23 2.
Fine manipulative skills Yaitu penggunaan tangan serta jari untuk menunjuk,
menggambar, menggunakan garpu dan pisau, menulis, mengikat tali sepatu, dll.
Perkembangan kemampuan motorik anak dijelaskan lebih rinci oleh Yusuf Syamsu LN 2001 dalam Ahmad Susanto 2012: 34
sebagai berikut: Tabel 1.
Perkembangan Motorik Anak Usia
Kemampuan motorik kasar
Kemampuan motorik halus
Usia 3-4 tahun
1. Naik turun tangga
2. Meloncat dengan dua kaki
3. Melempar bola
1. Menggunakan krayon
2. Menggunakan benda atau alat
3. Meniru bentuk meniru bentuk
orang lain Usia 4-6
tahun 1.
Melompat 2.
Mengendarai sepeda anak 3.
Menangkap bola 4.
Bermain olah raga 1.
Menggukan 2.
Menggambar memotong dengan gunting
3. Memotong dengan gunting
4. Menulis dengan huruf cetak.
Sumber: Yusuf Syamsu LN 2001
b. Perkembangan Kognitif
Pada dasarnya perkembangan kognitif dimaksudkan agar anak mampu melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca-
indranya, sehingga dengan pengetahuan yang didapatkannya tersebut anak akan dapat melangsungkan hidupnya dan menjadi
manusia yang utuh sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk Tuhan.
Menurut Sunaryo Kartadinata 2003 dalam Ahmad Susanto 2012: 14 menyebutkan bahwa perkembangan otak struktur otak
24 tumbuh terus sejak lahir. Sejumlah riset menujukkan bahwa
pengalaman usia dini, imajinasi yang terjadi, bahasa yang didengar, buku yang ditunjukkan, akan turut membentuk jaringan otak.
c. Perkembangan Bahasa
Kemampuan mempelajari bahasa adalah kemampuan kodrati manusia, karena secara naluri manusia akan berkomunikasi dengan
sesama dan bercerita. Kemampuan berbahasa inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Menurut
Ahmad Susanto 2011: 5 bahasa memungkinkan anak untuk menerjemahkan pengalaman ke dalam simbol-simbol yang dapat
digunakan untuk berkomunikasi dan berfikir. Senada dengan pendapat Carrolyn Meggit 2013: 239 bahwa
perkembangan bahasa erat sekali kaitannya dengan perkembangan kognitif dan konseptual. Pembelajaran bahasa pada anak usia dini
diajarkan melalui bermain bersama, membacakan cerita atau menyuruh anak bercerita , bermain boneka bahasa untuk
berkomunikasi dan belajar literasi, yaitu belajar membaca dan menulis dan lain sebagainya. Menurut Suyanto 2005 dalam Ahmad
Susanto 2012: 74 pembelajaran bahasa untuk anak usia dini diarahkan pada kemampuan berkomunikasi, baik secara lisan
maupun tertulis simbolis. Untuk memahami bahasa simbolis anak perlu belajar membaca dan menulis.