Kemampuan Komunikasi Matematik pada Aspek Drawing

menggambar dengan benar, namun masih belum tepat dalam menentukan sisi-sisi FBED. Ini dikarenakan siswa belum teliti dan belum dapat menentukan panjang sisi-sisi dengan cara pytagoras. Skor yang diperoleh adalah 2, sebanyak 12 siswa di kelas eksperimen menjawab seperti bagian a. Jawaban siswa dari kelas eksperimen bagian bdi atas adalah jawaban sempurna yang dijawab oleh siswa kelas eksperimen. Siswa sudah mampu membuat gambar dengan tepat dari persoalan yang disajikan. Selain itu, siswa juga dapat menentukan panjang sisi- sisi persegi dengan benar, dan memberikan alasan yang logis. Ini menunjukkan ada sebagian siswa yang sudah mampu membuat gambar dengan baik dan benar. Skor yang diperoleh adalah 4, sebanyak 6 siswa di kelas eksperimen yang menjawab seperti bagian b. • Kemampuan siswa dalam menyusun argumen dan penyelesaian matematika Soal nomor 2: Gambarlah titik-titik A 0, 2 dan B 0, 3. a. Buatlah persegi ABCD dan tentukan koordinat titik C dan D Ada berapa kemungkinan gambar persegi yang terbentuk? Berikan alasanmu Cara menjawab siswa kelas control: a b Gambar 4.17 Jawaban Soal Post Test Nomor 2 a yang Kurang Benar dan b yang Benar di Kelas Kontrol Soal nomor 2 di atas adalah persoalan luas persegi panjang dan panjang sisi persegi. Komunikasi yang diharapkan dari soal di atas adalah siswa mampu menyusun argumen dan penyelesaian matematika. Untuk dapat menjawabnya, siswa harus terlebih dahulu menggambar titik-titik koordinat A dan B yang telah diketahui pada bidang cartesius. Siswa menentukan titik C dan D agar terbentuk persegi. Titik C dan D jaraknya harus sama dengan jarak titik A dan B agar membentuk persegi. Jarak titik A dan B = 5 satuan maka titik C dan D = 5 satuan. Dengan demikian didapat dua titik C dan 2 titik D, yaitu pergeseran titik A dan B ke kanan dan ke kiri. Pada jawaban siswa pada kelas kontrol pada bagian a di atas hampir tepat, hanya saja belum tuntas karena belum meberikan penjelasan. Terlihat bahwa siswa sudah dapat menentukan jawaban, namun masih belum tuntas. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa mengungkapkan gagasan dengan bebas dalam pembelajaran di kelas. Pada jawaban bagian a menunjukkan bahwa sebagian siswa pada kelas kontrol belum mampu menuliskan gagasan dengan kalimat sendiri. . Skor yang diperoleh adalah 2, sebanyak 17 siswa di kelas kontrol menjawab seperti bagian a. Jawaban siswa pada bagian b adalah jawaban sempurna yang dijawab oleh siswa kelas kontrol. Siswa sudah mampu mengungkapkan gagasan dengan menuliskan penjelasan dari suatu persoalan dengan kalimat sendiri. Ini menunjukkan ada sebagian siswa yang sudah mampu mengungkapkan gagasannya. Skor yang diperoleh adalah 4, sebanyak 3 siswa di kelas kontrol yang menjawab seperti bagian b. • Cara menjawab siswa kelas eksperimen: a b Gambar 4.18 Jawaban Soal Post Test Nomor 2 a yang Kurang Benar dan b yang Benar di Kelas Eksperimen Pada jawaban siswa pada kelas eksperimen pada bagian a di atas hampir tepat, hanya saja belum tuntas karena penjelasannya masih kurang lengkap. Terlihat bahwa siswa sudah dapat menentukan jawaban, namun masih belum tuntas. Pada jawaban bagian a menunjukkan bahwa sebagian siswa pada kelas kontrol sudah mampu menuliskan gagasan dengan kalimat sendiri, namun belum lengkap. Skor yang diperoleh adalah 2, sebanyak 25 siswa di kelas kontrol menjawab seperti bagian a. Jawaban siswa pada bagian b adalah jawaban sempurna yang dijawab oleh siswa kelas eksperimen. Siswa sudah mampu mengungkapkan gagasan dengan menuliskan penjelasan dari suatu persoalan dengan kalimat sendiri. Ini menunjukkan ada sebagian siswa yang sudah mampu mengungkapkan gagasannya. Siswa memberikan penjelasan yang mudah dimengerti. Skor yang diperoleh adalah 4, sebanyak 4 siswa di kelas eksperimen yang menjawab seperti bagian b. Kemampuan komunikasi matematik aspek drawing pada kelas eksperimen adalah 60,68, sedangkan pada kelas kontrol adalah 60,14. Hal ini terlihat bahwa kemampuan siswa aspek drawing pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol. Kemampuan komunikasi matematik aspek drawing baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan komunikasi matematik siswa aspek mathematical expression. Hal ini terjadi karena siswa merasa lebih mudah mengerjakan situasi menggambarkan objek matematika daripada mengekspresikan konsep matematika dari masalah sehari-hari ke bentuk model matematika. ini terlihat ketika proses pembelajaran siswa lebih mudah menggambarkan objek daripada membentuk model matematika.

c. Kemampuan Komunikasi Matematik pada Aspek Mathematical

Expression Kemampuan pada aspek mathematical expression yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam mengekspresikan konsep matematika dari masalah sehari-hari ke bentuk model matematika. Berikut ini akan disajikan jawaban- jawaban post test siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol dalam menjawab soal post test dengan aspek mathematical expression: Soal nomor 1: Pak Ilyas mempunyai taman bunga berbentuk persegi panjang dan di dalam taman itu dibuat kolam berbentuk belah ketupat. Lebar taman 2 m lebih pendek dari panjangnya, sedangkan panjangnya 3 kali lebih panjang dari diagonal kolam yang paling panjang. Panjang diagonal kolam masing-masing 3 m dan 2 m. a. Tulislah bentuk aljabar yang menyatakan luas taman bunga b. Hitunglah luas taman bunga Cara menjawab kelas kontrol : a b Gambar 4.19 Jawaban Soal Post Test Nomor 1 a yang Salah dan b yang Benar di Kelas Kontrol Soal nomor 1 di atas adalah persoalan luas persegi panjang dan belah ketupat. Komunikasi yang diharapkan dari soal di atas adalah siswa mampu mengekspresikan konsep matematika dari masalah sehari-hari ke bentuk model matematika. Untuk dapat menjawabnya, siswa harus terlebih dahulu mengetahui cara menentukan luas taman bunga, yaitu luas taman seluruhnya dikurangi luas kolam. Untuk mencari luas taman yang berbentuk persegi panjang siswa harus menentukan panjang dan lebarnya. Panjang dan lebar taman di dapat dari persamaan diagonal-diagonal kolam yang diketahui. Jawaban siswa dari kelas kontrol bagian a di atas belum tepat, walaupun tuntas dalam mengerjakannya. Terlihat juga bahwa siswa sudah dapat membuat model matematika, namun masih salah. Ini dikarenakan siswa belum teliti dan belum terbiasa membuat model matematika dari permasalahan sehari-hari. Jawaban bagian a menunjukkan bahwa sebagian siswa pada kelas kontrol belum mampu membuat model matematika dari persoalan sehari-hari. Skor yang diperoleh adalah 1, sebanyak 4 siswa di kelas kontrol menjawab seperti bagian a. Jawaban siswa dari kelas kontrol bagian b di atas adalah jawaban sempurna yang dijawab oleh siswa kelas kontrol. Siswa sudah mampu membuat model matematika dari persoalan sehari-hari yang disajikan. Jawaban bagian b menunjukkan ada sebagian siswa yang sudah mampu membuat model matematika, namun jawaban belum sempurna. Skor yang diperoleh adalah 3, sebanyak 4 siswa di kelas kontrol menjawab seperti bagian b. Cara menjawab siswa kelas eksperimen: a b Gambar 4.20 Jawaban Soal Post Test Nomor 1 a yang Salah dan b yang Benar di Kelas Eksperimen Jawaban siswa dari kelas eksperimen bagian a di atas belum tepat, walaupun tuntas dalam mengerjakannya. Terlihat juga bahwa siswa sudah dapat membuat model matematika, namun masih kurang tepat karena belum lengkap. Ini dikarenakan siswa belum teliti dan belum dapat membuat model matematika dengan tepat. Jawaban bagian a menunjukkan bahwa sebagian siswa pada kelas eksperimen belum mampu membuat model matematika dari persoalan sehari-hari, walaupun sudah memberikan penjelasan sedikit. Skor yang diperoleh adalah 2, sebanyak 19 siswa di kelas kontrol menjawab seperti bagian a. Jawaban siswa dari kelas eksperimen bagian b di atas adalah jawaban sempurna yang dijawab oleh siswa kelas eksperimen. Siswa sudah mampu membuat model matematika dari persoalan sehari-hari yang disajikan. Jawaban bagian b menunjukkan ada sebagian siswa yang sudah mampu membuat model matematika dengan sempurna. Skor yang diperoleh adalah 4, sebanyak 8 siswa di kelas eksperimen menjawab seperti bagian b . Kemampuan komunikasi matematik aspek mathematical expression pada kelas eksperimen adalah 52,99, sedangkan pada kelas kontrol adalah 36,94. Hal ini terlihat bahwa kemampuan komunikasi matematik siswa aspek mathematical expression pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol. Kemampuan komunikasi matematik siswa aspek mathematical expression baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol adalah yang paling rendah. Hal ini terjadi siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak terbiasa mengekspresikan konsep matematika dari masalah sehari-hari ke bentuk model matematika. Dari semua uraian di atas, jelas terlihat bahwa metode pembelajaran Pemecahan Masalah Kreatif pada pokok bahasan bangun datar segi empat, yang diterapkan pada proses pembelajaran dalam penelitian di SMP PARAMARTA Jombang Ciputat memberikan dampak yang positif yaitu siswa mampu menyatakan ide dalam kalimat matematika, menggambar dengan tepat, menuliskan gagasan dengan kalimat sendiri, dan melakukan perhitungan dengan tepat. Selain itu, hal ini jelas menunjukkan bahwa siswa-siswa yang pembelajarannya dengan metode Pemecahan Masalah Kreatif pada umumnya mengutamakan proses penyelesaiannya dengan cara yang berbeda-beda untuk menyelesaikan setiap permasalahan, dan tidak mengutamakan hasiljawaban akhir saja, sedangkan siswa-siswa yang pembelajarannya dengan metode konvensional lebih mengutamakan hasil akhir. Dengan menggunakan metode pembelajaran Pemecahan Masalah Kreatif, siswa lebih percaya diri pada saat menyelesaikan soal segi empat, terlihat lebih bersemangat sehingga mampu meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa dan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang mungkin dapat dilaksanakan di kelas. Selain pada pokok bahasan segi empat, metode pembelajaran Pemecahan Masalah Kreatif ini dapat pula diterapkan pada pokok bahasan lain ataupun masalah seperti menjadi kreatif, mandiri, motivasi, dan koneksi matematika. Hampir semua pokok bahasan dapat menggunakan metode pembelajaran Pemecahan Masalah Kreatif. Hal ini selaras dengan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh Jamil 2012 pada kelas X