III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1. Karakteristik Konsumen
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa
yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lainnya dan tidak untuk diperdagangkan.
Konsumen terdiri dari dua jenis yaitu, konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri.
Dalam konteks barang dan jasa yang dibeli kemudian digunakan langsung oleh individu disebut sebagai konsumen akhir. Jenis kedua adalah konsumen
organisasi, yang meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit. Semua
jenis organisasi ini harus membeli produk peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. Konsumen individu dan konsumen
organisasi adalah sama pentingnya. Konsumen individulah yang langsung mempengaruhi kemajuan dan kemunduran perusahaan. Produk sebaik apapun
tidak akan ada artinya bagi perusahaan jika ia tidak dibeli oleh konsumen individu. Konsumen individu sebagai konsumen akhir memiliki keragaman dari
berbagai usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi lainnya Sumarwan 2004.
Karakteristik konsumen meliputi pengetahuan dan pengalaman konsumen, kepribadian konsumen, dan karakteristik demografi konsumen Sumarwan 2004.
Konsumen yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak mengenai produk mungkin tidak termotivasi untuk mencari informasi, karena ia sudah
merasa cukup dengan pengetahuannya untuk mengambil keputusan. Konsumen yang memiliki kepribadian senang mencari informasi akan meluangkan waktu
untuk mencari informasi lebih banyak. Karakteristik demografi konsumen dapat dilihat dari faktor-faktor seperti
usia, agama, suku bangsa, pendapatan, jenis kelamin, status pernikahan, jenis keluarga, pendidikan, pekerjaan, lokasi geografi, jenis rumah tangga, dan kelas
24 sosial. Pendidikan adalah salah satu karakteristik demografi yang penting.
Konsumen yang berpendidikan tinggi akan lebih senang untuk mencari informasi yang banyak mengenai suatu produk sebelum memutuskan untuk membeli.
Karakteristik demografi sangat terkait dengan konsep yang tumbuh dari adanya kelompok-kelompok di dalam suatu masyarakat. Pengelompokan masyarakat
biasanya berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi tinggal, pekerjaan, dan sebagainya. Perbedaan kelompok tersebut berdasarkan kepada perbedaan
karakteristik sosial, ekonomi, dan demografi konsumen Sumarwan 2004.
3.1.2. Perilaku Konsumen