suara yang menentukan, apabila terdapat hasil pungutan suara yang sama banyak.
§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§
Jikalau salah satu pihak yang bersengketa tidak muncul di depan sidang arbitrase. atau gagal mempertahankan kasusnya, pihak Iainnya dapat meminta
proses pemeriksaan kasus untuk diteruskan dengan pemberian suatu keputusan oleh Arbitrase. Sebelum memberikan keputusan Arbitrase harus meyakini dirinya
atas yurisdiksinya untuk kasus tersebut dan juga bahwa klaim tersebut mempunyai dasar di dalam fakta dan menurut hukum.
Keputusan Arbitrase akan dibatasi ke- pada subyek dari kasus dan menyebutkan alasan-alasan yang menjadi dasar
keputusan.
†
Keputusan bersifat keputusan terakhir tanpa dapat dimintakan banding kecuali kalau pihak-pihak bersangkutan sebeIumnya menyetujui suatu
prosedur banding.
‡
Setiap kesalahpahaman yang mungkin terjadi di antara pihak-
pihak yang bersengketa tentang interpretasi dan cara implementasi dari keputusan arbitrase dapat diajukan oleh masing-masing pihak kepada Arbitrase yang akan
memberikan keputusan mengenai hal tersebut.
§
Kesalahpahaman tersebut dapat juga diajukan kepada mahkamah lainnya court atau tribunal menurut pasal 287
dari Konvensi, dengan persetujuan pihak-pihak bersengketa. Ketentuan-ketentuan tentang Arbitrase inijuga berlaku untuk badan-badan yang bukan negara.
2. Arbitrase Khusus
Arbitrase khusus, prosedurnya ditentukan dalam Annex VIII serta diperuntukkan bagi perselisihan tentang :
§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§
Ibid. Pasal 7 Annex VII. Ibid. Pasal 8 Annex VII.
†
Ibid. Pasal 9 Annex VII.
‡
Ibid. Pasal 10 Annex VII.
§
Ibid. Pasal 11 Annex VII. Ibid. Pasal 12 Annex VII.
a. Perikanan;
b. Perlindungan dan pemeliharaan lingkungan kelautan;
c. Riset ilmiah lautan;
d. Navigasi termasuk polusi dari kapal dan dari dumping;
e. Cara penyelesaian dengan Arbitrase khusus ini ialah dengan mengirimkan nota
tertulis kepada pihak lain. Nota harus dilampiri dengan statement dari hal apa yang dituntut dan dasar-dasar mengajukan klaim tersebut;
††
f. Suatu daftar tenaga ahli untuk keempat bidang tersebut di atas akan dibentuk
berdasarkan penunjukan tenaga ahli oleh masing-masing negara anggota konvensi yang dapat menunjuk dua orang untuk masing-masing bidang
tersebut di atas yang mempunyai kemampuan di bidang hukum, ilmiah atau teknis dan bidang-bidang tersebut di atas dan yang secara umum dikenal dan
mempunyai reputasi tinggi dalam kejuruan dan integritasnya.
‡‡
Arbitrase Khusus terdiri dari lima orang anggota, masing-masing pihak memilih dua
orang, seyogyanya dari daftar ahli-ahli yang tersedia, sedangkan anggota yang kelima biasanya diambil dari warga negara ketiga yang akan menjadi Ketua
Arbitrase Khusus dan dipilih oleh pihak-pihak bersangkutan. Apabila hal ini gagal, penunjukan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal PBB.
§§
g. Adapun prosedur untuk Arbitrase biasa, yaitu pasal-pasal 4 sampai 13 dari
Annex VII, berlaku sebagai prosedur untuk Arbitrase Khusus ini.
††
Ibid. Pasal 13 Annex VII.
‡‡
Ibid. Pasal 1 Annex VIII.
§§
Ibid. Pasal 2 Annex VIII. Ibid. Pasal 3 Annex VIII.
Pihak- pihak yang berselisih dapat meminta kepada Arbitrase Khusus untuk
melakukan fact finding yaitu untuk melakukan penyelidikan dan menunjukkan
fakta-fakta yang menimbulkan perselisihan tersebut. Findings dari Arbitrase Khusus dapat dipandang mengakhiri perselisihan, kecuali kalau pihak-pihak
bersangkutan berpendapat lain. h.
Apabila dikehendaki oleh pihak-pihak berselisih, Arbitrase Khusus dapat menyusun suatu rekomendasi, yang tidak memiliki kekuatan yang mengikat,
akan tetapi dapat menjadi dasar dari peninjauan kembali oleh pihak-pihak bersangkutan tentang masalah yang menimbulkan perselisihan.
†††
3. Mahkamah Internasional untuk Hukum Laut