Kewenangan Penegakan Hukum di Laut

dengan perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan laut yang dapat ditunjuk sebagai penyelidik adalah misalnya komandan kapal, Panglima daerah Angkatan Laut, Komandan Pangkalan dan Komandan Stasiun Angkatan Laut sebagai aparat penyidik di ZEE Indonesia adalah sesuai dengan ketentuan pasal 30 ayat 2 UU No. 20 Tahun 1982 tentang ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia dan pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP. Kemudian ditetapkan pula bahwa permohonan untuk membebaskan kapal dan atau orang-orang yang ditangkap akarena didakwa melakukan perlanggaran terhadap UU ini, dapat dilakukan setiap waktu sebelum ada keputusan dari Pengadialn Negeri yang berwenang. dari ketentuan di atas, dapat dijelaskan bahwa permohonan membebaskan kapalorang yang ditangkap karena melakukan perlanggaran sesuai dengan praktek yang berlaku diajukan oleh perwakilan negara dari kapal asing yang bersangkutan. Kemudian penetapan besarnya uang jaminan ditentukan berdasarkan harga kapal, alat-alat perlengkapan dan hasil dari kegiatannya ditambah besarnya jumlah denda maksimum. §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§

c. Kewenangan Penegakan Hukum di Laut

Perwujudan keamanan di laut pada hakikatnya memiliki dua dimensi, yaitu penegakan kedaulatan dan penegakan hukum yang saling berkaitan satu sama lain, sesuai ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang berlaku. Penegakan hukum di laut tidak dapat dilepaskan dari peran TNI Angkatan Laut sebagai komponen utama pertahanan negara di laut yang secara konsisten §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ https:hukummaritim.wordpress.comtagzona-ekonomi-eksklusif Diakses pada tanggal 04 April 2015 pukul 14.00. mengemban tugas untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia, mempertahankan stabilitas keamanan di laut, serta melindungi sumberdaya alam di laut dari berbagai bentuk gangguan keamanan dan pelanggaran hukum di wilayah perairan yurisdiksi nasional Indonesia. Mengenai tugas TNI tersebut telah diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI pada Pasal 9 butir b, yaitu tugas Angkatan Laut adalah menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi. TNI Angkatan Laut tidak sendirian dalam melakukan pengelolaan dan mekanisme penegakan kedaulatan serta penegakan hukum di laut. Karena, sampai saat ini tugas tersebut ditangani oleh beberapa kementerian dan lembaga negara di bawah koordinasi Badan Koordinasi Keamanan Laut Bakorkamla. Instansi-instansi tersebut memiliki kewenangan, sebagaimana diatur peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam rangka penegakan hukum dengan melakukan periksaan dan penyelidikan serta penyidikan terhadap tindak pidana tertentu di laut. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, masalah penegakan hukum di laut tidak dapat ditangani satu instansi saja, karena undang-undang memberikan mandat kepada beberapa instansi pemerintah. Instansi yang berwenang melaksanakan penegakan hukum di laut dan pantai serta pelabuhan nasional sebagai berikut : 1. TNI Angkatan Laut, yang bertugas menjaga keamanan teritorial, kedaulatan wilayah NKRI di laut dari ancaman negara asing. 2. Polisi Perairan Polair, yang melakukan penyidikan terhadap kejahatan di wilayah perairan Hukum Indonesia. 3. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai P2, yang bertugas mengawasi pelanggaran lalu lintas barang imporekspor penyelundupan. 4. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Armada PLPKPLP bertugas sebagai penjaga pantai dan penegakan hukum di laut. 5. Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP, bertugas sebagai penyidikan kekayaan laut dan perikanan. 6. Kementerian ESDM, bertugas mengawasi pekerjaan usaha pertambangan dan pengawasan hasil pertambangan. 7. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, bertugas mengawasi benda cagar budaya serta pengamanan terhadap keselamatan wisatawan, kelestarian, dan mutu lingkungan. 8. Kementerian Hukum dan HAM, bertugas sebagai pengawas, penyelenggara keimigrasian dan penyidikan tindak pidana keimigrasian. 9. Kejaksaan Agung RI bertugas untuk penuntutan mengenai tindak pidana yang terjadi di wilayah seluruh Indonesia. 10. Kementerian Pertanian, bertugas untuk pengamanan karantina hewan, ikan, dan tumbuhan. 11. Kementerian Negara Lingkungan hidup bertugas di bidang lingkungan hidup. 12. Kementerian Kehutanan, bertugas melakukan penegakan hukum di bidang kehutanan meliputi penyelundupan satwa dan illegal logging. 13. Kementerian Kesehatan, bertugas melakukan pengawasanpemerikasaan kesehatan di kapal meliputi awak kapal, penumpang, barang, dan muatan.

d. Sistem Penegakan Hukum di Wilayah Laut