Analisis kelayakan usaha Metode Pengolahan Data

4. Volume dan jumlah input –input produksi yang digunakan dan kebutuhan tenaga kerja langsung. 5. Produksi dan produktivitas aktual setiap produk olahan. 6. Kapasitas production house yang digunakan. 7. Ketersediaan input produksi dan tenaga kerja langsung yang berkaitan dengan proses produksi.

3.4 Metode Pengambilan Sampel

Metoda penarikan sampel dilakukan berdasarkan sensus kepada 11 sebelas unit pengolahan ikan yang berskala menengah. Penentuan jumlah sampel ini dilakukan berdasarkan data UPI Skala Kecil dan Menengah di Kabupaten Sukabumi sebanyak 37 unit; diantaranya 11 sebelas unit adalah UPI berskala usaha menengah. Kesebelas UPI tersebut adalah : UPI Ikan Asin : 4 unit, UPI Pindang Ikan Besar 1 unit, UPI Pindang Ikan Kecil 1 unit, UPI Bakso Ikan 1 unit, UPI Abon Ikan 3 unit dan UPI Kerupuk Kulit Ikan 1 unit.

3.5 Metode Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan melakukan penghitungan awal menggunakan bantuan kalkulator. Setelah itu data diolah dengan komputer menggunakan: Analisis kelayakan usaha, regresi linier berganda, program LINDO Linear Interactive of Discrete Optimizer dan analisis kinerja keuangan, yang kemudian hasilnya akan dilakukan analisis.

3.5.1 Analisis kelayakan usaha

Analisis finansial dilakukan dengan mengelompokkan biaya-biaya yang terjadi pada usaha pengolahan ikan. Struktur biaya tersebut terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Analisis finansial bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha. Kriteria penilaian kelayakan usaha rugi laba meliputi: analisis pendapatan atau keuntungan usaha, revenue cost rasio, payback period, dan analisis titik impas Sutojo, 2002. 1 Analisis kelayakan finansial 1 Analisis keuntungan usaha Total penerimaan merupakan fungsi dari hasil usaha UPI Q dan harga P sehingga dapat dituliskan sebagai berikut: Total penerimaan merupakan penerimaan langsung dari kegiatan usaha UPI selama 1 satu tahun yang digunakan sebagai dasar analisis. Untuk biaya produksi Total Cost = TC yang merupakan keseluruhan dari biaya produksi per tahun dapat diuraikan ke dalam komponen biaya tetap Fixed Cost = FC dan biaya variabel Variable Cost = VC, sehingga dapat dituliskan sebagai berikut: Keuntungan berusaha merupakan hasil pengurangan dari penerimaan selama satu tahun dikurangi biaya produksi selama satu tahun, sehingga dapat dituliskan sebagai berikut: [1] Revenue cost ratio Analisis ini digunakan untuk melihat layak tidaknya suatu usaha yang dijalankan, dalam hal ini kegiatan budidaya laut dengan membandingkan penerimaan selama 1 tahun dengan biaya produksi selama 1 tahun. Kriteria : RC Rasio 1 ; usaha tidak layak RC Rasio = 1 ; usaha impas RC Rasio 1 ; usaha layak [2] Payback period Analisis ini dilakukan untuk melihat waktu pengembalian investasi dengan membandingkan investasi dengan keuntungan selama satu tahun. Rumus yang digunakan: Dari kedua metode analisis tersebut akan dihasilkan suatu kombinasi nilai kelayakan terhadap suatu kawasanlokasi yang potensial untuk dikembangkan baik secara kelayakan fisik maupun kelayakan sosial, ekonomi dan manfaat. PP = Investasi RC Ratio = RevenueCost = TR - TC TC = TFC + TVC TR = f P,Q 2 Analisis titik impas Analisis titik impas dilakukan untuk melihat produksi susu minimum yang harus dihasilkan. Dengan analisis titik dapat diketahui pada tingkat produksi berapa hasil penjualan sama dengan jumlah biaya, sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau kerugian. Untuk mengetahui ini semua, maka dilakukan pemisahan biaya tetap dengan biaya variabel secara jelas dan benar. Pendekatan untuk perhitungan titik impas dalam penelitian ini adalah BEP dalam jumlah unit produksi dan harga. Untuk menentukan titik impas dapt dilakukan dengan rumus sebagai berikut: 2 Analisis kinerja keuangan 1 Rasio likuiditas Rasio likuiditas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya termasuk bagian dari kewajiban jangka panjang yang telah berubah menjadi kewajiban jangka pendeknya Darsono, 2006. Jenis-jenis rasio likuiditas yang biasa digunakan yaitu current ratio, cash ratio dan quick ratio. [1] Current ratio Current ratio menunjukkan sejauh mana kewajiban lancar current liabilities dijamin pembayarannya oleh aktiva lancar current asset. kali x Lancar Kewajiban Lancar Aktiva Ratio Current 1 [2] Cash ratio Analisis cash ratio sering dilakukan untuk mengukur likuiditas perusahaan berdasarkan komposisi dari pos tunai cash dan surat-surat berharga terhadap kewajiban lancar. Rumus perhitungan cash ratio sebagai berikut . kali x Lancar Kewajiban a Berh Surat Kas Ratio Cash 1 arg [3] Quick ratio Perhitungan nilai quick ratio didasarkan pada kualitas dan komposisi dari persediaan barang inventory. Bila persediaan barang memiliki perputaran yang cepat fast moving item, maka nilai likuiditasnya akan lebih baik dibandingkan dengan barang yang perputarannya lambat slow moving item. Perhitungan nilai quick ratio adalah sebagai berikut : kali x Lancar Kewajiban Persediaan Lancar Aktiva Ratio Quick 1 2 Rasio leverage Rasio leverage adalah nilai rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang. Jenis rasio leverage meliputi debt to equity ratio DER, long term leverage dan short term leverage. [1] Debt to equity ratio DER Nilai DER diperoleh dengan melakukan perbandingan antara total kewajiban total hutang dengan total modal sendiri equity. Rasio ini menunjukkan sejauh mana modal sendiri menjamin seluruh hutang. Perhitungan nilai DER sebagai berikut: kali x Sendiri Modal Kewajiban Total DER 1 [2] Long term leverage Long term leverage digunakan untuk mengetahui kondisi perusahaan terhadap hutang-hutang jangka panjang. Perhitungan nilai long term leverage sebagai berikut: kali x Sendiri Modal Panjang Jangka Kewajiban Leverage Longterm 1 [3] Short term leverage Short term leverage digunakan untuk mengetahui kondisi perusahaan terhadap hutang-hutang jangka pendek. Perhitungan nilai short term leverage sebagai berikut: 3 Rasio coverage Ratio coverage yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban kreditnya dengan sumber dana yang diperoleh Leverage Longterm DER Leverage Shorterm dari bisnis. Pendekatan yang banyak digunakan dalam analisis coverage yaitu times interes earned ratio atau EBIT coverage ratio. Perhitungan EBIT coverage ratio sebagai berikut: 100 x Bunga Beban Pajak dan Bunga Sebelum Laba Ratio Coverage EBIT 4 Rasio aktivitas Rasio aktivitas terdiri dari asset turnover, fixed turnover, perputaran piutang dagang, perputaran persediaan dan perputaran hutang dagang. [1] Asset turnover Perputaran aktiva menunjukkan kemampuan manajemen mengelola seluruh investasi aktiva untuk menghasilkan penjualan. Perhitungan nilai asset turnover adalah sebagai berikut : kali x Aktiva Bersih Penjualan Turnover Asset 1 [2] Fixed asset turnover Untuk memperoleh gambaran yang lebih rinci mengenai perputaran aktiva, sering digunakan analisis perputaran aktiva tetap fixed asset turnover secara khusus. Rumus perhitungan nilai fixed asset turnover adalah sebagai berikut: kali x Tetap Aktiva Bersih Penjualan Turnover Fixed 1 [3] Perputaran piutang Perputaran piutang dagang account receivable turnover menunjukkan berapa kali piutang dagang perusahaan berputar dalam satu tahun. Rumus perhitungan analisis perputaran piutang dagang adalah sebagai berikut: 1 Penjualan Kredit Perputaran Piutang Dagang x kali Piutang dagang [4] Perputaran persediaan Perputaran persediaan merupakan indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola persediaan barang. Rumus perhitungan mengenai nilai perputaran persediaan barang sebagai berikut: kali x Persediaan HPP Barang Persediaan Perputaran 1 [5] Perputaran hutang dagang Rasio ini menunjukkan jumlah perputaran hutang dagang dalam satu tahun. Rumus perhitungan perputaran hutang dagang sebagai berikut: HPP Perputaran Hutang Dagang x 1 kali Hutang Dagang 5 Rasio rentabilitas Rasio rentabilitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan mencetak laba. Ukuran rasio rentabilitas yang sering digunakan meliputi gross profit margin, net profit margin, return on investment ROI, dan return on equity ROE. [1] Gross profit margin Rasio ini mengukur berapa persen keuntungan yang dicapai dengan menjual produk. Rumus perhitungan analisis gross profit margin sebagai berikut: 100 Laba Kotor Gross Profit Margin x Penjualan [2] Net profit margin Net profit margin mengukur tingkat keuntungan bersih yang diperoleh dari usaha yang dijalankan. Rumus perhitungan analisis net profit margin sebagai berikut: 100 Laba Bersih Net Profit Margin x Penjualan [3] Return on investment ROI Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian bisnis atas seluruh investasi yang telah dilakukan. Rumus perhitungan ROI sebagai berikut: 100 x Aktiva Total Bersih Laba ROI [4] Return on equty ROE Return on equity ROE mengukur berapa besar pengembalian yang diperoleh pemilik usaha atas modal yang ditanamkan pada usaha tersebut. Rumus perhitungan ROE adalah sebagai berikut: 100 x Sendiri Modal Bersih Laba ROE

3.5.2 Penetapan critical control point CCP