9
BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Deskripsi Teoritik
Sebagai referensi dalam penelitian, maka terdapat landasan teori untuk menunjang relevansi antara teori dengan penelitian. Landasan teori-teori ini
meliputi kemampuan komunikasi matematik siswa, dan metode Pemecahan Masalah Kreatif.
1. Kemampuan Komunikasi Matematik
Komunikasi merupakan bagian yang esensial dalam belajar matematika, dan merupakan berbagai cara berbagi gagasan dan mengklarifikasi pemahaman.
Melalui komunikasi siswa dapat mengeluarkan ide-ide melalui interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru. Dalam berinteraksi siswa juga dapat
mengembangkan, mempertajam, dan menghubungkan ide-ide dari berbagai pendapat siswa.
a. Pengertian Komunikasi Matematik
Komunikasi menurut Vardiansyah adalah berbagi pemahaman bersama melalui pertukaran pesan.
1
Komunikasi dapat diartikan sebagai interaksi sosial melalui simbol dan sistem penyampaaian pesan dari satu pihak kepada pihak lain
agar terjadi pengertian bersama. Komunikasi dalam pembelajaran matematika memiliki peranan penting yang harus dimiliki oleh setiap siswa dalam membina
pengetahuan matematika siswa. Oleh karena itu, guru harus mewujudkan komunikasi yang berbentuk interaksi sosial di kalangan siswa dengan siswa, siswa
dengan guru dalam proses pembelajaran matematika. Dengan tindakan tersebut, guru dapat membantu siswa dalam meningkatkan dan memperbaiki pengetahuan
matematika yang telah terbina sebelumnya.
1
Dani Vardiansyah, Pengantar Ilmu Komunikasi, Bogor : Ghalia Indonesia, 2004, h. 3
Komunikasi merupakan
cara untuk
sharing gagasan
dan mengklasifikasikan pemahaman. Ketika seorang siswa ditantang berargumentasi
untuk menkomunikasikan hasil pemikiran mereka kepada orang lain secara lisan atau tertulis. Mereka belajar untuk menjelaskan dan meyakinkan orang lain,
mendengarkan gagasan orang lain, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan pengalaman mereka. Kemampuan komunikasi matematik
adalah kemampuan untuk mengekspresikan ide-ide dan pemahaman matematika secara lisan dan tulisan menggunakan bilangan, simbol, gambar, grafik, diagram
atau kata-kata. Komunikasi adalah proses penting dalam belajar matematika. Melalui komunikasi siswa dapat merenungkan dan memperjelas ide-ide
matematika serta menghubungkan antar konsep matematika sehingga siswa menjadi jelas, meyakinkan dan tepat dalam menggunakan bahasa matematika.
Schoen, Bean dan Ziebarth dalam Ansari mengemukakan bahwa komunikasi matematik adalah kemampuan siswa untuk menjelaskan dan
mengkontruksi suatu masalah dalam bentuk representasi lain dengan cara yang unik.
2
Maksudnya adalah kemampuan siswa untuk menjelaskan suatu ide matematik dengan berbagai cara, misalnya siswa membuat suatu model
matematika, siswa menyatakan ide matematik dalam bentuk gambar. Sullivan dan Mousley dalam Ansari mempertegas bahwa komunikasi matematik mencakup
kemampuan siswa
mendengarkan, berbicara,
menulis, kemudian
mempresentasikan suatu ide matematik.
3
Ketika siswa memperoleh konsep matematika yang diberikan oleh guru melalui proses menyimak yang kemudian
mencatat ide penting dari konsep yang disampaikan tersebut, atau siswa memperoleh konsep tersebut secara sendiri melalui bacaan yang ditelaah dan
kemudian diinterpretasikannya, maka pada saat tersebut berlangsung proses komunikasi dalam pembelajaran matematika.
Kemampuan komunikasi matematik dapat berkembang ketika diskusi antar siswa dilakukan dimana
, siswa diharapkan mampu menyatakan,
2
Bansu Irianto Ansari, “Menumbuhkembangkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematik Siswa SMA melalui Strategi Think Talk Write”, Disertasi pada
Pascasarjana UPI Bandung, Bandung, 2003, hh. 16-17, tidak dipublikasikan.
3
Ibid., 17