4 Analisis titik impas
Analisis titik impas dilakukan untuk melihat produksi susu minimum yang harus dihasilkan. Dengan analisis titik dapat diketahui pada tingkat produksi
berapa hasil penjualan sama dengan jumlah biaya, sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau kerugian. Untuk mengetahui ini semua, maka
dilakukan pemisahan biaya tetap dengan biaya variabel secara jelas dan benar. Pendekatan untuk perhitungan titik impas dalam penelitian ini adalah BEP dalam
jumlah unit produksi dan harga. Untuk menentukan titik impas dapt dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
2.4 Analisis Kinerja Keuangan 1 Rasio likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan UPI dalam membayar kewajiban jangka pendek. Menurut Darsono 2006
likuiditas secara umum didefinisikan sebagai kemampuan UPI untuk memenuhi semua kewajibannya yang jatuh tempo menyediakan dana lancar setiap saat
diperlukan untuk mengantisipasi penarikan simpanan. Jumlah alat-alat pembayaran alat-alat likuid yang dimiliki oleh UPI pada suatu saat tertentu
merupakan ”kekuatan membayar” dari UPI yang bersangkutan. Suatu
UPI yang mempunyai ”kekuatan membayar” belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi atau dengan
kata lain UPI tersebut belum tentu mempunyai ”kekuatan membayar”. ”Kemampuan membayar” baru terdapat pada UPI apabila ”kekuatan
membayar”nya adalah demikian besarnya sehingga dapat memenuhi semua
kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Suatu UPI yang mempunyai ”kekuatan membayar” sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala
kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi, dikatakan bahwa UPI tersebut adalah ”likuid” dan sebaliknya yang tidak mempunyai ”kemampuan membayar”
adalah ”illikuid”. Jenis-jenis rasio likuiditas yang biasa digunakan yaitu current ratio, cash ratio dan quick ratio.
1 Current ratio
Current ratio menunjukkan sejauh mana kewajiban lancar current liabilities dijamin pembayarannya oleh aktiva lancar current asset.
kali x
Lancar Kewajiban
Lancar Aktiva
Ratio Current
1
2 Cash ratio
Analisis cash ratio sering dilakukan untuk mengukur likuiditas perusahaan berdasarkan komposisi dari pos tunai cash dan surat-surat berharga terhadap
kewajiban lancar. Rumus perhitungan cash ratio sebagai berikut.
kali x
Lancar Kewajiban
a Berh
Surat Kas
Ratio Cash
1 arg
3 Quick ratio
Perhitungan nilai quick ratio didasarkan pada kualitas dan komposisi dari persediaan barang inventory. Bila persediaan barang memiliki perputaran yang
cepat fast moving item maka nilai likuiditasnya akan lebih baik dibandingkan dengan barang yang perputarannya lambat slow moving item. Perhitungan nilai
quick ratio sebagai berikut:
kali x
Lancar Kewajiban
Persediaan Lancar
Aktiva Ratio
Quick 1
2 Rasio leverage
Rasio leverage adalah nilai rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang. Jenis rasio leverage meliputi debt to equity ratio
DER, long term leverage dan short term leverage.
1 Debt to equity ratio DER
Nilai DER diperoleh dengan melakukan perbandingan antara total kewajiban total hutang dengan total modal sendiri equity. Rasio ini
menunjukkan sejauh mana modal sendiri menjamin seluruh hutang. Perhitungan nilai DER sebagai berikut:
kali x
Sendiri Modal
Kewajiban Total
DER 1
2 Long term leverage
Long term leverage digunakan untuk mengetahui kondisi perusahaan terhadap hutang-hutang jangka panjang. Perhitungan nilai long term leverage
sebagai berikut:
kali x
Sendiri Modal
Panjang Jangka
Kewajiban Leverage
Longterm 1
3 Short term leverage
Short term leverage digunakan untuk mengetahui kondisi perusahaan terhadap hutuang-hutang jangka pendek. Perhituang nilai short tem leverage
sebagai berikut:
3 Ratio coverage
Ratio coverage yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban kreditnya dengan sumber dana yang diperoleh
dari bisnis. Pendekatan yang banyak digunakan dalam analisis coverage yaitu times interes earned ratio atau EBIT coverage ratio. Perhitungan EBIT coverage
ratio sebagai berikut:
100 x
Bunga Beban
Pajak dan
Bunga Sebelum
Laba Ratio
Coverage EBIT
4 Rasio aktivitas
Rasio aktivitas terdiri dari asset turnover, fixed turnover, perputaran piutang dagang, perputaran persediaan dan perputaran hutang dagang.
1 Asset turnover
Perputaran aktiva menunjukkan kemampuan manajemen mengelola seluruh investasi aktiva untuk menghasilkan penjualan. Perhitungan nilai asset
turnover sebagai berikut:
Leverage Longterm
DER Leverage
Shorterm
kali x
Aktiva Bersih
Penjualan Turnover
Asset 1
2 Fixed asset turnover
Untuk memperoleh gambaran yang lebih rinci mengenai perputaran aktiva, sering digunakan analisi perputaran aktiva tetap fixed asset turnover secara
khusus. Rumus perhitungan nilai fixed asset turnover sebagai berikut:
kali x
Tetap Aktiva
Bersih Penjualan
Turnover Fixed
1
3 Perputaran piutang dagang
Perputaran piutang dagang account receivable turnover menunjukkan berapa kali piutang dagang perusahaan berputar dalam satu tahun. Rumus
perhitungan analisis perputaran piutang dagang sebagai berikut:
1 Penjualan
Kredit Perputaran Piutang
Dagang x
kali Piutang dagang
4 Perputaran persediaan
Perputaran persediaan merupakan indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola persediaan barang. Rumus perhitungan mengenai nilai
perputaran persediaan barang sebagai berikut:
kali x
Persediaan HPP
Barang Persediaan
Perputaran 1
5 Perputaran hutang dagang
Rasio ini menunjukkan jumlah perputaran hutang dagang dalam satu tahun. Rumus perhitungan perputaran hutang dagang sebagai berikut:
HPP Perputaran Hutang Dagang
x 1 kali Hutang Dagang
5 Rasio rentabilitas
Rasio rentabilitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
mencetak laba. Return of asset ROA atau disebut juga Return of Investment ROI merupakan indikator tingkat pengembalian dari usaha yang dilakukan atas
seluruh investasi yang telah dilakukan Yusuf, 1996. Semakin tinggi nilai rasio ROA berarti semakin baik kinerja pengelolaan UPI. Sedangkan nilai Return of
Equity ROE menunjukkan keberhasilan usaha yang dilakukan oleh UPI untuk meningkatkan kekayaan pemberi modal. Rasio ini sangat tepat untuk digunakan
karena UPI memiliki karakter modal bersumber dari banyak pihak. Semakin tinggi nilai ROE menunjukkan kinerja UPI yang semakin baik.
Ukuran rasio rentabilitas yang sering digunakan meliputi gross profit margin, net profit margin, return on investment ROI, dan retur on equity ROE.
1 Gross profit margin
Rasio ini mengukur berapa persen keuntungan yang dicapai dengan menjual produk. Rumus perhitungan analisis gross profit margin sebagai berikut:
100 Laba Kotor
Gross Profit Margin x
Penjualan
2 Net profit margin
Net profit margin mengukur tingkat keuntungan bersih yang diperoleh dari usaha yang dijalankan. Rumus perhitungan analisis net profit margin sebagai
berikut:
100 Laba Bersih
Net Profit Margin x
Penjualan
3 Return on investment ROI
Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian bisnis atas seluruh investasi yang telah dilakukan. Rumus perhitungan ROI sebagai berikut:
100 x
Aktiva Total
Bersih Laba
ROI
4 Return on equty ROE
Return on equity ROE mengukur berapa besar pengembalian yang diperoleh pemilik usaha atas modal yang ditanamkan pada usaha tersebut. Rumus
perhitungan ROE sebagai berikut:
100 x
Sendiri Modal
Bersih Laba
ROE
2.5 Optimalisasi