Pelanggaran Hukum Internasional Pelanggaran Hukum Nasional dan Hukum Internasional

jumlah tangkapan yang diperbolehkan maka Laut Arafura ditutup sementara dari kegiatan penangkapan udang dan ikan. §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§

2. Pelanggaran Hukum Internasional

Adapun pelanggaran terhadap Hukum Internasional dijelaskan dalam kasus sebagai berikut : Kasus Ilegal Fishing di Afrika Barat Lebih dari 70 kapal ikan Cina ditemukan melakukan kegiatan pencurian ikan illegal fishing di lepas pantai Afrika Barat, organisasi lingkungan Greenpeace menyebutkan. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan antara tahun 2000 ke 2014, Greenpeace mengatakan bahwa kapal-kapal penangkap ikan Cina telah melakukan penangkapan ikan di wilayah-wilayah yang tidak semestinya, termasuk Afrika Barat. Untuk menyembunyikan aktifitas mereka, kapal-kapal itu mematikan sistem identifikasi atau sengaja memberikan data lokasi yang palsu, kata Greenpeace seperti dilansir BBC News, Rabu 205 petang. Satu perusahaan perikanan Cina yang melakukan operasi penangkapan ikan di lepas pantai Guinea Bissau, bahkan diketahui telah melampaui batasan penangkapan hingga 61. Greenpeace menyebut faktor utamanya adalah menejemen penangkapan ikan dan penegakan hukum yang lemah oleh negara- negara Afrika Barat. Greenpeace mengklaim, dalam waktu kurang dari sebulan menemukan 15 kegiatan ‘illegal fishing’ oleh kapal-kapal Cina. Praktik yang sebenarnya, menurut §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ http:www.siwalimanews.compostillegal_fishing_di_laut_arafuran Diakses pada tanggal 11 Mei 2015 pukul 18:00 WIB. Greenpeace, jauh lebih besar lagi. “Mereka mengeksploitir lingkungan laut Afrika Barat,” kata Rashid King, pimpinan Greenpeace wilayah Asia Timur. “Mereka memanfaatkan kelemahan negara-negara lokal dengan merugikan nelayan- nelayan dan lingkungan setempat,” tambahnya, seraya menambahkan jika pemerintah Cina tidak bisa mengatasi masalah ini, akan merusak kerjasama yang digagas Cina dengan negara-negara Afrika. Selama 15 tahun lebih, Greenpeace juga menyelidiki praktik-praktik ‘illegal fishing’ oleh negara-negara Uni Eropa, Korea dan Rusia di Afrika. Antara tahun 1985 dan 2013 Greenpeace menyebut, Cina telah menambah jumlah kapal penangkap ikannya di Afrika dari 13 menjadi 462 kapal. Sebagian besar kapal- kapal itu adalah jenis ‘bottom trawlers’ yang menurut Greenpeace adalah jenis paling destruktif bagi lingkungan laut.

C. Upaya Penyelesaian Sengketa