Uji Multikolinieritas Uji Prasyarat Analisis

Seperti yang telah kita ketahui, jika suatu garis itu linier, maka ketika terjadi perubahan dengan satu titik, harus diikuti oleh titik yang lainnya sehingga garis tersebut tetap linier. Dalam penelitian ini suatu perubahan variabel X faktor Motivasi Kerja, Prestasi Belajar, atau Pengalaman Praktik Kerja Industri haruslah diikuti dengan perubahan Kesiapan Kerja. Sehingga jika digambarkan dalam suatu garis akan membentuk garis yang linier.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk memenuhi persyaratan analisi regresi ganda yaitu untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas terjadi multikolinieritas atau tidak. Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari Person. Adapun rumusnya: √ Keterangan: = Koefisien korelasi antara variabel x dan y N = Jumlah responden ∑XY = Total perkalian X dan Y ∑X = Jumlah skor variabel X ∑Y = Jumlah skor variabel Y ∑X 2 = Total kuadrat skor variabel X ∑Y 2 = Total kuadrat skor variabel Y Suharsimi Arikunto, 2010: 213 Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinieritas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehinga terjadi multikolinieritas. Bhuono Agung Nugroho, 2005: 58. Jika terjadi multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda tidak dapat dilanjutkan. Akan tetapi jika tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas maka uji korelasi ganda dapat dilanjutkan. Uji multikolinieritas merupakan uji prasyarat sehingga hasil dari uji multikolinieritas ini juga sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan analisis data. Oleh karena itu, data harus dapat dilakukan analisis selanjutnya jika hubungan antara variabel yang mempengaruhi tidak berkorelasi tinggi. Variabel bebas dalam penelitian ini ialah Motivasi Kerja, Prestasi Belajar, dan Pengalaman Praktik Kerja Industri yang akan berpengaruh terhadap variabel terikat yakni variabel Kesiapan Kerja. Karena penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara Motivasi Kerja, Prestasi Belajar, dan Pengalaman Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja, maka tidak boleh ada hubungan korelasi yang tinggi antara Motivasi Kerja dan Prestasi Belajar, antara Motivasi Kerja dan Pengalaman Praktik Kerja Industri atau antara Prestasi Belajar dan Pengalaman Praktik Kerja Industri.

2. Uji Hipotesis