Desa Lanskap Perdesaan Desa Berkelanjutan ecovillage

3. Pendekatan ekonomi yaitu penentuan tipe, jumlah dan lokasi kemungkinan aktivitas berdasarkan pertimbangan ekonomi. 4. Pendekatan perilaku yaitu penentuan kemungkinan aktivitas berdasarkan pertimbangan perilaku manusia. III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Lokasi penelitian berada di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan yang merupakan bagian dari Kawasan Agropolitan Merapi Merbabu, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2009 sampai bulan Oktober 2009. Pengumpulan data dilakukan selama 2 minggu di lapangan. Selanjutnya, kegiatan analisis dan pengolahan data dilaksanakan di Kampus Institut Pertanian Bogor, Darmaga. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Desa Ketep Tanpa Skala

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti metode Gold 1980. Proses perencanaan dilakukan melalui pendekatan sumber daya dan aktivitas yang menjadi acuan dalam pengumpulan data. Dengan digunakannya kedua pendekatan tersebut diharapkan terjadi keterpaduan dalam merencanakan kawasan Ketep menjadi kawasan agrowisata. Alur proses tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Proses Perencanaan Lanskap No Tahapan Keterangan 1 Persiapan KONSEP AWAL :  Tujuan Studi  Konsep Dasar  Fungsi 2 Inventarisasi ASPEK BIOFISIK :  Letak geografis, luas, batas tapak  Aksesibilitas  Iklim  Tanah  Vegetasi dan satwa  Hidrologi  Akustik dan visual  Fasilitas ASPEK SOSIAL :  Keadaan sosial ekonomi masyarakat  Tingkat keberlanjutan masyarakat  Objek dan atraksi agrowisata  Tempat-tempat rekreasi lainnya  Kebutuhan pengunjung  Kebutuhan pengelola  Peraturan dan kebijakan 3 Analisis ANALISIS ELEMEN :  Potensi  Kendala  Amenity  Danger 4 Sintesis ALTERNATIF PENGEMBANGAN :  Konsep Ruang  Konsep Sirkulasi  Konsep Tata Hijau  Konsep Fasilitas dan Aktivitas 5 Perencanaan REKOMENDASI PERENCANAAN :  Rencana Sirkulasi  Rencana Ruang dan aktivitas  Rencana tata Hijau  Rencana Fasilitas Tabel tersebut menerangkan bahwa metode ini terbagi menjadi 5 tahap yaitu persiapan, inventarisasi, analisis, sintesis dan perencanaan. Setiap tahap memiliki poin-poin tertentu yang merupakan syarat wajib bagi tahap selanjutnya. Gambar 3. Model Zona Tujuan Wisata Dalam melakukan pengembangan konsep ruang, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Gunn 1997 seperti pada Gambar 3. Menurut Gunn tahapan penting dalam merencanakan daerah wisata yaitu merencanakan sirkulasi, jalan masuk, masyarakat, keberpaduan dan atraksi. Perencanaan sirkulasi dimaksudkan untuk membentuk sitem awal bagi kemudahan mengakses tapak. Jalan masuk direncanakan selanjutnya yang akan menentukan proses awal dari perjalanan wisata tersebut. Perencanaan berikutnya adalah masyrakat sebagai objek sekaligus subjek dari agrowisata yang diinginkan. Keterpaduan merupakan suatu perencanaan untuk saling menghubungkan antara atraksi yang ada. Terakhir yaitu merencanakan atraksi yang merupakan bentuk kegiatan yang mampu menarik minat pengunjung.

3.2.1 Persiapan

Tahap ini berisikan tentang perumusan masalah, penetapan tujuan dan pemilihan lokasi penelitian. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposif yang diarahkan kepada desa yang mendapatkan Primatani dari Departemen Pertanian yaitu Desa Ketep di Kecamatan Sawangan, Kawasan Agropolitan Merapi Merbabu, Kabupaten Magelang.

3.2.2 Pengumpulan Data inventarisasi

Pengumpulan data dilakukan berdasarkan kebutuhan penelitian. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder seperti pada Tabel 1. Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumbernya atau hasil observasi di lokasi penelitian yang didapat melalui pengamatan atau wawancara dengan menggunakan kuesioner yang terstruktur pada responden yang terkait langsung gateway circulation community linkage attraction