3.5.2 Penetapan critical control point CCP
Proses  penyusunan  HACCP  menggunakan  7  tujuh  prinsip  yang direkomendasikan  dalam  SNI  01-4852-1998  diacu  dalam  Taheer  2005.  Tujuh
prinsip yang menjadi acuan dalam kajian ini adalah sebagai berikut: Prinsip 1: Analisa bahaya dan pencegahannya
Prinsip 2: Identifikasi critical control point CCP di dalam proses Prinsip 3: Menetapkan batas kritis untuk setiap CCP
Prinsip 4: Menetapkan cara pemantauan CCP Prinsip 5: Menetapkan tindakan koreksi
Prinsip 6: Menyusun prosedur untuk verifikasi Prinsip 7: Menetapkan prosedur pencatatan
Semua komponen yang telah dikemukakan mencakup tujuh prinsip sistem HACCP disajikan dalam bentuk matrikstabel, yaitu:
1  Tabel  penetapan  tingkat  resiko  dari  produk;  Tabel  analisa  bahaya  bahan baku dan tahap proses; serta Tabel penentuan critical control point CCP
dan critical point CP 2  Matriks  CCP,  memuat  proses  yang  termasuk  CCP  beserta  titik  kritis  dan
prosedur yang harus ditempuh untuk mengendalikannya 3  Matriks  CP,  memuat  proses  yang  termasuk  CP  beserta  titik  kritis  dan
prosedur yang harus ditempuh untuk mengendalikannya critical  control  point  CCP  atau  titik  pengendalian  kritis  didefinisikan
sebagai sebuah tahapan dimana pengendalian dapat dilakukan dan sangat penting untuk  mencegah  atau  menghilangkan  potensi  bahaya  terhadap  keamanan  pangan
atau  menguranginya  hingga  ke  tingkat  yang  dapat  diterima.  Dengan  kata  lain suatu  CCP  adalah  suatu  titik,  prosedur  atau  tahapan  dimana  terlewatinya
pengendalian  dapat  mengakibatkan  resiko  yang  tidak  dapat  diterima  terhadap keamanan  produk.  Dengan  demikian  CCP  dapat  dan  harus  diawasi.  Penentuan
CCP  dilandaskan  pada  penilaian  tingkat  keseriusan  dan  kecenderungan kemunculan  potensi  bahaya  serta  hal-hal  yang  dapat  dilakukan  untuk
menghilangkan,  mencegah  atau  mengurangi  potensi  bahaya  pada  suatu  tahap pengolahan.  Penentuan  CCP  dapat  dibantu  dengan  pohon  keputusan  decision
tree. Identifikasi CCP sesungguhnya sangat dibantu oleh pemahaman yang benar
terhadap  pertanyaan-pertanyaan  yang  muncul  dalam  pohon  keputusan.  Adapun contoh decision tree dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Diagram pohon keputusan CCP Decision Tree.
Pemilihan CCP dibuat berdasarkan pada: 1  Potensi bahaya yang teridentifikasi dan kecenderungan kemunculannya dalam
hubungannya  dengan  hal-hal  yang  dapat  menimbulkan  kontaminasi  yang tidak dapat diterima.
2  Operasi  dimana  produk  tersebut  terpengaruh  selama  pengolahan,  persiapan dan sebagainya.
3  Tujuan penggunaan produk.
3.5.3. Optimasi unit pengolahan ikan