penahanan, negara pantai harus segera memberitahukan hal tersebut kapada perwakilan Negara bendera kapal, dalam ayat 4.
B. Pelanggaran Hukum Nasional dan Hukum Internasional
1. Pelanggaran Hukum Nasional
Berkaitan dengan pelanggaran terhadap Hukumm Nasional dan penegakannya dijelaskan dalam kasus illegal fishing di Laut Arafura sebagai
berikut :
Illegal Fishing di Laut Arafura
Laut Arafura merupakan daerah penangkapan ikan dan udang terbesar dan terbaik yang dimiliki Indonesia. Banyaknya kasus illegal fishing di laut tersebut
disebabkan banyaknya kapal asing yang berminat mendapatkan izin penangkapan
namun jumlah izin penangkapannya terbatas di Laut Arafura.
Berbagai jenis illegal fishing terjadi pada perairan ini, dan bentuk pelanggaran terbesar dengan menggunakan cara memalsukan izin dan nomor di
lambung kapal. Nilai kerugian Indonesia akibat illegal fishing di Laut Arafura
mencapai nilai sebesar 40 triliun rupiah setiap tahunnya.
Perikanan laut
Indonesia yang
masih menganut
rezim open access memungkinkan armada penangkapan dari luar kawasan beroperasi secara
bebas di Laut Arafura. Perusahaan perikanan dari beberapa wilayah yang berbatasan dengan area ini bahkan perusahaan asing berupaya mengembangkan
perikanan tangkap dengan berbagai upaya dan telah mengakibatkan tekanan
penangkapan meningkat secara tajam.
Beberapa masalah serius yang terjadi pada perikanan di Laut Arafura saat
ini diantaranya adalah intensitas Illegal fishing yang meningkat. Usaha
penangkapan udang di Perairan Laut Arafura dan sekitarnya sudah sejak lama dilakukan, dimulai oleh perusahaan patungan antara Indonesia dengan Jepang
yang berpangkalan di Sorong dan Ambon tahun 1968. Lebih satu dekade terakhir, basis penangkapan ikan berkembang ke daerah Merauke, Tual, Benjina, Kendari
dan Bitung.
Sejak tahun 2000, dengan dibukanya izin kembali penangkapan ikan bagi kapal asing di Laut Arafura, maka kasus illegal fishing meningkat tajam yang
disebabkan banyaknya kapal asing yang berminat mendapatkan izin
penangkapan, namun jumlah izin penangkapannya terbatas.
Berbagai cara dilakukan kapal penangkap ikan asing untuk melakukan kegiatan illegal fishing di Laut Arafura, diantaranya dengan memalsukan izin dan
nomor di lambung kapalnya, melakukan teknik penangkapan terlarang di Indonesia, meggunakan bendera Indonesia, melakukan penangkapan pada malam
hari, menggunakan beberapa awak kapal warga negara Indonesia, dan lain
sebagainya.
Mengingat besarnya kerugian indonsia akibat illegal fishing di Laut Arafura, maka strategi terbaik pengelolaan perikanan di perairan untuk masa
yang akan datang adalah menutup perizinan bagi semua kapal asing untk menangkap udang dan ikan di Laut Arafura; melakukan pengamanan secara ketat
bagi semua kapal penangkap udang dan ikan yang beroperasai di Laut Arafura; serta melakukan pendataan jumlah armada yang beroperasi dan menetapkan
jumlah tangkapan yang diperbolehkan setiap tahun, jika sudah mencapai batas
jumlah tangkapan yang diperbolehkan maka Laut Arafura ditutup sementara dari kegiatan penangkapan udang dan ikan.
§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§
2. Pelanggaran Hukum Internasional