Variabel Penelitian Teknik dan Alat Pengumpulan Data

penskoran untuk kemampuan komunikasi matematik siswa adalah dari Rubrik diadaptasi dari Ansari, sebagai berikut: 6 Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Materi Segiempat Nilai Kategori Kualitatif Kategori Kuantitatif Representasi 4 Jawaban lengkap dan benar, serta lancar dalam memberikan bermacam- macam jawaban benar yang berbeda Penjelasan secara matematika masuk akal dan benar, meskipun kekurangan dari segi bahasa Written Text Melukiskan diagram, gambar, atau tabel secara lengkap dan benar Drawing Membentuk persamaan aljabar atau model matematika, kemudian melakukan perhitungan secara lengkap dan benar Mathematical Expressions 3 Jawaban hampir lengkap dan benar, serta lancar dalam memberikan bermacam- macam jawaban benar yang berbeda Penjelasan secara matematika masuk akal dan benar, namun ada sedikit kesalahan Written Text Melukiskan diagram, gambar, atau tabel secara lengkap, namun ada sedikit kesalahan Drawing Menggunakan persamaan aljabar atau model matematika dan melakukan perhitungan, namun ada sedikit kesalahan Mathematical Expressions 2 Jawaban sebagian lengkap dan benar Penjelasan secara matematika masuk akal namun hanya sebagian lengkap dan benar Written Text Melukiskan diagram, gambar, atau tabel namun kurang lengkap dan benar Drawing Menggunakan persamaan aljabar atau model matematika dan melakukan perhitungan, namun hanya sebagian benar dan lengkap Mathematical Expressions 1 Jawaban samar-samar dan prosedural Menunjukkan pemahaman yang terbatas baik itu dari isi tulisan, diagram, gambar atau tabel maupun penggunaan mobel matematika dan perhitungannya Written Text, Drawing dan Mathematical Expressions Jawaban salah dan tidak cukup detil Jawaban diberikan menunjukkan tidak memahami konsep, sehingga tidak cukup detil informasi yang diberikan Written Text, Drawing dan Mathematical Expressions 6 Bansu Irianto Ansari, “Menumbuhkembangkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematika Siswa SMA Melalui strategi Think Talk write”, Disertasipada Pascasarjana UPI Bandung, Bandung, , 2003, h. 85, tidak dipublikasikan.

E. Uji Instrumen Tes Penelitian

Instrumen yang baik ialah instrumen yang diuji cobakan terlebih dahulu sebelum digunakan. Soal yang diujicobakan sebanyak 8 soal, uji coba dilakukan pada siswa kelas VIII yang terdiri dari 27 siswa. Uji coba ini dimaksudkan untuk memperoleh validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda instrument tes.

1. Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid bila dapat mengukur apa yang semestinya diukur yaitu mengukur kemampuan komunikasi matematik siswa. Prinsip suatu tes adalah valid, tidak universal. 7 Tes yang digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji validitas agar ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sesuai, sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrumen dalam hal ini validitas isi, dapat menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: 8 = ∑ − ∑ ∑ { ∑ − ∑ }{ ∑ − ∑ } Keterangan: = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y = Banyaknya subjek = Skor item = Skor total Setelah diperoleh harga , kita lakukan pengujian validitas dengan membandingkan harga dan product moment, dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedomnya atau derajat kebebasannya, dengan rumus = − 2. Dengan diperolehnya , maka dapat dicari harga product moment pada taraf signifikansi 5. Kriteria pengujiannya adalah jika ≥ 7 Sukardi, op. Cit., h.122. 8 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Akasara, 2009, cet. 9, h. 72.