Indikator Kemampuan Komunikasi Matematik
dengan fase konvergen, dimana gagasan atau pertanyaan dinilai secara kritis kemudian dari gagasan-gagasan tersebut dipilih yang dianggap paling tepat dan
relevan. Adapun kelima tahapan tersebut yaitu: 1
Menemukan Fakta Pada tahap ini siswa mendaftar semua fakta, pertanyaan dan data yang
dibutuhkan untuk memecahkan masalah sehingga diperoleh gambaran yang lebih terperinci dan jelas tentang keadaan saat ini. Tahap ini didahului oleh keadaan
“kacau” dan masalahnya masih samar-samar. Pada fase divergen, siswa menuliskan pertanyaan faktual yang timbul dalam pikirannya tanpa dipersoalkan
apakah pertanyaan tersebut relevan atau tidak relevan. Pada fase konvergen, siswa memilih pertanyaan faktual yang dianggap relevan dan penting.
2 Menemukan Masalah
Pada tahap ini masalah dirumuskan dalam berbagai cara berbeda yang memungkinkan untuk didefinisikan secara jelas. Pada fase divergen siswa
mengajukan pertanyaan kreatif sebanyak mungkin. Sesudah beberapa pertanyaan kreatif, masalah yang timbul diperluas dengan cara menanyakan “untuk apa …”
terhadap masalah yang telah dirumuskan. Setelah diperluas, siswa mencatat masalah lain yang berhubungan dengan aspek-aspek lain, misalnya “dengan cara
apa …”.Pada fase konvergen, siswa dapat memilih masalah yang menurutnya paling relevan untuk dipecahkan.
3 Menumbuhkan Gagasan
Siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan berbagai gagasan yang memungkinkan menjadi alternatif solusi dari masalah yang dirumuskan.Pada
tahap ini juga dapat mengembangkan berpikir divergen dan konvergen.Berpikir divergen dalam hal membangkitkan sebanyak mungkin gagasan untuk
memecahkan masalah, sedangkan berpikir konvergen memuat hal yang dapat mempersempit gagasan menjadi gagasan terbaik yang lebih fokus.
4 Menemukan Solusi
Tahap ini yaitu menyusun kriteria yang akan digunakan sebagai tolak ukur untuk menilai gagasan terbaik. Tahap ini juga mengalami fase berpikir divergen,
siswa mencatat semua hal yang dapat digunakan sebagai sebagai kriteria. Kriteria
dapat ditentukan dengan mengantisipasi semua kemungkinan dan akibat yang akan timbul kelemahan dan kelebihan jika jawaban terhadap masalah
dilaksanakan. Pada fase konvergen, dinilai kriteria mana yang paling sesuai untuk digunakan sebagai kriteria.
5 Menemukan Penerimaan
Tahap ini merupakan akhir dari proses pemecahan masalah kreatif. Pada penemuan penerimaan, siswa mengembangkan rencana tindakan yang dibutuhkan
untuk mengimplementasikan solusi. Penemuan solusi merupakan proses evaluative sebagai puncak pemecahan masalah.
Pada fase divergen, siswa mencatat semua langkah yang kemungkinan dilakukan untuk melaksanakan gagasan. Untuk keperluan tersebut, dapat
digunakan beberapa pertanyaan : apa saja yang harus dilakukan? Kapan harus dilakukan? Dimana dilakukan dan bagaimana melakukannya?.Pada fase
konvergen, siswa memilih langlah-langkah yang benar-benar diperlukan dan disusun menurut urutan yang tepat. Siswa juga menetapkan siapa yang akan
melakukannya, bilamana, dimana dan bagaimana. Hasil dari tahapan ini adalah suatu rencana pelaksanaan gagasan yang khusus dan terperinci sehingga mudah
untuk dilaksanakan. Tahapan tahapan Pemecahan Masalah secara Kreatif yang dikemukakan di
atas, dapat melatih siswa untuk mengkomunikasikan ide matematiknya, berpikir kritis untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, berpikir sistematis
dan logis sesuai datafakta yang tersedia serta dapat melatih siswa untuk saling berinteraksi satu sama lain. Menurut Pepkin PMK memiliki indikator sebagai
berikut :
16
1 Siswa mampu menyatakan urutan langkah-langkah pemecahan masalah
2 Siswa mampu menemukan kemungkinan-kemungkinan strategi pemecahan
masalah 3
Siswa mampu mengevaluasi dan menyeleksi kemungkinan-kemungkinan dengan kriteria-kriteria yang ada
16
Karen L.
Pepkin, Creative
Problem solving
in Math,
2000, p.
63 http:hti.math.uh.educurriculumunits20000200.02.04.pdf