Akan tetapi jika t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
maka variabel tersebut berpengaruh tidak signifikan.
b. Analisis Regresi Ganda Tiga Prediktor
Analisis ini digunakan untuk menguji variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Analisis ini digunakan
untuk menguji hipotesis ke-4, yaitu pengaruh Motivasi Kerja, Prestasi Belajar, dan Pengalaman Praktik Kerja Industri terhadap
Kesiapan Kerja siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul Tahun Ajaran 20142015.
Langkah-langkah analisis regresi ganda adalah: 1
Membuat persamaan garis regresi dengan tiga prediktor menggunakan rumus:
Y = a
1
X
1
+ a
2
X
2
+ a
3
X
3
+ K Keterangan:
Y = kriterium
X
1,
X
2,
X
3
= prediktor 1, prediktor 2, prediktor 3 a
1,
a
2,
a
3
= koefisien prediktor 1, koefisien prediktor 2, koefisien prediktor 3
k = bilangan konstan
Sutrisno Hadi, 2004: 28 Harga a
1
, a
2
, dan a
3
bisa ditemukan dengan menguraikan rumus di atas menjadi persamaan normal dengan
metode kuadrat terkecil, kemudian dieliminasi. Setelah harga a
1
, a
2
, dan a
3
ditemukan, maka dapat disusun persamaan garis regresi. Persamaan garis regresi yang ditemukan dapat
digunakan untuk melakukan prediksi besarnya nilai variabel dependen jika variabel independen ditetapkan.
2 Mencari koefisien korelasi R antara prediktor X
1,
X
2,
X
3
dengan Y Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah
variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat mempunyai hubungan yang positif atau negatif. Dikatakan
positif jika koefisien korelasi bernilai positif dan dikatakan negatif jika koefisien korelasi bernilai negatif. Rumus yang
digunakan yaitu: R
y1,2,3
= √
Keterangan: R
y1,2,3
= koefisien korelasi antara Y dengan X
1,
X
2,
X
3
a
1
= koefisien predictor X
1
a
2
= koefisien predictor X
2
a
3
= koefisien predictor X
3
∑ X
1
Y = jumlah produk antara X
1
dan Y ∑ X
2
Y = jumlah produk antara X
2
dan Y ∑ X
3
Y = jumlah produk antara X
3
dan Y ∑ Y
2
= jumlah kuadrat kriterium Y Sutrisno Hadi, 2004: 28
Koefisien korelasi digunakan untuk mencari hubungan antara variabel X
1,
X
2
, X
3
dengan Y. jika koefisien korelasi ganda R 0 atau positif + maka hubungannya positif.
Sebaliknya jika koefisien korelasi ganda R 0 atau negatif - maka hubungannya negatif. Kemudian tingkat korelasi
tersebut dikategorikan menggunakan pedoman berikut:
Tabel 10. Interpretasi nilai r
Besarnya nialai r Interpretasi
0,80 sampai dengan 1,00 Sangat kuat
0,60 sampai dengan 0,79 Kuat
0,40 sampai dengan 0,59 Sedang
0,20 sampai dengan 0,39 Rendah
0,00 sampai dengan 0,19 Sangat rendah
Sugiyono, 2010: 184 3
Mencari koefisien determinasi R
2
antara prediktor X
1,
X
2,
X
3
dengan Y Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung
besarnya kontribusi variabel X
1,
X
2,
X
3
secara bersama-sama terhadap Y. rumus yang digunakan yaitu:
Keterangan: = koefisien determinasi antara Y dengan X
1,
X
2,
X
3
a
1
= koefisien prediktor X
1
a
2
= koefisien prediktor X
2
a
3
= koefisien prediktor X
3
∑x
1
Y = jumlah produk antara X
1
dan Y ∑x
2
Y = jumlah produk antara X
2
dan Y ∑x
3
Y = jumlah produk antara X
3
dan Y ∑Y
2
= jumlah kuadrat kriterium Y Sutrisno Hadi, 2004: 28
Besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi R
2
. Nilai koefisien determinasi merupakan proporsi varians dari kedua variabel. Sehingga varians yang
terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen.
4 Mencari keberartian regresi ganda dengan uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel- variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Rumus yang digunakan adalah:
Keterangan: R
reg
= harga F garis regresi N
= cacah kasus m
= cacah prediktor R
= koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor
Sutrisno Hadi, 2004: 23
Selanjutnya F
hitung
dikonsultasikan dengan F
tabel
. Apabila F
hitung
sama dengan atau lebih besar dari F
tabel
, maka pengaruh antara variabel bebas independent secara bersama-
sama terhadap variabel terikat dependent adalah signifikan. Jika F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
, maka pengaruh antara variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat tidak
signifikan. 5
Mencari Sumbangan Relatif SR dan Sumbangan Efektif SE a
Sumbangan Relatif SR Sumbangan relatif adalah persentase perbandingan
yang diberikan oleh suatu variabel bebas kepada variabel terikat dengan variabel-variabel bebas
yang lain. Sumbangan
relatif menunjukkan
seberapa besar
sumbangan secara relatif setiap prediktor terhadap kriterium untuk keperluan prediksi. Dengan rumus :
dengan, JK
reg
= a
1
∑x
1
y+ a
2
∑x
2
y+ a
3
∑x
3
y Keterangan:
SR = sumbangan relatif dari suatu prediktor. a
= koefisien prediktor. ∑xy = jumlah produk anatara X dan Y.
JK
reg
= jumlah kuadrat regresi. Sutrisno Hadi, 2004: 37
Sumbangan relatif
dari suatu
prediktor menunjukkan besarnya sumbangan relatif dari variabel
bebas terhadap variabel terikat, kemudian sisanya diperoleh dari variabel-variabel lain yang tidak diteliti.
b Sumbangan Efektif SE
Sumbangan efektif adalah sumbangan prediktor yang dihitung dari keseluruhan efektifitas regresi yang
disebut sumbangan efektif regresi. Sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan secara
efektif setiap prediktor terhadap kriterium dengan tetap memperhitungkan variabel bebas lain yang tidak diteliti.
Rumus: SE = SR x R
2
Keterangan: SE = sumbangan efektif dari suatu prediktor
SR = sumbangan relatif dari suatu prediktor R
2
= koefisien determinasi Sutrisno Hadi, 2004: 39
Sumbangan Efektif
menunjukkan besarnya
sumbangan setiap prediktor terhadap kriterium dengan jumlah sebesar koefisien determinasi dengan tetap
memperhitungkan variabel bebas lain yang tidak diteliti.
83
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Umum
SMK Negeri 1 Bantul berdiri pada tahun, namun berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor :
213UKKIII1968 tertanggal 9 Juni 1968 dengan nama SMEA Negeri VI Bantul yang selanjutnya berubah nama menjadi SMEA Negeri 1
Bantul dan sekarang menjadi SMK Negeri 1 Bantul. SMK Negeri 1 Bantul beralamat di Jl. Parangtritis KM. 11, Sabdodadi, Bantul,
Yogyakarta, kode pos: 55702. Tempatnya tenang dan nyaman karena lokasinya merupakan komplek dari berdirinya beberapa sekolah
lainnya, yakni SMA Patria, MAN Sabdodadi, SMK Kesehatan Bantul dan SDN 1 Sabdodadi sehingga memungkinkan siswa untuk belajar
lebih fokus. Dalam perkembangannya sekolah sangat komit dengan
perubahan dan peningkatan mutu. Komitmen peningkatan mutu diaktualisasikan dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu SMM
ISO 9001:2008 sejak tanggal 21 Oktober 2010 sampai 29 Mei 2013. Kemudian pada awal tahun 2013 SMK Negeri 1 Bantul mengadakan
resertifikasi Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001:2008. Hal itu menunjukkan bahwa mutu pendidikan SMK Negeri 1 Bantul telah