Kerja siswa. Semakin tinggi Motivasi Kerja yang dimiliki, maka semakin tinggi pula Kesiapan Kerja yang dimilikinya.
2. Pengaruh Prestasi Belajar terhadap Kesiapan Kerja
Prestasi Belajar merupakan suatu tingkatan kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa dimana kemampuan tersebut
berbeda antara satu siswa dengan siswa yang lainnya. Prestasi Belajar juga sangat dibutuhkan siswa ketika mereka memasuki
dunia kerja kelak. Hal ini dikarenakan kemampuan tersebut merupakan suatu modal bagi setiap siswa untuk melaksanakan
suatu tugas pekerjaan yang sesuai dengan ilmu pendidikan yang telah mereka pelajari ketika duduk di bangku sekolah. Seorang
siswa dengan kemampuan akademik yang baik, setidaknya siswa tersebut telah memiliki modal dasar untuk dapat bekerja sesuai
dengan bidang keahliannya. Siswa yang memiliki Prestasi Belajar yang baik dimungkinkan ia lebih mantap dalam setiap pengambilan
keputusan untuk menyelesaikan permasalahan dalam pekerjaannya. Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwa Prestasi Belajar
memiliki pengaruh terhadap Kesiapan Kerja siswa.
3. Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri terhadap
Kesiapan Kerja
Pengalaman merupakan hal penting bagi seseorang untuk memperbaiki atau menyiapkan suatu kegiatan yang akan datang.
Begitu pula dengan pengalaman Praktik Kerja Industri, bagi siswa
SMK Praktik
Kerja Industri
sangat bermanfaat
guna mempersiapkan diri mereka untuk memasuki dunia kerja.
Pengalaman yang dipeolehnya dapat memberikan wawasan mengenai dunia kerja yang nyata. Siswa selama melaksanakan
praktik akan mendapatkan bimbingan dari tenaga profesional dari tempat
mereka melaksanakan
praktik. Pengetahuan
dan keterampilan yang diperoleh akan memberikan pengaruh terhadap
cara berpikir, cara bersikap, dan cara mereka bertingkah laku dalam melaksanakan pekerjaan. Dari segi kesiapan mental siswa,
mereka akan menjadi pribadi yang terlatih untuk selalu disiplin, bertanggung jawab, bijaksana dalam menghadapi permasalahan,
mampu bekerjasama dan beradaptasi dengan lingkungan dan orang lain. Pengalaman Praktik Kerja Industri dapat memberikan
gambaran secara penuh mengenai dunia kerja yang nyata sehingga dapat mendorong siswa untuk lebih mempersiapkan diri. Dengan
demikian, semakin banyak Pengalaman Praktik Kerja Industri yang diperoleh, maka semakin tinggi pula Kesiapan Kerja siswa.
4. Pengaruh Motivasi Kerja, Prestasi Belajar, dan Praktik Kerja
Industri secara bersama-sama terhadap Kesiapan Kerja
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi Kesiapan Kerja seorang siswa baik faktor internal maupun faktor eksternal. Seperti
dengan adanya Motivasi Kerja yang dapat memberikan dorongan serta arahan kepada siswa untuk lebih giat mempersiapkan diri
guna terjun ke dunia kerja. Adanya Motivasi Kerja yang tinggi dalam diri siswa akan lebih mendorong siswa tersebut untuk
mempersiapkan segala sesuatu yang dapat mendukungnya untuk memasuki dunia kerja, sehingga siswa tersebut akan memiliki
Kesiapan Kerja yang tinggi pula. Selain itu bekal terbesar yang diperoleh siswa ialah pengetahuan yang mereka dapatkan selama
mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Cara untuk mengetahui seberapa besar modal pengetahuan yang telah didapatkan siswa
dapat kita lihat dari Prestasi Belajar yang telah mereka peroleh. Prestasi Belajar yang tinggi pada siswa menunjukkan bahwa ia
memiliki bekal yang cukup banyak pula untuk bekerja sesuai dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya, sehingga siswa
tersebut dapat dikatakan telah siap untuk kerja. Hal yang tak kalah penting untuk meningkatkan Kesiapan Kerja siswa adalah
pengalaman yang diperolehnya. Di SMK siswa dibekali pengalaman kerja melalui pelaksanaan Praktik Kerja Industri.
Pelaksanaan Praktik Kerja Industri memberikan siswa wawasan mengenai kenyataan yang benar-benar terjadi di dunia kerja,
dengan banyaknya pengalaman yang diperoleh, maka siswa tersebut akan semakin siap memasuki dunia kerja. Dari uraian
tersebut dapat kita ketahui bahwa siswa yang memilki Motivasi Kerja tinggi, Prestasi Belajar yang tinggi pula, serta semakin
banyaknya Pengalaman Praktik Kerja Industri yang diperoleh, maka semakin tinggi pula Kesiapan Kerja siswa.
D. Paradigma Penelitian