Jenis produk olahan Kapasitas produksi produk olahan hasil perikanan

Jumlah produksi bahan baku untuk kebutuhan UPI produk ikan asin, pindang ukuran besar, pindang ukuran kecil, bakso ikan, abon ikan, dendeng ikan dan kerupuk kulit ikan masing-masing produk olahan berbeda-beda. Tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan sebagai bahan baku UPI di kabupaten Sukabumi secara optimal dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan sebagai bahan baku UPI di kabupaten Sukabumi secara optimal No Jenis Ikan Bahan Baku kg Tersedia Terpakai Sisa 1 Cakalang 259.716 259.716 2 Layang 23.136 23.136 3 Tongkol 349.374 173.520 175.854 4 Tuna 711.338 711.338 5 Cucut 19.687 19.687 6 Tembang, Peperek dan Udang rebon 441.433 441.433 Sumber : Data Statistik PPNP 2007 Data diolah Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa hampir seluruh sumberdaya ikan hasil tangkapan kapal ikan nelayan dapat dijadikan untuk bahan baku UPI. Hal ini ditandai dengan nilai sisa yang rata-rata bernilai nol. Namun demikian, terdapat satu jenis ikan yakni ikan tongkol yang memiliki nilai sisa yaitu sekitar 175,85 ton. Kegiatan pengolahan hasil perikanan pada hakekatnya bertujuan mempertahankan dan meningkatkan mutu hasil perikanan. Usaha pengolahan hasil perikanan yang dilakukan oleh masyarakatstakeholders perikanan di kabupaten Sukabumi meliputi: pengeringan, pemindangan, penggaraman, pembekuan, pengasapan serta pengawetan ikan. Berdasarkan penerapan teknologi pengolahan hasil perikanan, maka unit pengolahan ikan UPI yang tersebar di kabupaten Sukabumi hingga tahun 2008 sebanyak 42 UPI dengan rincian masing- masing yaitu pengolahan tradisonal sebanyak 32 UPI skala kecil dan menegah dan modernskala besar sebanyak 5 lima UPI dengan usaha pembekuan ikan dan udang.

4.4.2. Jenis produk olahan

Berdasarkan perkembangan usaha UPI skala kecil dan menengah di Sukabumi produk olahan perikanan yang berkembang masih berorientasi pada pengolahan tradisional seperti: ikan asin, pindang ukuran besar, pindang ukuran kecil, ikan teri, abon ikan, dendeng ikan dan kerupuk kulit ikan. Namun beberapa UPI telah mengembangkan produk olahan yang bernilai tambah seperti bakso ikan dan pengolahan fish jelly.

4.4.3. Kapasitas produksi produk olahan hasil perikanan

Secara garis besar unit pengolahan ikan skala menengah yang berada di kabupaten Sukabumi meliputi ikan asin, pindang ikan baik yang berukuran besar maupun berukuran kecil, bakso ikan, abon ikan dan kerupuk kulit ikan. Kegiatan produksi UPI memiliki ketergantungan yang besar terhadap keberadaan bahan baku ikan. Hal tersebut menjadikan kegiatan produksi UPI menjadi tidak menentu. Jika sedang musim banyak ikan, maka banyak ikan yang dapat diolah oleh UPI, sebaliknya jika dalam keadaan musim sulit ikan, maka hanya sedikit ikan yang dapat diolah oleh UPI. Namun demikian, kegiatan produksi UPI dapat dihitung rata-rata per tahun untuk masing-masing UPI. Secara lebih lengkap kapasitas produksi rata-rata per tahun UPI skala menengah di kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Kapasitas produksi UPI Skala Menengah di kabupaten Sukabumi No Jenis UPI Kapasitas Produksi per tahun kg Jenis Bahan Baku Ikan digunakan 1 Ikan asin 52.200 Tembang, peperek, udang rebon 2 Pindang ikan besar 129.600 Baby tuna, cakalang 3 Pindang ikan kecil 81.600 Tongkol, layang 4 Bakso ikan 100.800 Tuna 5 Abon ikan 7.200 Tuna 6 Kerupuk kulit ikan 24.000 Cucut Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pengolahan pindang ikan besar memiliki kapasitas produksi yang paling besar yaitu rata-rata sebesar 129,60 ton per tahun. Selanjutnya diikuti oleh pengolahan bakso ikan dengan rata- rata produksi sebesar 100,80 ton per tahun. Sedangkan kapasitas yang dimiliki oleh UPI kerupuk kulit ikan dan abon ikan relatif lebih kecil yaitu masing-masing sebesar 24,00 ton per tahun dan 7,20 ton per tahun.

5. HASIL