Vegetasi Dan Satwa Aspek Biofisik .1 Letak geografis, luas, dan batas tapak

pada tapak dan satwa yang dibudidayakan oleh masyarakat yang lazim disebut sebagai ternak. Satwa liar yang ditemukan di tapak diantaranya burung elang, kadal, bajing, kera, rusa, ular dan berbagai jenis serangga. Satwa ini dapat ditemukan pada daerah-daerah seperti ladang, pepohonan di tepi jalan dan bantaran sungai serta hutan yang ada di lembah-lembah perbukitan. Hewan ternak yang ditemukan di tapak antara lain kelinci, ayam, sapi, kambing, itik dan burung. Satwa-satwa tersebut berpotensi untuk dikembangkan sebagai bagian dari objek dan atraksi agrowisata terutama sapi. Kegiatan yang bisa dikembangkan diantaranya memerah susu, memandikan hewan ternak, mengikuti proses budidaya hewan tersebut, membeli hasil olahan ternak serta memburu pemandangan hewan tersebut. Hal ini pun sangat ditunjang dengan adanya Prima Tani melalui pengembangan sapi pedaging yang pernah ada di Dusun Puluhan. Meskipun berjalan tersendat tetapi jika diberikan pengarahan dan pendampingan kembali kepada kelompok tani yang mengelola maka sangat memungkinkan dapat berkembang dan menciptakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

4.1.1.7 Hidrologi

Bentuk badan air yang ada di desa ini merupakan badan air alami yang terdiri terdiri dari sungai dan mata air. Mata air terletak pada Dusun Puluhan 1 buah, Ketep 1 buah dan Gondang Sari 4 buah Profil Desa Ketep, 2007. Sungai-sungai yang ada di desa ini merupakan sungai-sungai kecil yang terbentuk di lembah perbukitan desa dimana sumber airnya berasal dari celah-celah bebatuan yang ada. Lebar dari aliran ini berkisar antara 1-3 meter. Kondisi badan air yang ada relatif baik. Hal itu terlihat dari masih terlindungnya badan air tersebut dengan rerimbunan pohon yang merupakan pengikat air hujan dan pengikat air tanah. Selain itu kualitas air seperti kejernihan dan kebersihan yang ada juga tergolong baik. Kondisi tersebut tergambar dari Gambar 8. Sungai-sungai yang ada di desa ini bersifat temporermusiman. Meskipun terdapat alilran air akan tetapi aliran tersebut sangat kecil. Biasanya aliran sungai akan lebih besar jika telah memasuki musim hujan meskipun tingkat kenaikannyapun tidak signifikan. Sedangkan pada musim kemarau aliran sungai akan kecil bahkan cenderung kering. a b Gambar 8. Hidrologi pada Tapak a Kondisi Mata Air Pada Tapak, b Pipa-Pipa Penyalur Air Bersih Sumber air baik untuk konsumsi ataupun usaha pertanian Desa Ketep berasal dari air hujan dan mata air yang ada diwilayah ini. Air hujan yang biasanya turun bersamaan dengan datangnya musim hujan atau peristiwa turunnya kabut akan memberikan suplai air tanah. Sedangkan mata air yang ada masih dalam kondisi baik meskipun jumlah air yang dihasilkan kurang stabil dan belum mampu mencukupi kebutuhan penduduk desa. Drainase di Desa Ketep terbagi menjadi dua yaitu alami dan buatan. Drainase alami merupakan drainase yang mengikuti topografi yang ada pada tapak. Air mengalir dari puncak bukit dan teras tegalan menuju lembah sempit yang terdapat disela-sela perbukitan desa menuju ke arah barat. Drainase buatan merupakan drainase yang sengaja dibuat oleh masyarakat seperti pada lahan tegalan, sepanjang koridor jalan dan permukiman penduduk. Secara umum kondisi drainase pada tapak bervariasi. Drainase alami pada tapak seperti sungai dan saluran alami relatif baik. Hal itu dikarenakan keberadaan pepohonan yang berfungsi sebagai pelindung badan air masih terpelihara. Sedangkan kondisi drainase buatan terlihat kurang baik terutama pada daerah permukiman. Kondisi demikian karena masyarakat perdesaan belum memiliki perencanaan dalam mengatur saluran air mereka sehingga mereka mengalirkan limbah rumah tangganya ke dalam parit-parit yang ada di depan atau belakang rumah mereka bahkan ke dalam jurang yang ada. Kebutuhan air minum sehari-hari bagi penduduk didapat dari sumber mata air yang berasal dari Desa Banyuroto, Dusun Gondang Sari, Dusun Ketep dan Dusun Puluhan. Air tersebut dialirkan melalui pipa-pipa PVC ataupun selang plastik dengan panjang ratusan meter yang dapat kita lihat pada Gambar 8. Biasanya terdapat stasiun pengumpul air pada tiap-tiap posisi yang berfungsi mengumpulkan air sebelum disalurkan ke rumah-rumah peduduk. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan air yang hilang karena meresap kedalam tanah jika dialirkan secara alami melalui drainase alami ataupun buatan. Perlu suatu area khusus untuk memberikan perlindungan pada daerah- daerah di dalam desa yang berfungsi sebagai resapan air hujan dan sumber mata air. Hal itu bisa dilakukan dengan menetapkan kebijakan ruang konservasi di beberapa daerah yang berfungsi seperti itu. Selain itu diperlukan pembangunan infrastruktur khusus untuk mengalirkan air dari mata air tersebut ke daerah pemukiman seperti penyediaan pompa air, stasiun penampungan air dengan kapasitas yang cukup besar. 4.1.2 Aspek Sosial 4.1.2.1 Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat Menurut data dari BPS 2007 dan profil desa, jumlah penduduk Desa Ketep adalah 2.219 jiwa dengan rincian 1.112 pria dan 1.107 wanita yang tersusun ke dalam 573 KK dengan 15 RT dan 6 RW. Setengah penduduk desa hanya berpendidikan rendah yaitu tamat SD. Hal itu dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Ketep Usia 5 Tahun Keatas No Tingkat Pendidikan Banyak Penduduk 1 Tamat PT 9 2 Tamat SLTA 22 3 Tamat SLTP 237 4 Tamat SD 1245 5 Tidak Tamat SD 110 6 Belum Tamat SD 340 7 Tidak Sekolah 62 Jumlah Total 2025 Sumber : DSPM Jateng 2007 Data tersebut menunjukkan bahwa kualitas sumberdaya manusia Desa Ketep sangat rendah. Hal ini disebabkan kurangnya semangat belajar bagi sebagaian besar masyarakat meskipun mereka sangat mengerti arti penting dari pendidikan. Selain itu, keberadaan fasilitas dan sarana prasarana pendidikan juga terbatas hanya sampai tingkat SLTP seperti yang ada pada tabel 9 sehingga jika mereka hendak berlajar ke jenjang yang lebih tinggi mereka harus menempuh perjalanan yang cukup jauh hingga ke luar desa. Tabel 9. Jumlah Sarana Pendidikan di Desa Ketep Sumber : DSPM Jateng 2007 Kondisi ini menuntut adanya pembimbingan khusus bagi warga sebagai bentuk motivasi dan pendampingan guna memudahkan mereka dalam mengembangkan dan mengelola agrowisata ini mengingat mereka akan memainkan peran penting didalamnya. Jika dilihat dari jenis mata pencaharian, sebagian besar penduduk Ketep bekerja sebagai petani. Jenis mata pencahariaan penduduk Desa Ketep dapat dilihat secara rinci pada Tabel 10. Tabel 10. Jenis Mata Pencahariaan Penduduk Desa Ketep No Jenis Mata Pencaharian Jumlah 1 Petani 1.540 2 Buruh Tani 22 3 Buruh Bangunan 21 4 Pedagang 50 5 Angkutan 2 6 PNS 3 7 Lain-lain 156 Sumber : DSPM, 2007 Selain petani, penduduk Ketep juga banyak yang berprofesi sebagai pedagang. Hal ini menandakan bahwa sektor pertanian dan keberadan objek wisata Ketep Pass menjadi sektor penting sebagai penggerak ekonomi masyarakat. Umumnya masyarakat Desa Ketep beragama Islam 2.019 orang dan Kristen Protestan 128 orang. Sarana peribadatan yang ada di desa ini yaitu No Sarana Pendidikan Jumlah 1 TK 1 2 SD 1 3 SLTP 1 4 SLTA - 5 PT -