Pengaturan Hak lintas Kapal Asing di Indonesia

ditetapkan pada waktu itu, maka dalam praktek kapal perang umumnya melaksanakan kewajiban pemberitahuan ketika melintasi perairan nusantara. Juga diatur ketentuan mengenai kewajiban bagi kapal nelayan asing yang sering melanggar ketentuan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1962 yang antara lain mewajibkan kapal tersebut meletakkan dan menyimpan alat tangkapnya di bawah palkah kapal. Akan tetapi ketentuan itu seakan-akan menjadi huruf mati, karena banyaknya kapal ikan asing yang ditangkap, tetapi kemudian dilepaskan. Kalau sampai ke pengadilan kasus-kasus pencurian ikan illegal fishing, kapal asing yang terlibat pada umumnya dibebaskan. Kendati pengadilan menghukumnya, kebanyakan hukumannya sangat ringan, sehingga kerugian yang begitu besar, akibat pencurian ikan di perairan nusantara harus ditanggung oleh bangsa dan negara.

2. Pengaturan Hak lintas Kapal Asing di Indonesia

Setelah mengamati pendapat negara-negara lain yang masih belum dapat menyetujui terhadap klaim Wawasan Nusantara, maka Pemerintah Indonesia pada tanggal 25 Juli 1962 mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 1962 tentang Lalu Lintas Damai Kendaraan Asing dalam Perairan Indonesia dan merupakan peraturan pelaksanaan Undang-undang No.4 PRP Tahun 1960 pasal 3. Pengundangan Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 1962 tersebut dimaksudkan untuk menambah jumlah negara-negara yang menyetujui atas klaim Wawasan Nusantara dan bertujuan agar klaim tersebut memperoleh pengakuan Konferensi Hukum Laut Internasional sehingga nantinya dapat merupakan bagian dari hukum laut Internasional yang berlaku untuk semua negara dan sangat http:repository.unhas.ac.idbitsreamhandle123456789112314.20B AB2OI20BAB2020OVI.pdf?sequence=4. bermanfaat bagi negara-negara pantai khususnya. Adapun isi pokok Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 1962, antara lain : ††††††††††††††††††††† 1. Yang dimaksudkan dengan lalu lintas laut damai kapal asing ialah pelayaran yang tidak bertentangan dengan keamanan, ketertiban umum, kepentingan danatau tidak mengganggu perdamaian Negara RI. 2. Berhenti, membuang jangkar danatau mondar-mandir tanpa alasan yang sah di perairan Indonesia atau di laut bebas yang berdekatan dengan perairan tersebut tidak termasuk pengertian lalu lintas damai. 3. Lalu lintas damai kapal ialah pelayaran yang melintasi laut wilayah dan perairan pedalaman Indonesia : a. Dari Laut Bebas ke suatu pelabuhan Indonesia dan sebaliknya; b. Dari Laut Bebas ke Laut Bebas. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh kapal asing dalam mengadakan pelayaran di Perairan Indonesia, menurut jenis kapalnya, adalah sebagai berikut: 1. Untuk kapal asing penyelidik peneliti ilmiah yang akan melakukan pekerjaan di Perairan Indonesia harus memperoleh izin terlebih dahulu dari Presiden Republik Indonesia. 2. Untuk kapal perang dan kapal pemerintah asing bukan kapal niaga sewaktu akan melintasi Perairan Indonesia, harus memberitahukan terlebih dahulu notifikasi kepada Menteri Pertahanan Keamanan. 3. Kapal selam asing pada waktu melintasi Perairan Indonesia harus berlayar di permukaan laut. ††††††††††††††††††††† Pandoyo, Wawasan Nusantara Dan Implementasinya Dalam UUD 1945 Serta Pembangunan Nasional, Rineka Cipta, Jakarta. 1994. 4. Kapal penangkap ikan milik asing, selama melintasi Perairan Indonesia harus menyimpan alat-alat penangkapan ikannya dalam keadaan terbungkus pada palka-palkanya. Untuk melengkapi Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 1962 maka Pemerintah Indonesia mengeluarkan keputusan Presiden No.16 Tahun 1971 pada tanggal 28 Juli 1962 tentang Wewenang Pemberian Izin Berlayar Bagi Segala Kegiatan Kendaraan Air Asing Dalam Wilayah Perairan Indonesia. Dalam pasal 1 ditentukan bahwa:” lalu lintas damai kendaraan asing di perairan pedalaman Indonesia yang sebelumnya berlakunya Undang-Undang no.4 Tahun 1960 merupakan laut bebas atas laut wilayah Indonesia dijamin”. Selain itu, PP No.8 Tahun 1962 memuat ketentuan-ketentuan yang mengatur lalu-lintas damai kapal- kapal jenis khusus, yakni : 1 Kapal Penelitian, 2 Kapal Nelayan, 3 Kapal-kapal perang dan kapal pemerintah bukan kapal niaga. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Berkaitan dengan adanya PP No.8 Tahun 1962, maka ketentuan ini lebih ditegaskan lagi dengan adanya Undang-undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perikanan. Undang-undang perikanan ini mengatur beberapa ketentuan bagi kapal asing yang hendak melakukan penangkapan ikan diwilayah perairan Indonesia, yaitu dalam pasal 27 Ayat 2 dan 3, pasal 28 Ayat 2 dan pasal 35A ayat 2, yang berbunyi : Pasal 27 Ayat 2 dan 3 : ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ http:studyandlearningnow.blogspot.com201306prinsip-prinsip- pengukuran-laut-dan.html Diakses pada tanggal 19 April pukul 22.31 WIB. 2. Setiap orang yang memiliki danatau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera asing yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan di ZEEI wajib memiliki SIPI. 3. Setiap orang yang mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera Indonesia di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia atau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera asing di ZEEI wajib membawa SIPI asli. §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ Pasal 28 Ayat 2 : 2. Setiap orang yang memiliki danatau mengoperasikan kapal pengangkut ikan berbendera asing yang digunakan untuk melakukan pengangkutan ikan di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia wajib memiliki SIKPI. Pasal 35A Ayat 2 : 2. Kapal perikanan berbendera asing yang melakukan penangkapan ikan di ZEEI wajib menggunakan anak buah kapal berkewarganegaraan Indonesia paling sedikit 70 tujuh puluh persen dari jumlah anak buah kapal. †††††††††††††††††††††† Berdasarkan ketentuan undang-undang tersebut maka terhadap kapal asing yang melanggar akan dikenakan sanksi sesuai dengan pelanggarannya. Penerapan pasal-pasal yang terdapat didalam Undang-undang Nomor 49 Tahun 2009 ini tidak terlepas dari adanya kewenangan pihak dalam penegakannya. Kewenangan pihak yang dimaksud ditegaskan kembali dengan dikeluarkannya Undang-Undang Kelautan Nomor 32 Tahun 2014 sebagaimana yang diatur dalam Bab IX tentang Pertahanan, Keamanan, Penegakan Hukum, Dan Keselamatan Di Laut. Melalui ketentuan ini dibentuklah BAKAMLA Badan Keamanan Laut yang mempunyai tugas melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ Undang-undang Nomor 49 Tahun 2009, pasal 27 ayat 2 dan 3. Ibid, Pasal 28 Ayat 2. †††††††††††††††††††††† Ibid, Pasal 35A Ayat 2. dan wilayah yurisdiksi Indonesia. Adapun Fungsi dari Badan Keamanan Laut itu antara lain terdapat dalam pasal 62 yang berbunyi : Dalam melaksanakan tugas, Badan Keamanan Laut menyelenggarakan fungsi: a. menyusun kebijakan nasional di bidang keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia; b. menyelenggarakan sistem peringatan dini keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia; c. melaksanakan penjagaan, pengawasan, pencegahan, dan penindakan pelanggaran hukum di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia; d. menyinergikan dan memonitor pelaksanaan patrol perairan oleh instansi terkait; e. memberikan dukungan teknis dan operasional kepada instansi terkait; f. memberikan bantuan pencarian dan pertolongan diwilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia; dan g. melaksanakan tugas lain dalam sistem pertahanan nasional.

C. Efektifitas Pengaturan Sumber Daya Alam Di Wilayah Laut ZEE Oleh