Analisis Data Metode Penelitian

Tabel 4. Analisis Kondisi Jalan pada Tapak Kondisi Jalan Analsisis Solusi Potensi Kendala 1. Akses masuk dan jalur wisatawan  Terdapat 3 akses masuk ke dalam tapak Penggunaan alur yang sama antara masyarakat dan wisatawan Pemberian gapura penanda di masing-masing pintu masuk desa 2. Badan jalan  Dilalui oleh jalan Kabupaten dengan kondisi beraspal  Tidak adanya pedestrian  Jalan desa yang belum beraspal dan sempit  Penyediaan jalur pedestrian di tempat yang berpotensi untuk pejalan kaki tinggi  Pemberian fasilitas pendukung jalan seperti rambu jalan, dan lampu penerangan  Pengaspalan jalan atau pemadatan jalan desa serta pelebaran jalan. 3. Pohon pelindung  Sudah ada beberapa pohon pengarah jalan akan tetapi belum seluruhnya  Jalan desa langsung bersentuhan dengan pemukiman  Penambaha pohon pelindung dan pengarah jalan  Penanaman pohon pada jalan di permukiman warga. 4. Fasilitas jalan Kurangnya fasilitas pendukung jalan baik jalan utama ataupun jalan desa Pemberian fasilitas pendukung jalan seperti rambu jalan, lampu penerangan, dan papan informasi. jalan kabupaten menuju arah Boyolali pada pertigaan Blabak. Jalur sebelah timur dapat ditempuh dari kabupaten Salatiga ke arah selatan melewati Kecamatan Ngablak dan Pakis. Selain itu desa ini dapat ditempuh melalui jalur selatan yang diawali dari Kabupaten Boyolali yang selanjutnya menelusuri jalur Solo-Selo- Borobudur.

4.1.1.3 Iklim

Desa Ketep yang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Sawangan mempunyai tipe iklim basah dengan pola hujan IIIA. Kondisi iklim terdiri dari 8 bulan basah Oktober-Mei dan 4 bulan kering Juni-September Suhu rata-rata kawasan adalah 16-18 o C Galih, 2009. Sedangkan curah hujan kawasan ini yaitu 3.310 mmtahun dengan banyaknya hari hujan 125 hari BPS, 2007. Berdasarkan ketinggiannya yaitu 1.110-1.250 mdpl menurut klasifikasi Junghun wilayah ini termasuk ke dalam iklim sedang karena daerah ini berada pada ketinggian 600-1.500 mdpl. Berdasarkan hal itu, jenis tanaman yang cocok pada wilayah seperti ini yaitu tembakau, teh, kopi, kakau, kina dan berbagai jenis sayuran. Jenis tanaman seperti ini akan sangat menunjang konsep pengembangan kawasan yang akan dijadikan sebagai agrowisata.

4.1.1.4 Tanah

Jenis tanah daerah ini didominasi oleh Andisol dan Inseptisol. Kedalaman solum tanah di wilayah Desa Ketep 50 kurang dari 50 cm dan 50 antara 50- 100 cm Deptan, 2005. Andisol merupakan tanah yang memiliki sifat umum yaitu berwarna cokelat sampai hitam, sangat porous, sangat gembur, tidak plastis, tidak lekat, struktur granuler, pH 4,5-6, mengandung bahan organik antara 2-8 , kejenuhan basa rendah, memiliki KPK tinggi, rendah kadar P dan kelembaban tanah lebih dari 15 . Sedangkan Inseptisol adalah tanah yang memiliki epipedon okrik dan horison albik Rachim, 2002. Hal ini menandakan kalau daerah ini tergolong daerah yang subur terutama untuk menunjang kegiatan budi daya tanaman.