paling banyak muncul adalah prime perfect murni sebanyak 121 kali dan prime augmented sebanyak 1 kali, kemudian sekunda mayor besar sebanyak 71 kali, kemudian Universitas Sumatera Utara sekunda minor sebanyak 50 kali, terts Mayor sebanyak 13 kali, terts minor sebanyak 7 kali, kwart perfect sempurna sebanyak 16 kali, kwart perfect augmented sebanyak 3 kali, kwint perfect sebanyak 2 kali, kemudian sekta Mayor besar sebanyak 10 kali dan sekta minor 2 kali. 4 Dengan melihat nada-nada yang telah ditranskripsikan wilayah nada yang digunakan pada lagu Tapasada Ma Rohanta adalah nada terendah adalah A di bawahC tengah dan nada tertinggi adalah nada E’ oktaf di atas C’ oktaf. Maka keseluruhannya adalah berjarak 1900 sent atau 9½ langkah. Dengan demikian, pada lagu Tapasada Ma Rohanta pernah mencapai wilayah nada lebih dari satu oktaf atau tangga nada diatonik. 5 Frekuensi pemakaian nada-nada pada lagu Tapasada ma rohanta menggunakan nada A sebanyak 43 kali, nada E sebanyak 40 kali, nada F sebanyak 40 kali dan nada C’ sebanyak 35 kali, nada G sebanyak 32 kali, nada D’ sebanyak 27 kali, nada B sebanyak 22 kali, nada C sebanyak 20 kali, nada D sebanyak 19 kali, nada B di bawah C tengah sebanyak 15 kali, nada A di bawah C tengah sebanyak 12 kali, nada E’ sebanyak 10 kali. 6 Kadensa pada lagu Tapasada ma rohanta, metode penetapan kadens ini didasarkan pada perjalanan melodinya. Dan kadens pada lagu Tapasada ma rohanta merupakan kadens sempurna karena berakhir dengan nada A yang merupakan nada tonal. 7 Formula melodi yang digunakan pada lagu Tapasada Ma Rohanta berbentuk ABCD dan merupakan birama gantung. Meliputi bentuk A mulai dari birama ke 1 sampai birama ke 8, kemudian bentuk B mulai dari birama ke 8 Universitas Sumatera Utara ketukan ke 3 sampai birama ke 12, kemudian A1 mulai dari birama ke 13 ketukan ke 1 sampai birama ke 19 ketukan ke 2, lebih ke variasi pengulangan lagu dari pada bentuk A dengan variasi melodi, kemudian B1 mulai dari birama ke 19 ketukan ke 3 sampai birama ke 23, kemudian bentuk C mulai dari birama ke 24 ketukan ke 1 sampai ke birama ke 27 ketukan 3, C1 mulai dari birama 27 ketukan ke 4 sampai birama 31, kemudian kembali ke bentuk C’ mulai dari birama ke 32 ketukan ke 1 sampai birama 35 ketukan ke 3, bentuk D mulai birama ke 35 ketukan ke 4 sampai birama, kembali ke C’ mulai dari birama 41 sampai ke birama 44 ketukan ke 3, kemudian di akhiri D’ mulai dari birama ke 44 ketukan ke 3 sampai birama 51. 8 Kontur yang digunakan umumnya adalah gerak ascending, descending dan pendulous. Dapat dilihat dari grafik dibawah, grafik warna biru yang bergerak horizontal yang menandakan pergerakan melodi: Universitas Sumatera Utara 9 Setelah melihat progresi akord pada lagu Tapasada Ma Rohanta, arah gerak akor selalu mengikuti melodi dan mempunyai suatu pusat patokan yang teratur, kaidah harmoni yang selalu dipakai akor I yang kaidah harmoninya bebas bergerak ke akor lainnya, pergerakan akor I ke akor V dapat dilihat dari bar 1, 2 merupakan akor I ke bar 3 merupakan akor V, kemudian bar 13,14 merupakan akor I ke bar 14 merupakan akor V, bar 38 merupakan akor I ke bar 39 merupakan akor V, bar 53 merupakan akor I ke bar 53 merupakan akor V, bar 58 merupakan akor I ke bar 53 merupakan akor V. Pergerakan akor I ke akor ii dapat dilihat dari bar 6 merupakan akor I ke bar 7 merupakan akor ii, bar 17 merupakan akor I ke bar 18 merupakan akor ii. Universitas Sumatera Utara Pergerakan akor ii ke akor V dapat dilihat dari bar 7 merupakan akor ii ke bar 7 merupakan akor V, bar 18 merupakan akor ii ke bar 18 merupakan akor V, bar 26 merupakan akor ii ke bar 27 merupakan akor V, bar 30 merupakan akor ii ke bar 31 merupakan akor V, bar 34 merupakan akor ii ke bar 35 merupakan akor V, bar 43 merupakan akor ii ke bar 44 merupakan akor V. Kemudian pergerakan akor I ke akor IV dapat dilihat dari bar 4 merupakan akor I ke bar 4 merupakan akor IV, bar ke 5 merupakan akor I ke bar 6 merupakan akor IV, bar ke 9 merupakan akor I ke bar 10 merupakan akor IV, bar 15 merupakan akor I ke bar 16 merupakan akor IV, bar 16 merupakan akor I ke bar 17 merupakan akor IV, bar 20 merupakan akor I ke bar 21 merupakan akor IV, bar 24 merupakan akor I ke bar 24 merupakan akor IV, bar 32 merupakan akor I ke bar 33 merupakan akor IV, bar 41 merupakan akor I ke bar 42, bar 46 merupakan akor I ke bar 47 merupakan akor IV, bar 50 merupakan akor I ke bar 50 merupakan akor IV, bar 52 merupakan akor I ke bar 52 merupakan akor IV, bar 56 merupakan akor I ke bar 56 merupakan akor IV. Maka dapat disimpulkan bahwa lagu tersebut memiliki susunan akord yang harmonis, karena tidak ditemukan adanya pelanggaran-pelanggaran terhadap kaidah-kaidah harmoni. Menurut penulis, dari analisis struktur musik trio pada musik populer Batak Toba, penggunaan tangga nada diatonik lebih dominan dalam analisis struktur musik trio pada musik populer Batak Toba, yang juga sudah mempunyai susunan harmoni dan tonalitas yang jelas, hal ini disebabkan pengaruh dari musik gereja dan bagaimana trio pada musik populer Batak Toba mengkontekstualisasikan budaya yang datang dari luar budayanya. Dari segi Universitas Sumatera Utara struktur musik trio, munculnya komposisi suara ParlimaMarlima, menjadi ciri khas dan paling sering atau yang paling banyak dibawakan oleh trio pada musik populer Batak Toba sekarang ini. Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan