Untuk sumberdaya ikan tongkol di perairan Palabuhanratu dan sekitarnya guna mencapai tingkat pemanfaatan yang optimal dalam pengelolaan
sumberdayanya memerlukan 86 unit jaring insang gill net dan 30 unit payang dengan hasil produksi sebesar 621.450 kg M
ESY
per tahun Suryana, 2003. Oleh karena itu, sumberdaya ikan jenis lainnya yang berhubungan dengan
pengembangan UPI skala menengah sangat diperlukan untuk dilakukan kajian- kajian bioekonomi dalam rangka pengelolaan sumberdaya ikan yang lestari dan
berkelanjutan.
Tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja yang mampu terserap dari pengembangan secara optimum UPI di kabupaten Sukabumi yaitu sebesar 1.211 orang. Jika pemerintah
mentargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 6.158 orang, berarti masih ada sekitar 4.947 orang yang masih belum terserap. Oleh karena itu, tenaga kerja
produktif yang belum terserap dapat dialokasikan untuk jenis usaha lainnya, atau juga dapat dilakukan peningkatan jumlah UPI lainnya dengan bahan baku ikan
yang lain sehingga menjadi komoditi unggulan. Peningkatan UPI dapat juga dilakukan melalui peningkatan nilai investasi.
Investasi UPI
Kendala nilai investasi menjadi salah satu kendala utama bagi peningkatan jumlah UPI. Total investasi sebesar dua milyar rupiah yang ditargetkan bagi
pengembangan UPI telah digunakan seluruhnya. Hal ini dapat diketahui dari nilai slack atau surplus untuk kendala investasi bernilai nol. Peningkatan nilai investasi
tentunya akan mendorong peningkatan jumlah UPI, terutama untuk mengolah berbagai jenis ikan lainnya menjadi nilai ekonomis.
6.4.1 Perubahan keuntungan dan ketersediaan sumberdaya
Hasil olahan optimal memberikan dua analisis lainnya, yaitu analisis perubahan tingkat keuntungan dan analisis perubahan ketersediaan sumberdaya.
Kedua analisis ini juga disebut dengan analisis sensitivitas. Masing-masing analisis ini menunjukkan tingkat kenaikan yang diperbolehkan allowable
increase dan tingkat penurunan yang diperbolehkan allowable deacrease yang berpengaruh terhadap keputusan produksi.
Solusi optimal tidak akan berubah selama perubahan pada tingkat keuntungan produk berada pada selang kepekaan, yaitu selang antara allowable
increase dan allowable deacrease. Semakin pendek selang kepekaan maka memiliki kepekaan yang semakin besar dan selang kepekaan yang paling panjang
mempunyai kepekaan yang paling rendah.
6.4.2 Perubahan tingkat keuntungan
Tingkat keuntungan yang diperoleh setiap jenis UPI selama satu tahun digunakan sebagai koefisien fungsi tujuan dari model optimasi. Hasil analisis
perubahan tingkat keuntungan pengembangan UPI dari model maksimisasi keuntungan pengembangan jumlah UPI di kabupaten Sukabumi, terdapat
beberapa variabel yang tidak memiliki batas kenaikan nilai koefisien. Kenaikan tanpa batas ini disebut infinity. Secara lebih lengkap mengenai analisis perubahan
tingkat keuntungan pengembangan UPI yang optimal di kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada Tabel 38.
Tabel 38. Selang kepekaan perubahan keuntungan tiap UPI di kabupaten Sukabumi pada kondisi optimal
No. Jenis
UPI Koefisien
Allowable Increase
Allowable Decrease
Batas Atas Batas
Bawah Selang
kepekaan
1. Ikan asin
9.516.000 Infinity
- 9.516.000
- 2. Pindang
Ikan Besar
128.331.432 Infinity
- 128.331.432
- 3. Pindang
Ikan kecil
60.040.000 Infinity
42.169.472 -
17.870.528 -
4. Bakso ikan
403.919.008 403.919.008 403.919.008
5. Abon ikan
338.569.984 338.569.984 338.569.984
6. Kerupuk kulit
ikan 25.545.000
Infinity -
25.545.000 -
Analisis perubahan tingkat keuntungan optimasi jumlah UPI di kabupaten Sukabumi menunjukkan beberapa hal. Pertama, perubahan keuntungan yang
memiliki nilai kenaikan allowable increase yang tidak terbatas, sedangkan penurunan yang diperbolehkan allowable decrease sebesar nol. Jenis UPI yang
termasuk kelompok ini yaitu ikan asin, pemindangan ikan besar, abon ikan dan kerupuk kulit ikan.
Kedua, perubahan tingkat keuntungan yang memiliki nilai kenaikan allowable increase yang tidak terbatas, sedangkan penurunan yang
diperbolehkan allowable decrease sebesar nilai tertentu. Jenis UPI yang termasuk pada kelompok kedua yaitu pengolahan pindang ikan kecil. Ketiga, hasil
analisis perubahan keuntungan yang memiliki tingkat kenaikan yang diperbolehkan allowable increase maupun penurunan yang diperbolehkan
allowable decrease memiliki nilai nol. Jenis UPI yang termasuk dalam kelompok ketiga yaitu UPI abon ikan dan bakso ikan.
Berdasarkan hasil analisis kepekaan tingkat keuntungan seperti yang ditunjukkan pada tabel di atas, maka dapat dihitung nilai rata-rata harga per satuan
output yang dihasilkan baik harga produk tertinggi maupun harga produk terendah dari masing-masing UPI. Hasil analisis sensitivitas selang kepekaan harga produk
menurut jenis UPI dapat dilihat pada Tabel 39. Tabel 39. Analisis sensitivitas perubahan harga ouput rata-rata menurut jenis
UPI optimal di kabupaten Sukabumi
No. Jenis UPI
Perubahan tingkat keuntungan Rptahun
Perubahan harga output rata-rata Rpkg
Selang kepekaan
harga Rpkg
Batas atas Batas bawah
Harga tertinggi
Harga terendah
1.
Ikan asin Infinity
9.516.000 Infinity
11.000 -
2.
Pindang ikan besar Infinity
128.331.432 Infinity
19.778 -
3.
Pindang ikan kecil Infinity
17.870.528 Infinity
14.446 -
4.
Bakso ikan 403.919.008
403.919.008 25.000
25.000
5.
Abon ikan 338.569.984
338.569.984 100.000
100.000
6.
Kerupuk kulit ikan Infinity
25.545.000 Infinity
100.000 -
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jenis UPI yang memiliki tingkat kepekaan paling tinggi yaitu UPI abon ikan dan bakso ikan. Hal ini dapat
ditunjukkan dari nilai selang kepekaan baik untuk nilai keuntungan maupun harga produk memiliki nilai nol. Artinya bahwa harga produk abon ikan dan bakso akan
sangat berpengaruh terhadap pengembangan unit jumlah UPI. Jika harga abon ikan dan bakso ikan atau sedikit saja mengalami perubahan baik kenaikan maupun
penurunan dari harga abon saat ini sebesar Rp. 100.000 per kg dan harga bakso ikan sebesar Rp. 25.000 per kg, maka kombinasi jumlah UPI optimal akan
mengalami perubahan.
Tingginya tingkat sensitivitas harga abon ikan dan bakso ikan dapat disebabkan karena kondisi bahan baku yang berasal dari ikan tuna. Ikan tuna
sebagai komoditi unggulan produk perikanan dengan tingkat permintaan yang cukup tinggi, baik sebagai komoditi ikan segar maupun olahan. Dengan demikian
harga bahan baku ikan tuna segar memiliki tingkat persaingan harga yang tinggi. Adanya perubahan terhadap harga jual abon ikan dan bakso ikan tentunya akan
berpengaruh terhadap kemampuan membeli bahan baku ikan tuna. Jika terjadi penurunan harga abon dan bakso ikan, maka kemampuan UPI membeli bahan
baku ikan tuna juga akan turun, demikian juga sebaliknya. Dampak berikutnya akan berpengaruh terhadap tingkat keuntungan yang akan diperoleh.
Tingkat sensitivitas bagi produk UPI ikan asin, ikan pindang baik besar maupun kecil serta kerupuk kulit ikan memiliki tingkat yang relatif rendah. Hal ini
dapat ditunjukkan dari tidak adanya batasan harga tertinggi bagi produk-produk tersebut. Adapun harga terendah dari masing-masing produk tersebut yaitu ikan
asin mimimum sebesar Rp. 11.000 per kg, ikan pindang besar minimum sebesar Rp. 19.778 per kg, pindang ikan kecil minimum sebesar Rp. 14.446 per kg dan
harga kerupuk kulit ikan minimum sebesar Rp. 100.000 per kg.
6.4.3 Perubahan ketersediaan sumberdaya