4. GAMBARAN UMUM WILAYAH
4.1. Letak Geografis Kabupaten Sukabumi yang beribukota Palabuhanratu termasuk kedalam
wilayah administrasi propinsi Jawa Barat. Wilayah yang seluas 4.128 Km
2
, berbatasan dengan kabupaten Bogor di sebelah utara. Samudera Hindia di sebelah
selatan, kabupaten Lebak dan samudera Hindia di sebelah barat serta kabupaten Cianjur di sebelah timur. Secara administratif wilayahnya terbagi menjadi 47
kecamatan. Pada tahun 2008 jumlah penduduknya mencapai 2.453.452 jiwa. Sebagian besar wilayah kabupaten Sukabumi berhawa sejuk, karena
letaknya pada ketinggian 663 m dpl. Beberapa sungai yang melintasi daratan subur ini selain dikenal potensial dijadikan sarana untuk olah raga arung jeram,
juga sangat potensial bagi budidaya perikanan air deras. Sementara untuk sumber daya kelautan, selain memiliki potensi sebagai kegiatan penangkapan dan
budidaya berbagai jenis ikan, pantainya yang berpasir putih, halus dan luas menghadap ke laut lepas samudera Hindia merupakan tempat bertelur yang ideal
bagi penyu hijau. Telur-telur penyu ini mendatangkan pemasukan yang tidak sedikit bagi daerah.
4.2. Karakteristik Masyarakat Pesisir Rumah Tangga Perikanan
Kabupaten Sukabumi memiliki pantai sepanjang 117 Km yang melintasi 9 kecamatan dan 51 desa. Berdasarkan kewenangan daerah sejauh 4 mil laut 702
Km
2
, potensi lestarinya mencapai 14.592 tontahun. Jumlah armada penangkapan yang digunakan masyarakat setempat sebanyak 1.639 unit dengan alat tangkap
sebanyak 2.039 unit. Adapun jumlah Rumah Tangga Perikanan RTP dan Rumah Tangga Buruh Perikanan RTBP nelayan mencapai 12.206 orang, UKM UPI ikan
sebanyak 25.945 orang dan pengolah ikan sebanyak 2.331 orang, dengan sarana dan prasarana yang tersedia meliputi: 1 unit pasar ikan, 4 unit Balai Benih Ikan
BBI, 1 unit Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN, 1 unit Pangkalan Pendaratan Ikan PPI dan 6 unit Tempat Pelelangan Ikan TPI.
4.3. Potensi dan Produksi Perikanan
Kabupaten Sukabumi memiliki luas perairan laut dengan panjang 117 km dan luas daerah penangkapan fishing ground 720 km² dengan potensi lestari
MSY sekitar 14.592 tontahun yang terdiri dari berbagai jenis ikan antara lain: ikan permukaan pelagis besar dan kecil sebesar 14.290 tontahun dan ikan dasar
demersal sebesar 302 tontahun. Dari potensi lestari tersebut telah dimanfaatkan melalui usaha penangkapan menggunakan armada tangkap perahu tanpa motor,
motor tempel dan kapal motor sebanyak 1.639 unit dengan hasil tangkapan sebesar 6.056,25 41,50.
Sementara itu, pada usaha budidaya di kabupaten Sukabumi telah berkembang usaha budidaya air tawar fresh water, budidaya air payautambak
brackish water dan budidaya laut marineculture. Potensi untuk pengembangan budidaya yaitu: air tawar sebesar 40.027 ha dengan pemanfaatan baru mencapai
5.549,11 ha 13,90 dan keramba jaring apung KJA sebesar 10 unit dengan pemanfaatan baru mencapai 4 unit KJA 40; air payau sebesar 1.400 ha dengan
pemanfaatan baru mencapai 30,00 ha 2,14. Potensi perikanan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Potensi perikanan kabupaten Sukabumi
No. Jenis Usaha
Potensi Pemanfaatan
1. Budidaya air tawar Fresh water
a. Kolam air tenang 31.000 ha
4.125,00 ha 13,30 b. Kolam air deras
8.684 ha 1.229,91 ha 14,16
c. Sawah perikanan Mina Padi 343 ha
194,20 ha 56,62 d. Keramba jaring apung
10 unit 4,00 unit 40
2. Budidaya air payautambak Brackish
water 1.400 ha
30,00 ha 2,14 1
Penangkapan di laut a. Panjang pantai
117 Km Meliputi perairan pesisir dan pedalaman 10 mil laut
b. Daerah penangkapan
fishing ground
720 Km² c. Potensi lestari
14.592 tonthn 6.056,256 ton
2 Penangkapan di perairan umum
a. Rawa, situ dan waduk 187,60 ha
- Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Sukabumi Tahun 2008
Produksi ikan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN Palabuhanratu berasal dari hasil tangkapan kapal-kapal ikan domisili
Palabuhanratu dan kapal-kapal ikan pendatang yang diantaranya berasal dari
Cilacap, Jakarta, Bali, Sibolga dan Binuangeun. Daerah penangkapan ikan bagi nelayan yang menggunakan fishing base port-nya PPN Palabuhanratu antara lain
perairan Teluk Palabuhanratu, Cisolok, Ujung Genteng, perairan sebelah selatan pulau Jawa dan sebelah barat pulau Sumatera.
Perikanan laut kabupaten Sukabumi menyebar di lima kecamatan pantai selatan, dengan pusat di kecamatan Palabuhanratu. Sebagai pusat kegiatan
perikanan di pantai selatan di Palabuhanratu telah dibangun Pelabuhan Perikanan Nusantara yang beroperasi mulai 1993. Data produksi perikanan laut yang
didaratkan di PPN Palabuhanratu disajikan pada Tabel 5. Tabel 5.
Produksi dan nilai ikan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu, tahun 1998-2007
Tahun Volume Kg
Nilai Rp 000 Growth rate
volume Growth rate
nilai
1998 2.381.967
3.892.123.735 1999
2.765.495 5.971.420.461
16,10 53,42
2000 2.505.091
3.857.799.500 -9,42
-35,40 2001
1.766.963 4.793.207.839
-29,47 24,25
2002 2.890.118
9.885.365.315 63,56
106,24 2003
4.105.260 15.273.292.568
42,04 54,50
2004 3.367.517
15.670.740.946 -17,97
2,60 2005
6.600.530 32.153.934.823
96,01 105,18
2006 5.461.561
32.550.912.620 -17,26
1,23 2007
6.056.256 38.695.760.654
10,89 18,88
Rata-rata 3.790.076
16.274.455,846 17,17
36,77
Sumber : Statistik PPNP 2007
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa produksi dan nilai produksi ikan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu selama 10 tahun terakhir
periode 1998-2007 mengalami fluktuasi. Produksi ikan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu pada tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 10,89 persen
dibandingkan dengan produksi tahun 2006 yang mengalami penurunan sebesar 17,26 persen dari tahun sebelumnya. Secara umum rata-rata kenaikan produksi
ikan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu selang periode 1998-2007 sebesar 17,17 persen per tahun dan rata-rata nilai produksi sebesar 36,77 persen per tahun.
Jenis armada penangkapan ikan yang menggunakan base fishing port-nya PPN Palabuhanratu adalah jenis kapal motor dengan ukuran kapal 10GT sd
30GT dengan berbagai macam alat tangkap seperti gill net, payang, jaring
rampus, bagan, purse seine, pancing ulur, tuna longline, pancing rawai lainnya. Realisasi operasional jumlah kapalperahu motor temple dan kapal motor lainnya
yang beroperasi di PPN Palabuhanratu disajikan pada Tabel 6. Tabel 6.
Data jumlah armada penangkapan ikan yang beroperasi di PPN Palabuhanratu menurut klasifikasi jenisnya tahun 1998-2007
No Tahun Jenis KapalPerahu unit
Total unit
Fluktuasi Motor
tempel 10
GT 11-20
GT 21-30
GT 30
GT
1. 1998
275 112
13 12
9 421
2. 1999
278 145
13 12
11 459
9,03 3.
2000 275
147 11
12 11
456 -0,65
4. 2001
323 141
7 7
12 490
7,46 5.
2002 317
106 3
13 13
452 -7,76
6. 2003
253 106
3 8
11 381
-15,71 7.
2004 266
111 4
10 139
530 39,11
8. 2005
428 143
9 28
68 676
27,55 9.
2006 511
153 4
53 77
798 18,05
10. 2007
531 137
10 71
103 852
6,77
Sumber : Statistik PPNP 2007
Jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di PPN Palabuhanratu pada saat ini adalah pancing, payang, bagan, gillnet, rawai, rawai tuna longline,
dan purse seine. Alat tangkap yang dominan dipergunakan oleh nelayan di PPN Palabuhanratu pada tahun 2007 adalah pancing, bagan, payang dan gillnet.
Perkembangan jumlah alat tangkap yang digunakan dari tahun 1998 hingga 2007 secara umum cenderung mengalami kenaikan sebesar 13,11 persen per tahun.
Secara lebih lengkap, perkembangan alat tangkap yang beroperasi di PPN Palabuhanratu disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Produksi ikan menurut jenis alat tangkap utama yang didaratkan di PPN Palabuhanratu dalam ton
No Tahun
Alat tangkap unit Jumlah
unit Fluktuasi
RMP PCG
PYG BGN
PRS GNT
RWI LLN
1 1998
14 126
98 97
5 92
65 497
2 1999
242 64
102 141
103 652 31.19
3 2000
202 64
95 179
15 555 -14.88
4 2001
33 188
64 93
172 2
552 -0,54 5
2002 204
64 102
1 135
12 518 -6,16
6 2003
19 187
85 142
6 168
18 29
654 26,25 7
2004 48
244 89
96 8
147 25
36 693
5,96 8
2005 63
245 101
288 7
40 10
71 825 19,05
9 2006
46 280
166 263
2 94
7 34
892 8,12
10 2007
101 443
159 267
9 168
27 155
1329 48,99
Rata-rata kenaikan per tahun 13,11
Sumber : Data Statistik PPNP 2007
Keterangan :
RMP = Rampus PCG = Pancing
PYG = Payang BGN = Bagan
PRS = Purse seine GNT = Gillnet
RWI = Rawai LLN = Longline
Kegiatan pengolahan hasil perikanan pada hakekatnya bertujuan mempertahankan dan meningkatkan mutu hasil perikanan. Usaha pengolahan
hasil perikanan yang dilakukan oleh masyarakatstakeholders perikanan di kabupaten Sukabumi meliputi: pengeringan, pemindangan, penggaraman,
pembekuan, pengasapan serta pengawetan ikan. Berdasarkan penerapan teknologi pengolahan hasil perikanan, maka unit pengolahan ikan UPI yang tersebar di
kabupaten Sukabumi hingga tahun 2008 sebanyak 42 UPI dengan rincian masing- masing yaitu pengolahan tradisonal sebanyak 37 UPI skala kecil dan menegah
dan modernskala besar sebanyak 5 lima UPI dengan usaha pembekuan ikan dan udang. Potensi keragaan unit pengolahan ikan kabupaten sukabumi tahun 2008
dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Potensi keragaan unit pengolahan ikan kabupaten Sukabumi tahun 2008
No Jenis Usaha
Jumlah RTP Jumlah RTBP
Jumlah Produksi
Ton
1 Ikan asin
75 670
930 2
Pindang 466
1.024 2.703
3 Bakso ikan
6 30
116 4
Abon ikan 4
100 40
5 Kerupuk kulit ikan
4 16
4 6
Pembekuan 5
200 2.500
7 Dendeng belut
1 15
15 8
Dendeng ikan 4
16 8
9 Terasi
7 28
8 10
Minyak hati ikan 2
8 1,8
11 Fish jelly
4 40
20 12
Ikan segar 23
40 5.375
Jumlah 601
2.331 11.720,8
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Sukabumi Tahun 2008
4.4. Gambaran Unit Pengolahan Ikan 4.4.1. Bahan baku produksi